Kilang Pertamina

Soroti Ledakan Kilang Milik Pertamina di Dumai, Anggota DPR: Seperti Tidak Pernah Mau Belajar

Dari saksi mata di lokasi kejadian, getaran dari ledakan kilang minyak itu bisa dirasakan hingga radius 7 kilometer....

Editor: Eddy Fitriadi
Dok warga
Tangkapan layar video kebakaran usai ledakan di kilang minyak Pertamina Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023). Soroti Ledakan Kilang Milik Pertamina di Dumai, Anggota DPR: Seperti Tidak Pernah Mau Belajar. 

SERAMBINEWS.COM - Ledakan kilang milik PT Pertamina di Kota Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4/2023) malam, kembali mengejutkan publik.

Dari saksi mata di lokasi kejadian, getaran dari ledakan kilang minyak itu bisa dirasakan hingga radius 7 kilometer.

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, langsung bereaksi terhadap peristiwa mengejutkan itu.

Dikatakan, berulangnya peristiwa kebakaran di objek vital menandakan ada masalah serius di tubuh Pertamina.

Amin juga mendesak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk evaluasi.

Ia meminta Menteri BUMN untuk melakukan evaluasi di Direksi dan Komisaris Pertamina.

Hal tersebut ditujukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.

Diketahui, objek vital terbakar dan dikelola Pertamina terjadi berturut-turut, mulai dari kebakaran kilang Cilacap, kemudian kilang Balikpapan, kilang Balongan, Depo Plumpang, dan kilang minyak Dumai.

"Mengapa manajemen Pertamina seperti tidak peduli dan tidak pernah mau belajar dari kecelakaan beruntun ini sehingga standar keamanan obyek vital begitu buruk. Atau sebetulnya ada masalah lain," kata Amin, Minggu (2/4/2023).

Spekulasi-spekulasi penyebab kebakaran juga hingga sekarang masih belum dijawab tuntas oleh Pertamina.

"Kilang minyak itu merupakan fasilitas vital dan strategis dan bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak menjadi aneh karena secara bergiliran dan beruntun terus terbakar," ujarnya.

Ia juga menyinggung, apakah standar pengamanan objek vital sudah mumpuni atau belum.

"Harus dilakukan audit terhadap teknologi dan sistem keamanan kilang minyak Pertamina untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan standar pengamanan obyek vital," kata Amin.

Diketahui kilang Dumai memproduksi berbagai jenis BBM hingga Avtur dan LPG.

"Konsumsi BBM, Avtur dan LPG saat Lebaran biasanya naik, Pertamina harus punya exit strategi guna mencegah kelangkaan pasokan BBM, tanpa merugikan masyarakat maupun membebani keuangan negara," pungkas Amin.

Muncul Isu Gas Beracun

Saat kilang Dumai meledak dan terbakar, berembus isu tentang adanya gas beracun yang keluar.

Menanggapi hal tersebut, Paisal selaku Wali Kota Dumai bersama dengan petugas berwenang melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

Ia memastikan, tak ada isu gas beracun akibat ledakan tersebut.

"Saya pastikan tidak ada gas beracun akibat ledakan itu. Tadi saya ke lokasi kejadian didampingi sejumlah pimpinan Pertamina dan juga dari Kepolisian dan Kodim," kata Paisal seperti yang diwartakan TribunPekanbaru.com.

Paisal juga menegaskan, kondisi di lokasi terbilang stabil dan normal.

"Jadi, tak ada itu gas beracun," sebutnya.

Dari peristiwa tersebut, ada sembilan orang yang menjadi korban.

Sembilan orang luka berat tersebut merupakan pekerja di ruang operator Kilang Pertamina Dumai.

"Setelah kejadian memang ada 9 masyarakat yang luka luka, tapi mereka luka-luka kategori ringan," ujar Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal, Minggu (2/3/2023).

Para korban mengalami luka akibat terkena pecahan kaca.

Area Manager Communication, relation dan CSR RU Dumai, Agustiawan mengatakan, korban kini sudah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.

Selain itu, pihaknya juga meminta maaf akan kejadian ini.

Pihaknya berjanji akan bertanggung jawab atas kerugian masyarakat yang terdampak. 

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini."

"Dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan.

Seperti yang diketahui, ledakan keras terjadi dari Kilang Pertamina RU II Dumai di Jalan Putri Tujuh, terjadi sekitar pukul 22.40 WIB.

Berdasarkan rekaman video yang beredar di luar kilang terlihat kobaran api besar dari dalam kilang.

Ledakan juga membuat rumah warga rusak.

Bobby, warga Kelurahan Tanjung Palas mengatakan ia sempat kaget mendengar ledakan ketika kejadian dan langsung keluar rumah.

"Kami kaget mendengar ledakan dan berhamburan keluar rumah, sebab kaca rumah saya ikut pecah," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald/Milani Resti/Chaerul Umam)(TribunPekanbaru.com, Rino Syahril/Donny Kusuma Putra)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kilang Milik Pertamina Dumai Meledak, Ini Tanggapan DPR hingga Wali Kota Tanggapi Isu Gas Beracun"

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved