Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Panglima TNI Turun Gunung ke Papua Didampingi KSAD dan Pangkostrad

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bertolak ke Papua pada hari ini, Senin (17/4/2023).

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023). 

Dia mengatakan, kondisi prajurit lain yang mendapatkan serangan susulan itu masih didalami.

Baca juga: Dalangi Penyerangan Satgas TNI di Nduga, Ini Sosok Egianus Kogoya, Pimpinan KKB: Punya Banyak Senpi

Terkendala cuaca

Julius menyebutkan, jenazah Pratu Arifin belum dievakuasi karena kendala cuaca. “Kami kesulitan menghubungi (aparat di lokasi) karena kondisi cuaca yang tidak menentu,” kata Julius.

Usai peristiwa ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kemudian memerintahkan pengerahan “bantuan tempur maksimal”.

“Untuk itu, Panglima TNI (Laksamana Yudo Margono) secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan (mengerahkan) bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,” tutur Julius.

Julius mengatakan bahwa lokasi pilot Philips sudah diketahui lokasinya.

Operasi pencariannya makin terfokus, tetapi terkendala cuaca.

“Yang paling menyulitkan dalam operasi ini adalah cuaca. Kondisi pilot sudah diketahui areanya. Operasinya sudah semakin mengerucut dan terfokus. Jadi cuaca, dan ini (cuaca) sangat tidak menentu di Papua,” ujar dia.

“Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” ucap Julius.

Baca juga: VIDEO Pimpinan KKB Diduga Jadi Dalang Penyerangan Satgas TNI di Nduga, Ini Sosok Egianus Kogoya

Evaluasi operasi

Pengamat intelijen dan pertahanan Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, gugurnya Pratu Miftahul Arifin harus dijadikan evaluasi bagi TNI.

Pertama, kata dia, sumber daya manusia (SDM) tempur TNI perlu dievaluasi secara lebih mendalam.

“Seharusnya korban jiwa bisa diminimalisir jika personel TNI siap tempur, terlebih yang menjadi korban adalah pasukan khusus (Kostrad),” kata Simon, panggilan akrabnya, saat dihubungi, Senin (17/4/2023) pagi.

Simon mengatakan bahwa kualitas personel merupakan cerminan dari proses rekrutmen, penggemblengan hingga pembinaan.

Kedua, menurut Simon, operasi pencarian Pilot Susir Air ini perlu dievaluasi, termasuk operasi-operasi di daerah rawan konflik lain.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved