Berita Banda Aceh
Festival Teut Apam, Upaya Merawat Keuneubah Indatu
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menginisiasi terselenggaranya Festival Teut Apam yang berlangsung Sabtu (12/3/2023) di Taman Budaya, Banda Aceh
SERAMBINEWS, BANDA ACEH - TEUT apam sudah jadi tradisi yang terus diwarisi secara turun-temurun di Aceh. Biasanya dilakukan menjelang masuknya bulan Ramadhan. Kali ini, untuk membuat budaya teut apam itu semakin semarak, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menginisiasi terselenggaranya Festival Teut Apam yang berlangsung Sabtu (12/3/2023) di Taman Budaya, Banda Aceh.
Festival itu diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh bersama Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Masyarakat (IMPM) Mutiara Raya, yang merupakan inisiasi dari Farid Nyak Umar. Politisi PKS ini menyadari, budaya adalah warisan yang harus diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, sudah beberapa tahun terakhir ia konsisten menggelar Festival Teut Apam dengan melibatkan ribuan warga.
Selain untuk keakraban, acara ini juga untuk mengajarkan generasi muda tentang tradisi teut apam. Pasalnya, dalam teut apam banyak proses dan ilmu yang harus dipahami, untuk bisa mendapatkan sajian apam yang lezat. “Apam yang enak itu yang banyak pori-porinya, jadi saat dimasukkan kuah akan meresap dengan cepat,” ujar Nilawati, warga Mutiara Raya saat memberi edukasi kepada warga mengenai apam yang enak.
Di hadapan Nilawati, tampak ada belasan orang silih berganti berjongkok. Mereka menunggu para ibu-ibu asal Pidie ini memasak apam. Meskipun ada apam yang disediakan di meja prasmanan, mereka rela antre di dapur supaya dapat apam yang panas dan lezat. Menurutnya, apam yang berpori-pori itu dapat dihasilkan dari adonan yang tepat serta tingkatan panas kualinya.
Acara Festival Teut Apam Piala Ketua DPRK Banda Aceh Tahun 2023 ini mengangkat tema ‘Tajaga Keuneubah Indatu’. Acara dihadiri Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq dan segenap pimpinan SKPK Banda Aceh, dan para camat dan keuchik se-Kota Banda Aceh.
Dari IMPM Mutiara Raya hadir Dewan Presidium IMPM Mutiara Raya, Hasanuddin Yusuf Adan, Basri A Bakar, H Ramli, Said Azhar, dan Fauzi Ismail. Kemudian Ketua Umum IMPM Mutiara Raya, Zulmahdi Hasan, para tokoh Mutiara Raya, para Keuchik Mutiara dan Mutiara timur, Camat Mutiara, Saiful Amri, dan Camat Mutiara Timur, Marzuki, H Jamal Abadi dan segenap masyarakat Mutiara serta warga kota lainnya.
Acara dibuka langsung dengan menabuh rapa'i geleng sebagai tanda dimulainya festival tersebut. Kegiatan dirangkai dengan perlombaan tet apam yang diikuti sebanyak 67 gampong dari sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh. Selain itu juga digelar eksibisi tet apam, talkshow terkait filosofi tet apam dan khanduri 5.000 apam yang siap dinikmati semua warga.
Ketua Umum IMPM, Zulmahdi Hasan mengatakan, event festival teut apam merupakan event budaya yang sudah ketiga kalinya diadakan oleh IMPM Mutiara Raya. Event tersebut merupakan ajang merawat dan menjaga khazanah indatu Aceh di bidang kuliner yang berasal dari Pidie.
"Kami warga Mutiara, Insya Allah ikhlas melepaskan tradisi ini menjadi bagian kegiatan kalender kuliner Kota Banda Aceh," kata Zulmahdi.
Zulmahdi mengatakan, apam sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) yang diusulkan oleh Pemerintah Aceh. Oleh karenanya, Zulmahdi mengajak segenap masyarakat Aceh bersama untuk menjaga kuliner khas Aceh yang sudah mendapat pengakuan oleh pemerintah yang harus dilestarikan.
Dia juga mengajak masyarakat Mutiara Raya untuk menyukseskan kegiatan tersebut setiap tahun. Kegiatan festival teut apam mulanya digagas oleh Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar. Sebagai salah seorang tokoh Mutiara, Zulmahdi juga turut mengapresiasi Farid Nyak Umar yang sudah berinisiasi dan istiqamah dalam menjaga dan merawat tradisi masyarakat Pidie di bulan Ra'jab tersebut.
"Ledakan efek tradisi teut apam ini bukan hanya di Mutiara, Pidie, tapi juga seantero Aceh dan menjadi kuliner yang bisa tersaji pada kegiatan-kegiatan resmi," ujarnya.
Zulmahdi menambahkan, pembangunan manusia tak hanya dilakukan pada fisik, tapi perlu juga dalam bentuk warisan, ilmu pengetahuan lewat budaya dan khazanah. "Anak-anak kita juga perlu kita didik berbahasa Aceh, mengenal tradisi, kuliner dan budaya dan ini menjadi komitmen bersama," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menyampaikan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh beserta jajarannya yang telah ikut menyukseskan acara tersebut, dan khususnya para camat se-Banda Aceh yang telah menggerakkan gampong-gampong untuk menyukseskan agenda tahunan itu.
Rasa terima kasih tak terhingga juga disampaikan kepada IMPM Mutiara Raya yang telah menyiapkan dan merencanakan hingga terlaksananya Festival Teut Apam Tahun 2023. Farid mengatakan, teut apam merupakan tradisi dan warisan indatu Aceh. Warisan kuliner dari Pidie itu juga memiliki sarat dan makna dan filosofi tersendiri bagi orang Aceh.
Farid menyebutkan makna dan filosofi tersebut adalah, teut apam sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang dilakukan pada bulan Ra'jab hingga penghujung Sya'ban sebelum memasuki Ramadhan. Kemudian teut apam juga memikili spirit agama dalam bentuk ukhuwah dan silaturrahmi. Selain itu juga memiliki spirit budaya, khazanah dan nilai-nilai sejarah yang kuat, karena telah diwariskan oleh indatu dan masih dilestarikan serta dijaga.(mun)
Serambinews
Berita Banda Aceh
Festival Teut Apam
Merawat Keuneubah Indatu
Makanan Tradisi Aceh
Taman Budaya
Panglima Yatim Temui Jokowi, Usulkan Program Literasi Digital dan AI untuk Santri di Aceh |
![]() |
---|
Harga Pangan Mahal, Polda Aceh Salurkan 1,2 Ton Beras Murah ke Rakyat |
![]() |
---|
Di Rakor MTQ, Plt Sekda Aceh Sampaikan Pesan Mualem: Minta Aceh Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2028 |
![]() |
---|
Tiga Pasar Tradisional di Banda Aceh & Aceh Besar Bebas dari Beras Oplosan |
![]() |
---|
Percepatan Operasional Pelayaran Krueng Geukueh-Penang, Dishub Aceh Ungkap Sarana hingga Regulasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.