Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir
Haji Rasyid Bancin Sampaikan Alasan Yusniati Dimakamkan di Bumi Wakaf Pontren Daarurrahmah Sepadan
Haji Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak dimakamkan di Pontren Daarurrahmah, Sepadan,
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Haji Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak dimakamkan di Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Jenazah Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi yang sedang dalam pemulangan ke Indonesia akan dimakamkan di bumi wakaf Pondok Pesantren atau Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Pimpinan Pontren Daarurrahmah, Ustaz Haji Rasyid Bancin, kepada Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) membeberkan sejumlah alasan dimakamkannya almarhumah Yusniati di bumi wakaf kompleks pesantren yang dipimpinnya itu.
Haji Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak dimakamkan di Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Pertama, kata Ustaz Rasyid karena almarhumah Yusniati merupakan alumni Pontren Daarurrahmah pertama yang melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah, sehingga, Yusniati selama ini menjadi duta Pontren Daarurrahmah yang diharapkan ke depan dapat memotivasi para santri.
Namun, Yusniati syahid dalam menuntut ilmu tepat saat menjalani pendidikan semester terakhir di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.
Kedua, karena merupakan duta, maka dimakamkan di lokasi pontren agar selalu dikenang oleh santri dan alumni PMDR Sepadan.
Baca juga: Ustaz HRB Berduka, Sebut Yusniati Mahasiswi Subulussalam yang Meninggal di Mesir Anak Baik
"Kami berharap ini menjadi kenangan ke depan bagi para santri dan alumni bahwasanya ada kakak kelas mereka yang syahid dalam menuntut ilmu di Timur Tengah," ujar Ustaz Rasyid Bancin
Alasan lain berdasarkan kesepakatan pihak kelurga dan pimpinam pondok yang mengikhlaskan almarhumah Yusniati dimakamkan di komplek pesantren.
Oleh karena itu, diputuskan jenazah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi Wakaf Ummat PMDR Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Ditabalkan menjadi nama salah satu gedung
Selain itu, sebagai bentuk penghargaan akan ditabalkan nama Yusniati Pardosi menjadi nama salah satu gedung di Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Jenazah almarhumah Yusniati Binti Malim Sabar telah diterbangkan dari Cairo, Mesir menuju Indonesia untuk dibawa ke kampung halamannya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi wakaf Yayasan Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Malim Sempurna, warga Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir mengatakan jenazah Yusniati diperkirakan akan tiba sore nanti sekitar pukul 18.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
Selanjutnya, rute perjalanan menuju Kota Subulussalam melalui Bandara Kualanamo (KNO) Medan, Sumatera Utara.
Ustaz Haji Rasyid Bancin alias HRB membenarkan jika jenazah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di areal pondok pesantren yang dia pimpin.
Baca juga: Kapan Idul Fitri? Tarekat Naqsabandiyah dan Tarekat Syattariyah 20 April, Muhammadiyah 21 April
"Benar, Insha Allah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi wakaf Yayasan Daarurrahmah, Sepadan," kata Ustaz Haji Rasyid Bancin saat dikonfirmasi Serambinews.com
Haji Rasyid yang dikonfirmasi Serambinews.com mengaku sedang dalam perjalanan di Jeddah untuk kegiatan ibadah umroh.
Namun segala keperluan pemakaman almarhumah Yusniati telah disiapkan oleh para pihak di Yayasan Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan.
Sementara Jenazah Yusniati binti Malim Sabar Pardosi telah dishalatkan Rabu (12/4/2023) di Masjid Assalam, Nasr City Cairo, Mesir.
Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Kualanamu Internasional (KNO), Kamis (13/4/2023) untuk dibawa ke kampung asalnya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Informasi tersebut disampaikan Malim Sempurna, warga Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir.
Menurut Malim Sempurna, Jenazah Yusniati diterbangkan ke Indonesia dengan menggunakan maskapai Turkish Airlines, Kamis (13/4/2023) pukul 09:00 waktu Cairo Mesir.
Dijelaskan, sesuai jadwal, almarhumah Yusniati akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta pada hari Jumat (14/4/2023) pukul 18.00 WIB.
Rute perjalanan selanjutnya Jakarta-Medan melalui Bandaea KNO diperkirakan tiba tanggal hari Sabtu (15/4/2023) pagi.
Baca juga: Hukum Bayar Zakat Fitrah Pakai Uang Istri, Begini Caranya Sesuai Syariat Menurut Penjelasan UAS
"Insha Allah Yusniati akan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Darurrahmah Sepadan. Desa Sepadan Kecamatan Runding, Kota Subulussalam," ujar Malim Sempurna.
Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam di Cairo, Mesir meninggal dunia, Selasa (11/4/2023) malam sekitar pukul 21.20 WIB.
Sebelum meninggal, Yusniati sempat menelpon ayahandanya Malim Sabar Pardosi di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Hal itu untuk mengabarkan jika dia sudah mulai pulih dari sakitnya setelah sempat kritis selama sebulan di Rumah Sakit.
Yusniati menyampaikan kepada sang ayah jika dia akan segera pulang ke kampung halaman di Kota Subulussalam, Aceh.
Bahkan, Yusniati meminta agar sang ayahandanya membuatkan kamar khusus buat dirinya di kampung.
"Beberapa waktu lalu dia menelpon saya, katanya akan segera pulang karena sudah mulai sembuh. Dia minta dibuatkan kamar khusus di rumah," kata Malim Sabar kepada Serambinews.com Rabu (12/4/2023).
Malim Sabar mengatakan Yusniati minta kamarnya dibuat khusus dan berplafon.
Yusniati adalah anak ketiga Malim Sabar Pardosi. Namun, meski anak ketiga, Yusniati menjadi penasehat di keluarga tersebut.
Bahkan, berbagai hal yang akan dilakukan dalam keluarga selalu meminta masukan dari Yusniati. Masukan Yusniati akan didengar di keluarga temasuk orang tuanya.
Kini, kamar Yusniati sudah selesai dibuat oleh Malim Sabar seraya menunggu jadwal kepulang sang buah hatinya itu.
Tapi, takdir berkata lain, kepulangan Yusniati justru berujung duka karena dia dinyatakan berpulang ke Rahmatullah akibat penyakit yang diderita.
Meninggalnya Yusniati mengejutkan keluarga di Subulussalam maupun para sababatnya di Cairo Mesir.
Betapa tidak, dua pekan lalu, Yusniati dikabarkan sudah pulih dari sakitnya yang sempat membuat dara asal Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam itu kritis.
Hal itu disampaikan Malim Sempurna, masyarakat asal Desa Lae Mate, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir.
Menurut Malim Sempurna, dua minggu lalu almarhum Yusniati sudah membaik dan telah dapat makan melalui mulut.
Karena merasa sudah pulih, Yusniati pun berencana mau pulang ke tanah air agar dapat dirawat di kampung halaman oleh orang tuanya.
"Sebab kondisinya sudah membaik dan sudah bisa makan melalui mulut, jadi kami berancana membawa almahum pulang," kata Malim
Akan tetapi tiba-tiba, sakit Yusniati drop kembali hingga akhirnya dia menghadap sang Khaliq pada Selasa (12/4/2023) pukul 16.20 waktu Cairo Mesir.
Jenazah Yusniati Binti Malim Sabar, mahasiswi asal Kota Subulussalam di Cairo Mesir yang meninggal dunia telah diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Hal itu disampaikan Malim Sempurna, perwakilan Masyarakat Kota Subulussalam di Cairo, Mesir kepada Serambinews.com, Rabu (12/4/2023).
Malim Sempurna mengatakan Yusniati menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (11/4/2023) pukul 16.20 waktu Cairo Mesir atau pukul 21.20 Waktu Indonesia Barat.
Saat ini proses pemulangan jenazah sedang diurus untuk dibawa ke tanah air Indonesia.
Jenazah Yusniati akan dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan di kampung orang tuanya yakni Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
"Sebelum diterbangkan ke Indonesia jenazahnya akan kami shalatkan terlebih dahulu di Masjid Assalam, Nasr City Cairo Mesir," ujar Malim Sempurna, warga Desa Lae Mate, Kota Subulussalam yang telah lama bermukim di Mesir.
Seperti diberitakan Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi, seorang mahasiswi asal Kota Subulussalam yang sedang menempuh pendidikan di Kairo Mesir.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah Yusniati Binti Malim Sabar pukul 16.20 waktu Cairo hari ini," tulis Malim Sempurna pada akun media sosial Facebook milik Malim Sabar Pardosi ayahanda Yusniati.
Pascainformasi kepergian sang mahasiswi asal Desa Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam tersebut, warga Subulussalam bergantian mengirimkan ucapan rasa duka.
Selain itu para netizen juga ramai-ramai memajang poster atau tulisan info meninggalnya Yusniati di laman Facebook mereka atau status Whatsapp.
Yusniati Malim, mahasiswa asal Kota Subulussalam, Aceh sejak Februari lalu mengalami kritis karena menderita penyakit komplikasi ruang Intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Madinat Nasr City. Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir.
Biaya rumah sakit yang harus ditanggung pun sangat tinggi yakni mencapai ratusan juta sehingga keluarganya membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Tak pernah terbayangkan oleh sang ayah Malim Sabar, jika anaknya yang selama ini menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir terkulai lemah di ruang ICU akibat penyakit yang menggelayut di tubuhnya.
Padahal, dara kelahiran Dah 4 Agustus 2000 itu dikenal memiliki nilai akademik yang sangat baik alias cerdas, rajin, baik dan taat beribadah.
Alumni perdana Pondok Pesantren Daarurrahmah Sepadan pimpinan Haji Rasyid Bancin ini sejak SMP hingga SMA dilaporkan mendapat nilai bagus.
“Bahkan saat kuliah di Mesir selalu naik kelas dan taat beribadah. Dulu saat mondok dia juga santri yang pintar, patuh dan baik,” kata Haji Rasyid Bancin, pimpinan Ponpes Daarurrahmah Sepadan.
Kini, Yusniati yang dulu dikenal cerdas dan lincah dan sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Madinat Nasr City. Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir telah menghadap kepada Yang Maha Kuasa.
Sebelumnya berdasarkan keterangan dokter yang menangani Yusniati, yakni dr Mahmud Mukhtar dan Muhammad Handawi, mahasiswi tingkat empat, semester delapan jurusan Syariah Islamiah ini didiagnosa penyakit komplikasi.
Yusniati didiagnosa menderita gagal ginjal stadium 2, penyumbatan pada paru-paru hingga gangguan saraf di kepala.
Malim Sabar bersama isteri pun tak dapat berbuat banyak untuk sang putri. Kedua orang tua Yusniati kala itu hanya dapat menyaksikan sang anak berbaring lemah dari layar telepon genggam. Merekantak sempat bisa menjenguk langsung karena kondisi jarak.
Malim Sabar meminta bantu pada mahasiswa teman-teman Yusniati untuk membantu putrinya selama di Rumah Sakit.
“Tolong bantu anak saya, jagakan anak saya, kalianlah orang tuanya. Kami belum bisa ke Mesir untuk menjaga Yusniati,” ujar Malim dengan suara bergetar menahan tangis sebagaimana terekam dalam video call.
Malim tampak tak kuasa menahan tangis manakala melihat anak gadisnya itu terkulai lemah tak sadarkan diri dalam perawatan medis di rumah sakit.
“Bangun nak, sehat ya nak. Ya Allah angkatlah penyakit anakku ini. Lekas sembuh anakku, kami orang tua mu di sini nak. Tolong dengar kami nak,” begitu antara lain kata yang terucap dari bibir orang tua Yusniati.
=Seberapapun kata dan tangis, Yusniati tampak tak dapat menjawab. Dia hanya berbaring tanpa bergerak.
Hampir setiap saat terdengar tangisan pilu disertai napas yang tersesak dari mulut sang orang tua menahan perihnya batin menyaksikan anaknya menahan sakit yang menggelanyut di tubuhnya.
Sementara selang oksigen dan infus dan alat medis lainnya seakan "tumbuh menjalar" di tubuh mungil Yusniati, lantaran hidup si gadis malang itu sangat bergantung dengan alat bantuan medis. (*)
Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir
meninggal di Mesir
Mahasiswi Asal Aceh Meninggal di Mesir
mahasiswi asal Subulussalam meninggal di Mesir
Mesir
Aceh
Subulussalam
Serambinews.com
3 Sosok Ini Berperan Penting Urus Yusniati, Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Kairo |
![]() |
---|
Ini Profil Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan Kota Subulusaalam, Lokasi Pemakaman Yusniati Malim |
![]() |
---|
Jenazah Yusniati Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Jenazah Almarhumah Yusniati Tiba di Jakarta, Ini Jadwal Selanjutnya Hingga Tiba di Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Mesir Sempat Minta Ayah Buatkan Kamar Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.