Ramadhan 2023

Semarak Buka Puasa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Berlomba Bersedekah Jutaan Takjil

Ramadhan 1444 H/2023 M tahun ini, jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia tumpah ruah di Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi untuk umrah

Editor: Muhammad Hadi
Foto Dok Zainun Yusuf
Jamaah umrah asal Aceh Barat Daya (Abdya) Zainun Yusuf menikmati buka puasa di Roof Top atau lantai atas terbuka Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (14/4/2023) malam. 

Laporan Syedara Lon Zainun Yusuf dari Mekkah

SERAMBINEWS.COM - Masjidil Haram di Kota Mekkah dan Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi adalah dua tempat menjadi sasaran kunjungan umat Muslim ketika bulan Ramadhan tiba.

Ramadhan 1444 H/2023 M tahun ini, jutaan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia tumpah ruah di dua kota suci tersebut untuk melaksanakan ibadah umrah.

Tujuannya adalah satu, bisa beribadah fokus dan mendapat pahala berlipat ganda.

Jamaah tentu sangat mengimpikan mendapat malam Lailatul Qadar, satu malam dengan pahala berganda-ganda.

Malam yang ditunggu-tunggu dan menjadi rahasia Allah SWT, namun diyakini ada diantara 21 sampai 30 Ramadhan.

Sehingga memasuki 21 puasa atau sejak tanggal 11 April 2023, jamaah umrah mengalir seperti air bah menuju Mekkah, terutama mereka yang sudah berada di Madinah.

Baca juga: Bus Jemaah Umrah Alami Kecelakaan dan Terbakar di Arab Saudi, 20 Orang Meninggal Dunia

Sampai-sampai suasana kota suci Mekkah padat merayap. Kemacetan dimana-mana. Bus badan lebar dilarang masuk ruas tertentu guna menghindari macet lebih parah.

Mantan Wartawan Serambi Indonesia, Drs H Zainun Yusuf yang berada di Mekkah, Kamis (13/4/2023) malam melaporkan, Masjidil Haram yang mampu menampung 2,5 juta jamaah sepertinya tak tersedia tempat untuk shalat fardhu memasuki fase 10 hari terakhir Ramadhan.

Terlebih lagi prosesi shalat tarawih cukup banyak jamaah tak mendapat tempat dalam masjid.

Jamaah tarawih mengular sampai totoar dan badan jalan, pelataran toko dan hotel dengan radius lebih 1 km, sekitar Masjidil Haram, antara lain melampui kawasan Ajyad sampai Ajyad Atas, dan Mispalah.

Peristiwa kemacetan tidak terhindarkan ketika jamaah keluar dari masjid terbesar di dunia itu usai tarawih.

Zainun Yusuf juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) lebih lanjut melaporkan sejumlah kaum ibu dari Abdya, Aceh, Indonesia mengaku kewalahan ketika shalat di Masjidil Haram.

Soalnya, mereka harus pindah beberapa kali di tempat berbeda setelah diminta oleh petugas masjid.

Petugas kembali 'mengusir' mereka dari area yang baru ditempati, tanpa ada penjelasan lokasi mana yang bisa ditempati jamaah perempuan.

Baca juga: 3 Santri Dayah Nurul Fikri Aceh Khatam Alquran, Berikut Kisah Hafizah dan Hafiz Muda 30 Juz Itu

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved