Breaking News

Berita Aceh Utara

Guru Penulis Buku Bahasa Indatu Dukung Instruksi Gubernur Wajib Bahasa Aceh Tiap Kamis

Hamdani Mulya penulis buku Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh, mendukung penuh instruksi Gubernur Aceh tentang wajibnya berbahasa Aceh

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Hamdani Mulya penulis buku Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Hamdani Mulya penulis buku Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh, mendukung penuh instruksi Gubernur Aceh tentang wajibnya berbahasa Aceh setiap Kamis di jajaran Pemerintahan Aceh.

Hamdani Mulya adalah salah seorang guru di sebuah SMA di Kota Lhokseumawe. 

Ia mengatakan itu merupakan program wajib berbahasa Aceh setiap Kamis patut mendapat apresiasi. 

Karena program tersebut bagian dari upaya untuk melestarikan bahasa Aceh sebagai salah satu ragam corak bahasa yang ada di nusantara dan dunia. 

Sehingga bahasa Aceh tidak punah seiring perkembangan zaman.

Baca juga: Kapolda Aceh Cek Situasi Arus Balik Mudik Gratis di Kapal Penyeberangan

Untuk diketahui, beberapa hari yang lalu Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menandatangani surat instruksi wajib penggunaan bahasa Aceh setiap hari Kamis di seluruh lingkungan kantor pemerintah dan sekolah. 

Surat itu telah diedarkan ke seluruh instansi pemerintah.

“Saat ini, generasi milenial Aceh banyak yang tidak lagi menggunakan bahasa Aceh dalam perbincangan sehari-hari,” ujar Hamdani. 

Menanggapi instruksi Gubernur Aceh tersebut, Hamdani Mulya sangat mendukung surat intruksi tersebut.

“Saya sebagai penulis buku bahasa Aceh, sangat mendukung agar bahasa Aceh tetap lestari.” Ungkap Hamdani.

Hamdani lebih lanjut mengatakan bahwa bahasa Aceh merupakan aset kekayaan budaya nasional, serupa bahasa Indonesia yang mampu mempersatukan nusantara. 

Baca juga: KIP Bireuen Sosialisasi Tentang Pencalonan Anggota DPRK

Bahasa Aceh pun memiliki peranan yang sama, mampu mempersatukan tatanan masyarakat Aceh yang harmonis.

“Suatu yang sangat disayangkan jika ada di kalangan anak-anak Aceh masa kini yang tidak mahir berbahasa ibu,” sambung Hamdani.

Hamdani menawarkan sebuah buku yang ditulisnya berjudul Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh sebagai referensi untuk perkantoran, sekolah, kampus, dan sebagai penerjemah bahasa Aceh-Indonesia bagi tamu yang berkunjung ke Aceh. 

Karena buku ini dilengkapi kamus Aceh-Indonesia dan kamus Indonesia-Aceh. Sebagai buku penerjemah, penuntun berbahasa Aceh.(*)

Baca juga: Lagi BAB, Pria Ini Syok Tiba-tiba Ular Sanca Keluar dari Lubang Kloset

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved