Abdul Rahim Tewas Dihajar Dituduh Mencuri, Satu Pelaku Ditangkap, Istri Curiga Oknum Polisi Terlibat

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat puluhan orang memukuli dan menelanjangi korban dengan tangan terborgol. 

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/HO
S (44) satu pelaku penganiayaan secara bersama sama terhadap Adul Rahim, yang diduga hendak mencuri burung hingga berujung korban meninggal dunia ditangkap Satreskrim Polres Tebingtinggi. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria meninggal dunia seusai dihakimi puluhan orang karena dituduh hendak mencuri burung.

Peristiwa itu terjadi di komplek perumahan Sofia Zakaria, jalan Bhayangkara Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi pada Kamis (6/4/2023) subuh.

Korban diketahui bernama Abdul Rahim (27) warga jalan Pramuka, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara. 

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat puluhan orang memukuli dan menelanjangi korban dengan tangan terborgol. 

Kondisi wajah korban tampak berdarah dan terkulai lemas.

Korban pun sempat meminta ampun dan mengatakan jika dia telah memiliki istri dan dua orang anak yang masih kecil. 

Satu Pelaku Ditangkap

Satu pelaku penganiayaan secara bersama sama terhadap Abdul Rahim, yang diduga hendak mencuri burung hingga berujung korban meninggal dunia ditangkap Satreskrim Polres Tebingtinggi.

Pelaku adalah S (44), warga jalan Bhayangkara Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi.

Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi, AKP Junisar Silalahi mengatakan, pelaku yang diamankan adalah pemilik burung yang awal sekali menyebut jika korban hendak mencuri burung Murai Batu di rumahnya


"Satu pelaku sudah kami mengamankan berinisial S, salah satu tersangka pelaku penganiayaan secara bersama-sama terhadap Abdul Rahim, warga Paya Kapar, yang diduga mencuri burung miliknya. Akibat penganiayaan ini, korban tewas," ujar AKP Junisar Silalahi kepada Tribun Medan, Senin (10/4/2023).

Pelaku diamankan petugas pada Sabtu malam menyusul adanya surat laporan Nomor : LP/B/ 191 /IV/2023/SPKT/POLRES TEBING TINGGI/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 08 April 2023 yang dilaporkan Safitri Faujiah selaku istri korban.

Baca juga: Sudah Minta Ampun, Abdul Rahim Tetap Dihajar Warga hingga Tewas karena Tuduhan Ini  

Junisar mengatakan, S adalah salah satu pelaku yang melakukan penganiayaan dan mengundang massa melakukan penganiayaan.

Pelaku merasa kesal karena menduga korban hendak mengambil burung peliharaan yang ada di teras rumah.

"Dari hasil penyelidikan, pelaku (pemilik burung murai batu) telah melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap korban dan dari tangannya diamankan barang bukti berupa 1 potong kaos singlet bermotif loreng dan 1 potong celana pendek berwarna merah. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polres Tebing Tinggi guna dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Junisar.

Saat ini Satreskrim Polres Tebingtinggi juga masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku lainnya.

 Polisi pun menjerat pelaku dengan Pasal 170 ayat (2) ke 2e Subsider Pasal 351 ayat (3) KUHPidana.

"Kita jerat pasal tentang pidana melakukan secara bersama-sama di muka umum tindak kekerasan terhadap orang atau penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang," ujar Junisar.

Aksi main hakim sendiri yang mengakibatkan Abdul Rahim (27), warga Jalan Indra Lingkungan II Kelurahan Pinang Mancung Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi meninggal dunia terjadi pada Kamis (6/4/2023) subuh.

Penganiayaan terjadi di jalan Bhayangkara Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi.

Pelaku yang diduga hendak mencuri burung diamakan warga. Dalam rekaman video korban diborgol dan dipukuli hingga lemas dalam kondisi telanjang.

Korban kemudian meninggal dunia beberapa jam setelah sempat dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Tebingtinggi. Atas kejadian tersebut, keluarga korban melapor ke Polres Tebingtinggi.

Baca juga: 2 Pencuri Lembu Tewas Diamuk Massa di Deliserdang, Mobil Ikut Dibakar, Diduga Pemain Lama

Istri Curiga Pelaku Oknum Polisi

Keluarga Abdul Rahim (27), pria yang diduga mencuri lalu dianiaya dengan tangan diborgol hingga tewas curiga, jika para pelaku penganiayaan adalah oknum polisi.

Apalagi diketahui jika lokasi kejadian penganiayaan itu berada di komplek Sopian Zakaria Jalan Bhayangkara, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi yang merupakan komplek perumahan anggota kepolisian.

Dalam video amatir, terlihat korban dianiaya beberapa pelaku berbadan tegap pada Kamis (6/4/2023) subuh karena dituduh mau mencuri burung.

Terlihat korban yang terkulai lemas ditelanjangi dan dianiaya dengan tangan terborgol.

Dalam kondisi babak belur, korban yang sudah terkapar terdengar meminta ampun kepada para pelaku yang melakukan penganiayaan namun tak digubris.

Beberapa jam setelah peristiwa tersebut, korban meninggal dunia di rumah sakit Bhayangkara akibat penganiayaan yang dilakukan para pelaku.

Safitri Faujiah istri korban pun menaruh curiga jika suaminya yang dituduh ingin mencuri burung dianiaya para pelaku yang diduga oknum kepolisian.

"Katanya ada gitu (pelaku diduga polisi), banyak, seperti badanya seperti oknum polisi semua di situ dan sangat keji," kata Safitri Faujiah, Minggu (9/4/2023).

Ibu dua anak itu mengatakan, sebelum meninggal, kondisi suaminya kritis dengan luka di sekujur tubuh. Fitri baru tau suaminya dihajar pelaku saat kondisinya sudah kritis di rumah sakit Bhayangkara Tebingtinggi.

"Bagian dalam sudah rusak tidak berfungsi, bahkan kemaluannya juga sempat diinjak sama mereka," ujar Fitri.

Baca juga: Abdul Rahim Tewas Dihajar Warga Dituduh Mencuri, Tinggalkan 2 Anak Kecil, Sang Istri Minta Keadilan

Menurut Fitri tindakan para pelaku yang main hakim sendiri tidak pantas dilakukan. Apalagi atas kejadian itu menyebabkan nyawa suaminya melayang.

Dia pun meminta agar polisi segera mengusut tuntas persoalan tersebut dan menegakkan hukum atas penganiayaan suaminya.

"Ya kami sangat berharap agar ini kasus diusut, agar hukum di Indonesia ini ditegakkan jangan pilih kasih apalagi ada orang yang main hakim sendiri, kami minta agar hukum dapat ditegakkan," ujar Fitri.

Kasus tersebut pun saat ini tengah diselidiki Polres Tebingtinggi. Kasi Humas Polres Tebingtinggi Agus Arianto menyebutkan, Satreskrim Polres Tebingtinggi tengah melakukan penyelidikan.

"Saat ini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan Satreskrim Polres Tebingtinggi dan Polsek Padang Hilir," kata Agus.

Sejumlah orang pun telah dipanggil dan dimintai keterangannya oleh polisi. Agus memastikan polisi akan mengusut kasus penganiayaan tersebut.

"Sejumlah orang sudah dipanggil baik itu saksi untuk mengetahui peristiwa tersebut. Dan kasus ini tengah diusut untuk mencari pelaku penganiayaan tersebut," tutur Agus.

Baca juga: Harga Emas di Langsa Turun, Ini Rincian Harganya pada Senin 10 April 2023

Baca juga: 3 Pasangan Mesum Terjaring Razia, Kaget Didatangi Petugas saat Lagi Enak-enaknya

Baca juga: Pemkab Abdya Gelar Upacara HUT ke-21 Abdya

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tampang Penganiaya Terduga Maling hingga Tewas, Korban Ditelanjangi lalu Dihajar tanpa Ampun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved