Kadisnak Aceh: Berikan Pelayanan Terbaik pada Masyarakat Peternak

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Petugas kesehatan hewan dituntut memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat peternak. Fungsi pelayanan harus dilaksanakan secara maksimal, karena selain faktor ekonomi, kondisi hewan yang sehat secara langsung akan menjamin kesehatan manusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Puskeswan se-Aceh tahun 2023, di Aula Parkside Hotel, Aceh Tengah Selasa (14/3/2023) malam.

“Sebagai petugas keaehatan hewan, kita tentu wajib bersyukur, karena dengan profesi kita bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Untuk itu, mari melalui rakor ini, kita bisa memformulasikan upaya terbaik dalam berbuat dan melayani masyarakat serta bekerja dengan ikhlas, sesuai tugas pokok dan fungsi, ini adalah bentuk rasa syukur kita,” kata Zalaufran.

• VIDEO Sandiaga Uno Masuk Daftar Capres dan Cawapres PPP

Kadisnak Aceh optimis, para peserta rakor mampu mengidentifikasi setiap permasakahan yang ada dalam penanganan penyakit hewan di lapangan serta mampu merumuskan solusi alternatif yang bisa dijalankan sebahai upaya penyelesaian penanganan penyakit hewan menular secara stragegis dan berkesinambungan.

“Jika kita semua bergerak bersama, saya optimis, upaya menjaga kesehatan hewan dan terbaik masyarakat bisa kita lakukan dengan mudah. Ingat, apa yang kita lakukan harjs memberi manfaat bagi orang lain, bagi masyarakat. Sesuai profesi kita, maka kita harus bermanfaat bagi masyarakat peternak,” ujar Zalsufran.

Dalam kesempatan tersebut, Kadisnak Aceh juga menyampaikan apresiasi atas kerja-kerja petugas kesehatan hewan dalam mewujudkan zero case Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 2022 lalu serta mampu menekan perkembangan Lumpy Skin Disease (LSD).

Mewujudkan zero case PMK yang saat itu mewabah, tentu bukan pekerjaan mudah. Namun para petugas kesehatan hewan mampu membuktikan, bahwa dengan kerjasama lintas sektor, semua dapat diwujudkan. Upaya ini juga kita buktikan pada upaya menekan LSD. Alhamdulillah, berkat kerjasama petugas Puskeswan, upaya kita membuahkan hasil yang maksimal,” kata Kadisnak.

Namun, Kadisnak juga mengingatkan para petugas kesehatan hewan untuk tidak berpuas diri atas keberhasilan tersebut karena saat ini sudah muncul penyakit Highly Pathogenic Avian Influence (HPAI) virus flu burung di beberapa negara.

“Kewaspadaan antisipasi tentu jauh lebih mudah dari pada penanganan jika penyakit ini kembali mewabah. Oleh karena itu, kami imbau para petugas Puskeswan sehera melaporkan ke ISIKHNAS terhadap informasi tanda klinis yang mengarah pada avian influance, serta selalu mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahannya,” kata Zalsufran.

Oleh karena itu, Kadisnak menegaskan, rakor ini menjadi penting untuk membicarakan, membahas dan menemukan solusi konkrit bagi upaya pencegahan dan penanganan PMK, LSD, flu burung

“Insya Allah, saya dan kita semua tentu optimis, pengalaman sukses penanganan PMK, akan kita adaptasi pada upaya menekan LSD dan mencegah mewabahnya flu burung, di Aceh dan Indonesia secara lebih luas,” pungkas Kadisnak.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para petugas Puskeswan, pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Peternakan Aceh memberikan penghargaan kepada Petugas Puskeswan Terbaik.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diwakili oleh drh Maidaswar, Kepala Balai Veteriner Medan drh Azfirman, Pengurus Besar PDHI Prof I Gusti Ngurah Mahardika.

Rakor Puskeswan se-Aceh tahun 2023 diikuti oleh 100 peserta dari petugas Puskeswan se-Aceh, dan akan berlangsung hingga 16 Maret mendatang.(*)

• Pernikahan WNA asal China Dengan Gadis Aceh di Meulaboh Tanpa Diketahui Aparat Desa

• Pastikan Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan, Pj Wali Kota Sabang dan Kapolres Sidak Pasar