Gempa Hari Ini

Gempa M 5,2 Guncang Kuta Selatan Bali, Dirasakan hingga 8 Daerah, Berikut Keterangan BMKG

Gempa mengguncang Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Senin (10/4/2023) dan dirasakan hingga delapan daerah.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Pixabay/Paula
Ilustrasi - Gempa mengguncang Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Senin (10/4/2023) dan dirasakan hingga delapan daerah. 

SERAMBINEWS.COM - Gempa mengguncang Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Senin (10/4/2023) dan dirasakan hingga delapan daerah.

Dikutip Serambinews.com dari situs BMKG, gempa magnitudo 5,2 terjadi pukul 07.37 WIB pagi tadi.

Gempa tersebut terjadi pada titik koordinat 9,63 lintang selatan (LS) dan 115,12 bujur timur (BT).

 


Pusat gempa berada di laut 93 km barat daya Kuta Selatan dengan kedalaman 10 Km.

Menurut keterangan BMKG, tidak berpotensi tsunami.

Masih berdasarkan keterangan BMKG, gempa tersebut dirasakan hingga MMI III Kuta, II Denpasar, III Mataram, III Lombok Barat, III Lombok Tengah, II -II Karangasem, II - III Sumbawa Barat dan MMI II - III Kuta Selatan.

Baca juga: Kisah Azka, Bocah Selamat Terkubur Reruntuhan 3 Hari saat Gempa Cianjur, Berbekal Feeling Ayah

Memahami arti Skala MMI

MMI merupakan singkatan dari Modified Mercalli Intensity.

Dikutip dari laman resmi BMKG, skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Baca juga: Kisah Dede Sumiati, Ibu Hamil 9 Bulan yang Meninggal dalam Reruntuhan Gempa Cianjur

Skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved