Viral Medsos

Trending Twitter, Konser BLACKPINK Tak Hanya Diramaikan Oleh Blink, Apa Itu FOMO?

Warganet menganggap beberapa penonton di konser tersebut adalah FOMO, bukan benar-benar penggemar Blackpink, atau kerap disebut Blink.

Editor: Nurul Hayati
Rich Fury/Getty Images for Coachella/AFP (Photo by Rich Fury / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)(RICH FURY)
Blackpink perform at Sahara Tent during the 2019 Coachella Valley Music And Arts Festival on April 19, 2019 in Indio, California. 

Dalam sebuah studi pada 2013, FOMO didefinisikan sebagai kekhawatiran yang meluas bahwa orang lain mungkin memiliki pengalaman berharga yang tidak ada pada dirinya.

FOMO terjadi sebagai efek samping dari media sosial.

Seperti diketahui, media sosial berguna untuk membagikan berbagai hal, seperti aktivitas, info, obrolan, dan lainnya.

Perilaku kognitif yang berhubungan dengan FOMO, seperti selalu memperbarui situs atau media sosial yang diakses. Termasuk dengan mengetahui notifikasi yang muncul pada gadget.

Selain itu, FOMO juga menjadi sebuah ketakutan saat individu menunggu feedback dari pesan orang lain atau pembaruan yang akan terjadi.

Kebutuhan untuk terus terlibat dalam pembicaraan merupakan salah satu yang menyebabkan individu mempunyai perilaku FOMO.

FOMO dapat berakibat negatif di kehidupan nyata sehari-hari, seperti:

Kurang tidur.
Kualitas hidup berkurang.
Ketegangan emosional.
Kesehatan fisik yang menurun.
Kecemasan.
Berkurangnya kontrol emosi.
Depresi.
Perilaku menyimpang.

Dilansir dari verywellmind, berikut beberapa istilah seperti FOMO lainnya yang muncul:

FOBO (fear of better options), mengacu pada ketakutan bahwa individu kehilangan alternatif yang berpotensi lebih baik.
MOMO (mystery of missing out), mengacu pada ketakutan bahwa individu kehilangan, tetapi tidak memiliki petunjuk tentang apa yang dilewatkan.
ROMO (reality of missing out), mengacu pada mengetahui bahwa individu tidak kehilangan apa pun.
FOJI (fear of joining in), mengacu pada ketakutan untuk berbagi sesuatu di media sosial tetapi tidak mendapat tanggapan apa pun.
JOMO (joy of missing out), mengacu pada perasaan positif atau kebahagiaan bila individu kehilangan atau terputusnya koneksi dengan media sosial. Ini merupakan kebalikan dari FOMO.
Baca juga: Studi: Terlalu Sering Membuka Media Sosial Dapat Memengaruhi Otak Remaja

Cara meminimalkan FOMO

Masih dari sumber yang sama, berikut beberapa cara untuk meminimalkan perilaku FOMO yang mudah untuk dilakukan:

Mengubah fokus

Hal ini dapat dilakukan daripada fokus pada kekurangan mengenai apa yang dibicarakan di media sosial. Sebaiknya, lebih berfokus pada apa yang dimiliki di media sosial.

Individu dapat mengatur media sosial mereka untuk meminimalkan terpicunya FOMO, sehingga akan merasa nyaman untuk diri sendiri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved