Breaking News

12 Pria Rudapaksa 2 Gadis Remaja di Asahan, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku

Polisi kini telah mengantongi identitas para pelaku dugaan pemerkosaan yang dilakukan bergilir oleh belasan orang pria di Kabupaten Asahan.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN JATENG dan SHUTTERSTOK via TRIBUN JABAR
Seorang anak berusia 12 tahun dirudapaksa oleh bapak tirinya berinisial KD berkali-kali di Aceh Tenggara. 

Diduga pelaku telah merencanakan aksinya  dengan sengaja membawa miras untuk dicekoki kepada korban.

Kedua korban yang sudah mabuk kemudian dilecehkan secara bergilir.

Dari keterangan korban, terdapat dua orang pelaku yang masih berusia di bawah umur dan terdapat satu orang merupakan anak dari pejabat desa di Kabupaten Asahan.

"F dan R ini masih berusia belasan tahun. Mereka ini yang kami kenal dari belasan pelaku," kata BA (12).

Ia mengaku, F merupakan anak dari salah satu petinggi di pemerintah desa tempat terjadinya kekerasan seksual tersebut.

Sementara, Suyono alias Iyon Ardin, Ketua Lembaga Pemerhati Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Asahan menjelaskan, sudah ada dua orang yang hendak meminta perdamaian terhadap kasus ini.

"Kami mendapatkan informasi ada yang mengintervensi keluarga dari pemerintah desa untuk meminta agar kasus kekerasan seksual ini diselesaikan secara kekeluargaan," kata Iyon.

Ia meminta kepada keluarga korban untuk tidak ada kata perdamaian terhadap pelaku kekerasan seksual kepada anak. Sebab, menurutnya kasus ini sangat serius dan telah menjatuhkan mental korban.

Baca juga: Dua Gadis di Bawah Umur Digilir 12 Pria di Asahan, Korban Disetubuhi di Kebun hingga Kosan

 Komnas PA Bentuk Tim

Merespons kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh belasan pria terhadap dua remaja berumur 12 dan 17 tahun, Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait akan membentuk tim untuk menyelidiki kasus kekerasan terhadap anak.

Arist Merdeka Sirait menegaskan akan turun langsung untuk menangani kasus kejahatan yang telah terorganisasi.

"Ini kasus yang dilakukan secara beramai-ramai, saya akan bentuk tim dan kemungkinan sehabis Lebaran saya akan turun," ujar Arist Merdeka, Jumat (21/4/2023).

Ia mengatakan pihaknya akan meminta Kapolda Sumut untuk bertindak serius dalam menangani kasus ini.

Pasalnya pemerkosaan secara bergilir tersebut dianggapnya kasus yang sudah sangat serius.

"Saya nanti akan koordinasi dengan Kapolda Sumut, dan juga Kapolres Asahan, bagaimana agar kasus ini segera cepat ditangani dan para pelaku segera ditangkap," kata Arist.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved