Luar Negeri

Lagi! Korea Utara Uji Coba Dua Rudal, Ketegangan Militer Meningkat

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya pada Senin (27/3/2023).

Editor: Faisal Zamzami
Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Dalam foto yang disediakan pemerintah Korea Utara, tampak apa yang diklaim sebagai latihan peluncuran rudal balistik antarbenua di bandara internasional Sunan di Pyongyang, Kamis 16 Maret 2023. Senin, 27 Maret 2023, Korut kembali melakukan uji coba dua rudal yang meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. 

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya pada Senin (27/3/2023).

Uji senjata yang dilakukan Korea Utara merupakan yang kesekian kalinya dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal itu terbang lintas negara setelah ditembakkan dari daerah pedalaman barat di selatan ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

Namun mereka tidak merilis rincian penerbangan secara spesifik.

Penjaga pantai Jepang yakin kedua senjata itu mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Peluncuran itu adalah peristiwa rudal ketujuh Korea Utara bulan ini dan semakin menegaskan ketegangan militer yang meningkat di kawasan itu.

Korea Utara melakukan uji senjata sebagai reaksi atas latihan militer gabungan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

 Di sisi lain, pasukan sekutu pada minggu lalu telah menyelesaikan latihan selama 11 hari yang mencakup pelatihan lapangan terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir. 

Namun Korea Utara diperkirakan akan lebih meningkatkan aktivitas pengujiannya karena Amerika Serikat memindahkan kelompok kapal induk ke semenanjung minggu ini untuk putaran latihan bersama lainnya.

Baca juga: Korea Utara Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir Bawah Laut

Korea Utara telah menembakkan lebih dari 20 rudal balistik dan jelajah dalam 11 peluncuran tahun ini,

Peluncuran Korea Utara bulan ini termasuk uji terbang rudal balistik antarbenua dan serangkaian senjata jarak pendek yang dimaksudkan untuk membanjiri pertahanan rudal Korea Selatan saat mencoba menunjukkan kemampuan untuk melakukan serangan nuklir di Korea Selatan dan daratan AS.


Korea Utara pekan lalu melakukan latihan tiga hari yang mensimulasikan serangan nuklir terhadap target mereka, Korea Selatan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengutuk latihan militer gabungan AS-Korea Selatan sebagai latihan invasi.

 Namun sekutu mengatakan latihan itu bersifat defensif.

 
Uji coba Korea Utara juga mencakup drone bawah air berkemampuan nuklir yang diklaim Korea Utara mampu memicu "tsunami radioaktif" besar yang akan menghancurkan kapal dan pelabuhan angkatan laut. 

Menyusul pengumuman Korea Utara tentang uji coba pesawat tak berawak pada hari Jumat, angkatan udara Korea Selatan merilis rincian latihan udara bersama selama lima hari dengan Amerika Serikat minggu lalu yang mencakup demonstrasi senjata udara ke udara dan udara ke darat secara langsung. 

Baca juga: Korea Utara Makin Mengerikan, Uji Coba Drone Tempur Bawah Laut Berkemampuan Nuklir

Sebelumnya, Korea Utara dilaporkan menembakkan sejumlah rudal jelajah ke perairan timur negara itu pada Rabu (22/3/2023).

Peluncuran ini digelar hanya tiga hari usai pemerintahan Kim Jong-un melakukan peluncuran lain yang disebut sebagai simulasi serangan nuklir ke Korea Selatan.

Peluncuran hari ini adalah tes rudal keempat sejak Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan gabungan berskala besar pada pekan lalu.

Pyongyang menganggap latihan ini sebagai gladi invasi.

Latihan gabungan AS-Korsel yang berlangsung selama 11 hari sendiri sedianya akan diakhiri pada Kamis (23/3) besok.

Meskipun demikian, Pyongyang diyakini tetap akan menggelar peluncuran rudal mengingat AS hendak mengirim kapal induk ke Semenanjung Korea.


Associated Press melaporkan, berdasarkan laporan Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, sejumlah rudal jelajah diluncurkan Korea Utara dari Hamhung, kota di timur laut negara itu.

Rudal-rudal jelajah itu kemudian mendarat di perairan timur Korea Utara.

Para pakar berpendapat bahwa, sebagaimana rudal balistik, rudal jelajah Korea Utara menghadirkan ancaman tersendiri ke negara tetangganya.

Rudal jelajah Korea Utara didesain terbang rendah untuk menghindari deteksi radar.

Pyongyang sendiri menyatakan bahwa rudal jelajahnya memiliki nilai strategis.

Korea Utara berencana mempersenjatai rudal jelajah dengan hulu ledak nuklir.

Sepanjang 2023, Korea Utara telah meluncurkan sekitar 20 rudal dalam 10 kesempatan berbeda.

Pyongyang turut mengetes rudal balistik jarak pendek yang bisa mencapai Korea Selatan dan rudal balistik antarbenua yang bisa mencapai AS.

Baca juga: VIRAL Bocah 3 Tahun Dipaksa Ayah Tiri Pakai Narkoba, Firasat Ayah Kandung Terbukti

Baca juga: Viral Pembagian Amplop Berlogo Partai di Masjid, Said Abdullah: Itu Zakat Mal Bukan Politik Uang

Baca juga: Sudah Witir Saat Tarawih, Jangan Dilakukan Lagi Usai Tahajud di Rumah, UAS: Tak Boleh Ada Dua Witir

Kompas.tv: Korea Utara Kembali Uji Coba Dua Rudal, Ketegangan Meningkat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved