Luar Negeri

Rusia Jadi Presiden Dewan Keamanan PBB Bulan Ini, Ukraina Menjauh hingga Amerika Serikat Tak Berdaya

Duta Besar Ukraina untuk PBB menyatakan Ukraina akan menjauh dari lembaga tersebut untuk sementara waktu.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ATTA KENARE
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar konferensi pers bersama dengan rekan-rekannya dari Iran dan Turki di Teheran, Selasa (19/2022) 

Ukraina yang hingga kini masih dalam invasi Rusia kecewa akan kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB

“Mulai 1 April, mereka membawa tingkat absurditas ke tingkat yang baru,” kata Sergiy Kyslytsya, Duta Besar Ukraina untuk PBB. 

“Dewan keamanan tidak dapat bergerak dan tidak mampu menangani tanggung jawab utama mereka, yaitu pencegahan konflik dan kemudian menangani konflik,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.

Duta Besar mengatakan Ukraina akan menjauh dari dewan keamanan pada bulan April kecuali dalam kasus "masalah kepentingan keamanan nasional yang kritis".

Ukraina saat ini bukan anggota Dewan Keamanan PBB, meskipun sering dipanggil untuk berbicara tentang isu-isu yang berkaitan dengan perang.

Baca juga: Badan Pangan PBB Kisahkan Adegan Mengerikan Dampak Gempa di Turkiye dan Suriah Jadi Malapetaka

Ukraina: Pukulan Telak ke Sistem Hubungan Internasional

Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan dipimpin Rusia selama bulan ini. 

Presidensi dewan keamanan pbb sendiri dipegang secara bergantian dengan pergantian per bulan.

Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy itu menyebut presidensi Rusia adalah "pukulan" bagi sistem hubungan internasional.

Terakhir Rusia memegang presidensi Dewan Keamanan PBB adalah pada Februari 2022, ketika invasi ke Ukraina dimulai.

Selain itu, Yermak juga mengecam Iran yang disebutnya "negara teroris".

Iran sendiri dituduh memasok Rusia dengan ratusan drone kamikaze untuk menyerang Ukraina.

"Sangat jitu bahwa pada hari kemerdekaan sebuah negara teror, Iran, negara teror yang lain, Rusia mulai memimpin Dewan Keamanan PBB," kata Yermak dikutip The Guardian, Sabtu (1/4/2023).

"Ini tidak hanya memalukan. Ini adalah pukulan simbolis lagi bagi sistem hubungan internasional yang berbasis aturan," lanjutnya.

Federasi Rusia sendiri resmi memegang presidensi Dewan Keamanan PBB per Sabtu (1/4).

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved