Sosok Aldila Paras, Dokter Gigi Korban Teror Yudo Andreawan, Halu Sudah Pacaran Padahal Tak Kenal

Dokter Paras menjadi korban teror Yudo Andreawan lantaran obsesi pelaku yang menganggap korban kekasihnya.

Editor: Amirullah
Kompas
Dokter gigi yang diteror Yudo Andreawan (Kompas) 

Dalam Instagram itu, Dokter Paras seolah-olah mencintai Yudo.

Apa yang dialami Dokter Paras ini memicu keprihatinan dari warganet.

Kini Dokter Paras bisa sedikit lega lantaran Yudo telah ditetapkan sebagai tersangka.

Yudo Andreawan Halu Soal Pernikahan

Yudo yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka bahkan diketahui sempat ber halusinasi hingga membuat group WhatsApp untuk mengabarkan teman-temannya soal informasi pernikahan dirinya dengan seseorang.

Yudo Andreawan saat digelandang penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (14/4/2023)
Yudo Andreawan saat digelandang penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (14/4/2023) (KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

Padahal hal tersebut diketahui tidak pernah terjadi dan hanya sebuah khayalan dari pria bertubuh gempal tersebut.

"Dimana di dalam group WA itu disampaikan bahwa Y ini akan melakukan per nikahan padahal nyatanya per nikahan itu tidak pernah ada," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah kepada wartawan, Jum'at (14/4/2023).

Dijelaskan Yuliansyah, penetapan Yudo sebagai tersangka juga bermula dari grup whatsaap yang dibuatnya tersebut.

Pasalnya di dalam grup tersebut terdapat korban sekaligus teman Yudo berinisial RR yang belakangan telah melaporkan Yudo kepada polisi pada Januari 2023 lalu.

Korban kala itu mengaku telah keluar dari grup tersebut lantaran merasa risih dengan tingkah laku Yudo yang ber halusinasi akan me nikah.

"Si korban merasa risih dan tidak mau ikut grup itu. Dia leave (keluar) grup kemudian di add (dimasukan) lagi, leave lagi sampai beberapa kali," ucapnya.

Singkat cerita, saat kelima kali kejadian itu berlangsung kemudian Yudo merasa kesal dengan korban dan melontarkan kata-kata hinaan di dalam grup tersebut kepada korban.

Korban yang saat itu telah keluar dari grup, mengetahui hinaan itu dari temannya yang masih menjadi anggota di dalam grup tersebut.

"Sehingga korban dan pelaku janjian untuk bertemu menyelesaikan masalah tersebut. Janjian itu terjadi di sebuah hotel di Jakarta Pusat di salah satu gerai kacamata," kata Yuliansyah.

"Ketemu terjadi perselisihan disitu terjadi pemukulan, mencakar, menendang, sempat dipisahkan sekuriti dibawa ke pos di pos terjadi lagi si korban dilempar gelas, dicakar dan diludahi, setelah itu korban melapor ke Polda Metro Jaya," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved