Serambi Demokrasi Award 2023
Yusuf Muhammad, Penggerak Wisata dan Ekonomi Kreatif
Menjadi Ketua pembangunan masjid di desanya, yakni Gampong Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe sejak tahun 2002 hingga sekarang.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Imran Thayib
SERAMBINEWS.COM - Yusuf Muhammad SE MSM merupakan sosok yang sering diucapkan oleh warga saat jajak pendapat pada program Mata Lokal Memilih Serambi Indonesia.
Dalam program yang disiarkan secara langsung melalui berbagai media sosial Serambi Indonesia, warga menilai Yusuf Muhammad mempunyai peluang untuk menjadi Bakal Calon Wali Kota Lhokseumawe pada Pemilu 2024.
Hal ini tidak lepas dari kiprahnya yang sudah teruji selama menjadi anggota DPRK Lhokseumawe pada periode 2009-2014, dan saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Lhokseumawe periode 2017-2022.
Untuk diketahui, sebelum berkecimpung dalam dunia politik, pria kelahiran 31 Desember 1965 itu merupakan sosok kontraktor sukses.
Dia menjadi kontraktor di perusahaan migas yang ada di Aceh.
Pekerjaan ini masih terus dilakukan hingga sekarang ini.
Dengan bisa menjadi kontraktor di perusahaan Migas selama puluhan tahun, secara langsung membuktikan kalau suami dari Rahmani Yusuf ini merupakan sosok yang mampu membina hubungan dengan baik, dan bisa dipercaya.
Selain itu, pria yang memiliki hobi olahraga ini pernah menjadi pengurus inti PSLS yang merupakan klub sepakbola kebanggaan masyarakat Kota Lhokseumawe periode 2000-2007.
Menjadi Ketua pembangunan masjid di desanya, yakni Gampong Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe sejak tahun 2002 hingga sekarang.
Dan tak kalah pentingnya, ia kerap menjadi pemateri pada seminar berskala daerah hingga nasional.
Untuk karier politik, penyandang gelar Magister Sains Manajemen ini diusung Partai Aceh sebagai Caleg untuk Pilkada 2009 lalu.
Hasilnya, dia langsung terpilih.
Tidak terbantahkan, selama lima tahun menjadi Anggota DPRK Lhokseumawe, seluruh dana pokirnya dikucurkan untuk pembangunan berbagai sarana ibadah, santunan anak yatim, dan berbagai program sosial untuk masyarakat miskin.
Saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Lhokseumawe, ia mencetuskan berbagai program untuk membantu masyarakat miskin.
Program yang murni lahir atas inisiasi dirinya ialah pemberian asuransi pada 1.700 nelayan Lhokseumawe, pembuatan SIM gratis bagi abang becak, serta berbagai program pemberdayaan ekonomi lainnya yang menyentuh langsung masyarakat miskin.
Dari sektor agama, dirinya juga terus mendukung penyediaan dana dari APBK untuk pembangunan masjid, pengadaan sarana pendukung di rumah ibadah, dan pembangunan sarana pendidikan agama.
Dibalik itu semua, masyarakat Kota Lhokseumawe juga perlu mengetahui, kalau Yusuf Muahmmad selama menjadi Wakil Wali Kota, merupakan sosok yang lugas dan luwes dalam membina hubungan dengan pemerintah pusat dan DPR RI.
Sehingga, berbagai program pembangunan yang menggunakan dana Pemerintah Pusat bisa berlangsung di Kota Lhokseumawe.
Misalnya, pembangunan Pantai Jagu yang diubah dari lokasi kumuh menjadi lokasi wisata.
"Sampai saat ini pembangunan di Pantai Jagu belum tuntas. Karena, sesuai desain saya dulunya bersama pihak Unimal, di lokasi tersebut bukan hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga menjadi pusat kuliner terbesar. Jadi, masih harus terus dilanjutkan," papar alumni SMEA Negeri Lhokseumawe itu.
Lalu, terkait rencana pembangunan Jembatan Pusong-Kandang yang akan menjadi ikon Kota Lhokseumawe.
Dia sudah beberapa kali memaparkan rencana tersebut di tingkat Kementerian PUPR dan juga mencari dukungan di DPR RI.
Bahkan, Wakil Menteri PUPR bersama Anggota DPR RI asal Aceh, H Ruslan Daud (HRD) turum ke lokasi.
"Saat itu pembangunan akan segera mulai, apalagi DID sudah rampung. Namun, rencana ini tertunda karena pandemi Covid-19. Sehingga program ini harus segera dilanjutkan," katanya.
Selain itu, dia punya misi untuk mengembalikan Lhokseumawe sebagai pusat perdagangan dan kota pelabuhan sebagaimana masa lalu.
Langkah awalnya, perencanaan pembukaan feri penyeberangan Lhokseumawe-Penang, Malaysia.
Untuk mencapai program ini, dia pernah bertemu langsung dengan pihak Kerajaan Malaysia.
Hasilnya, Malaysia mendukung program ini.
Bahkan dijanjikan, para TKI asal Aceh yang akan mengurus perpanjangan izin tinggal di Malaysia, nantinya akan diarahkan ke Lhokseumawe.
Lalu, dirinya juga sudah membangun komunikasi dengan Kementerian terkait, terutama untuk memaksimalkan pembangunan Pelabuhan KP-3.
"Rencana ini sudah ada lampu hijau, namun kembali tertunda akibat pandemi Covid-19. Ke depan, tentunya harus dilanjutkan kembali," paparnya.
Di akhir masa jabatan sebagai Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad juga telah mampu membangun komunikasi dengan Perpustakaan Nasional dan Anggota DPR RI asal Aceh, Ilham Pangestus, untuk pembangunan Perpustakaan Wilayah di Goa Jepang, Lhokseumawe.
"Program ini sudah berhasil. Karena, pada tahun 2023 ini, Perpustakaan Wilayah di kawasan Goa Jepang mulai dibangun," ujarnya.
Berbagai program brilian yang sudah dicetus dan tingkat kepedulian terhadap peningkatan sarana ibadah, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil, maka sudah sepantasnya masyarakat yang mengisi program Mata Lokal Memilih menyebutkan, Yusuf Muhammad merupakan sosok yang berpotensial untuk memimpin Lhokseumawe ke depan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.