Berita Internasional
Turkiye Resmikan Fasilitas Gas di Laut Hitam, Produksi Pertama Ditargetkan 3,6 Miliar Meter Kubik
Turkiye ingin menjadi lebih mandiri dalam sektor energi, memanfaatkan sumber daya energinya sendiri untuk mengurangi impor gas yang mahal.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Peresmian fasilitas gas Laut Hitam pada Kamis menandai tonggak penting dalam sektor energi di Turkiye, dengan ekspektasi akan memberikan kontribusi anggaran yang signifikan.
Hal itu diungkapkan oleh Oguzhan Akyener, kepala Pusat Penelitian Strategi dan Politik Energi (TESPAM) Turkiye beberapa waktu lalu.
Mengambil harga spot rata-rata 10 lira per meter kubik, seperti dikutip dari Pasar Saham Energi Turki (EPIAS), Akyener menghitung bahwa gas tahap pertama dapat menyumbang 35 miliar lira (USD1,8 miliar) bagi perekonomian negara.
Sejak penemuan gas alam pertama pada 2020 yang sejauh 170 kilometer dari provinsi Zonguldak di Laut Hitam, lebih dari 8.000 staf bekerja di darat dan lebih dari 2.000 orang di tengah laut, dan mereka telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja dalam tiga shift untuk mengekstraksi gas dari bawah laut.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Kamis menghadiri upacara peresmian di Fasilitas Pemrosesan Gas di Filyos untuk mengolah gas lokal yang dibawa ke darat ke fasilitas darat Ladang Gas Sakarya dari fasilitas produksi dasar laut yang terletak di kedalaman 2.200 meter di bawah permukaan laut.
Proses produksi gas akan dilakukan secara bertahap, yang mana tahap pertama akan diresmikan setelah upacara pada Kamis ini, dan rencananya lima sumur lainnya akan dioperasikan pada akhir September.
Akyener mengatakan kepada Anadolu bahwa produksi tahap pertama 10 juta meter kubik gas per hari dapat memenuhi 5–6 persen kebutuhan tahunan Turkiye, setara dengan produksi tahunan sebesar 3,6 miliar meter kubik.
Tahap produksi kedua, yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2026, diperkirakan akan menghasilkan 40 juta meter kubik—cukup untuk memenuhi semua permintaan sektor perumahan di negara itu.
Fase ketiga yang direncanakan untuk tahun 2028 diharapkan menghasilkan 60 juta meter kubik produksi harian.
Turkiye ingin menjadi lebih mandiri dalam sektor energi, memanfaatkan sumber daya energinya sendiri untuk mengurangi impor gas yang mahal.
Dalam hal ini, Akyener mengatakan bahwa "kami akan meninjau kontrak gas alam yang baru dengan hati-hati" setelah kontrak [dengan pihak lain] berakhir.
Pada Agustus 2020, sekitar 320 miliar meter kubik gas alam ditemukan di sumur Tuna-1 di Laut Hitam, yang menjadikannya penemuan gas terbesar dalam sejarah negara itu.
Dengan tambahan 85 miliar meter kubik yang ditemukan pada Oktober 2020, jumlah total cadangan gas yang ditemukan adalah 405 miliar meter kubik.
Setelah penemuan 135 miliar meter kubik di sumur Amasra-1 pada Juni 2021, cadangan gas Laut Hitam kini berjumlah 540 miliar meter kubik.
Selanjutnya 58 miliar meter kubik gas ditemukan pada Desember 2022 di sumur Caycuma-1 di sebelah barat daya Laut Hitam.
Tragis! Pengantin Pria di Turki Tewas di Hari Pernikahan, Terkena Peluru Kala Tembakan Perayaan |
![]() |
---|
Speechless! Remaja 15 Tahun Tembak Mati Capres Kolombia Miguel Uribe, Pelaku Hanya Dihukum 7 Tahun |
![]() |
---|
Ada-ada Saja! Tiga Pria Pasang Net Bulutangkis di Jalan, Kini Kena Denda |
![]() |
---|
Kisah Pilu Wanita Aljazair, 25 Tahun Mengurung Diri Gegara Tak Lulus SMA |
![]() |
---|
Tak Punya Lisensi Menlu Inggris Terancam Denda Rp 55 Juta Gegara Mancing tanpa Izin Bareng Wapres AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.