Ramadhan 2023

Kapan Idul Fitri? Tarekat Naqsabandiyah dan Tarekat Syattariyah 20 April, Muhammadiyah 21 April

Mereka akan berlebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 H pada Kamis, 20 April 2023 setelah berpuasa 30 hari yang dimulai pada 21 Maret 2023.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBI/HENDRI
Ribuan umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (2/5/2022) pagi. 

Kapan Idul Fitri? Tarekat Naqsabandiyah dan Tarekat Syattariyah 20 April, Muhammadiyah 21 April

SERAMBINEWS.COM – Sejumlah organisasi Islam di Indonesia seperti Tarekat Naqsabandiyah, Tarekat Syattariyah hingga Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H.

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut) telah menetapkan hari raya Idul Fitri jatuh pada Kamis, 20 April 2023.

Hal yang sama juga terjadi pada Jemaah Tarekat Syattariyah di Aceh, yang sebagian besar pengikut Habib Muda Seunagan atau Abu Peuleukung di Seunagan, Nagan Raya.

Mereka akan berlebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 H pada Kamis, 20 April 2023 setelah berpuasa 30 hari yang dimulai pada 21 Maret 2023.

Sementara Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Baca juga: Kapan Idul Fitri 1444 H atau Hari Pertama Lebaran? Ini Hasil Kajian Ilmu Falak

Disisi lain, pemerintah melalui Kementerian Agama menyebut, ada kemungkinan terjadinya perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H.

Artinya, Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan berbeda dengan organisasi tersebut.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menjelaskan, sidang isbat penentuan 1 Syawal 1444 H akan dilaksanakan pada 20 April 2023 atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H.

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan perhitungan ilmu astronomi, posisi hilal pada hari itu berada di ketinggian antara 1 sampai dengan 2 derajat di atas ufuk dengan sudut elongasi di bawah 3 derajat.

Posisi tersebut masih jauh di bawah kriteria baru visibilitas (imkan) rukyah menurut Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Berdasarkan posisi hilal tersebut akan dimungkinkan terjadinya perbedaan dalam penetapan awal Syawal 1444 H karena pada hari itu hilal kemungkinan besar belum dapat dilihat," kata Adib saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/4/2023).

Meski demikian, Adib menyampaikan penentuan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tetap menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan dalam sidang isbat.

Adapun dalam pelaksanaan sidang isbat (penentuan) awal Syawal 1444 H, Kementerian Agama (Kemenag) akan bekerja sama dengan segenap ormas islam dan lembaga terkait.

Pemantauan hilal dilakukan di 123 lokasi di seluruh wilayah NKRI.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved