Berita Viral

Panik Busana Hari Raya Hilang, Wanita Ini Pasrah saat Tahu Dijadikan Taplak Meja: Emak Punya Kerja

“Saya meletakkan selendang itu di dekat sofa. Saya bangun pagi dan melihat selendang itu sudah hilang,” ungkapnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
mStar.com
Panik Busana Hari Raya Hilang, Wanita Ini Pasrah saat Tahu Dijadikan Taplak Meja: Emak Punya Kerja 

Panik Busana Hari Raya Hilang, Wanita Ini Pasrah saat Tahu Dijadikan Taplak Meja: Emak Punya Kerja

SERAMBINEWS.COM – Hari Raya Idul Fitri tak lengkap rasanya jika seseorang tidak mengenakan pakaian baru.

Biasanya, para wanita akan menggunakan berbagai aksesoris untuk memperindah tampilan di Hari Raya Idul Fitri.

Begitu juga dengan gadis yang akrab disapa Natty ini.

Ia memilih mengenakan baju kurung Malaysia asal Pahang yang dibeli dengan selendang, untuk menjadikannya tampil menawan di hari raya idul fitri 2023 kali ini.

Namun, siapa sangka ada kejadian lucu ketika selendangnya digunakan sebagai taplak meja oleh ibunya secara tidak sengaja.

Awalnya, Natty sudah panik karena selendang yang akan digunakannya itu tiba-tiba hilang.

Baca juga: Terjebak Macet, Susi Pudjiastuti Tak Gengsi Minta Rokok ke Pengendara Lain, Videonya Viral

Tetapi dia akhirnya pasrah saat tahu bahwa ibunya yang akrab disapa Miss Eton menjadikannya alas meja untuk kue lebaran.

“Saya memakai baju itu saat hari raya pertama. Ibu tinggal di Melaka, hari raya ketiga dia datang ke rumah saya di Meru, Klang. Ibu belum pernah melihat saya memakai baju itu,” ungkapnya, dilansir dari mStar.com, Senin (1/5/2023).

“Saya meletakkan selendang itu di dekat sofa. Saya bangun pagi dan melihat selendang itu sudah hilang,” ungkapnya.

Mendapati selendang yang akan digunakannya itu hilang, Natty pun panik dan mencari seisi rumah.

“Ternyata di atas meja. Saya bertanya kepada ibu saya mengapa ada di atas meja. Dia bilang bahwa itu adalah taplak meja,” jelasnya.

"Kami hanya tertawa. Bahkan ibu saya tidak menyangka kalau kain itu sebenarnya adalah selendang saya," ujarnya saat dihubungi mStar.

Meski hanya salah paham, Natty tetap membiarkan selendangnya itu menghiasi meja di rumahnya selama beberapa hari.

"Saya biarkan saja itu jadi alas meja selama beberapa hari karena memang terlihat cantik setelah ibu meletakkannya di sana,”

"Untungnya saya sudah pakai di lebaran pertama. Kalau belum, mungkin saya membayangkan meja itu sudah memakainya sebelum saya," ujarnya bercanda.

Menurut Natty, baju kurung dan selendang tersebut dijual satu set dengan harga 399 Ringgit (Rp 1,3 juta), namun ia berhasil mendapatkannya dengan harga diskon 170 Ringgit (Rp 558 ribu).

Baca juga: VIRAL Bocah 8 Tahun Keturunan Indonesia Jadi Miliarder di Arab Saudi, Dapat Warisan dari Ayah Rp30 M

Ia pun membagikan video kejadian lucu tersebut di aplikasi TikTok.

Unggahan video itu pun langsung viral dan mendapat beragam komentar dari netizen.

"Sangat pas di atas meja,”

"Kalau rendang ditaruh lagi,”

"Selendang adalah taplak meja tahun ini," tulis beberapa netizen.

Mengomentari hal tersebut, Natty mengungkapkan keterkejutannya ketika video tersebut ditonton hampir satu juta kali di TikTok.

“Dalam sehari, sudah hampir 400.000 penonton. Saya tidak menyangka videonya akan viral. Boleh saja berkomentar, dan ada yang berbagi pengalaman yang sama,”

"Ibu saya tipe kreatif. Apa yang ada di depan mata, harus bisa digunakan. Semua komentarnya mendukung dan menghibur," pungkas Netty.

Curhat Istri Lihat Kelakuan Keluarga Suami Jelang Idul Fitri

Perayaan Idul Fitri biasanya orang-orang akan melakukan mudik menuju ke kampung halaman untuk berkumpul bersama.

Bagi sebagaian keluarga, mudik lebaran Idul Fitri adalah satu keharusan, karena semua keluarga akan berkumpul untuk saling bersilahturahmi.

Namun, ketika semua saudara berkumpul untuk merayakan hari yang mulia ini, konflik antar anggota keluarga terkadang muncul.

Inilah yang dialami oleh seorang istri yang tak ingin disebutkan namanya.

Lewat ungkapan anonim di Twitter, ia menceritakan kelakuan keluarga suaminya saat menjelang Idul Fitri tahun ini.

Memang menjadi kebiasaan di keluarganya, setiap hari raya Idul Fitri mereka akan mudik ke kampung halaman.

Apakah itu ke rumah mertua suami atau ke rumah keluarga istri.

Namun pada Idul Fitri kali ini, ia dan suami telah bersepakat untuk berlebaran di rumah orang tua suami.

ungkapan istri lihat keluarga suami jelang Idul Fitri
ungkapan istri lihat keluarga suami jelang Idul Fitri (mStar.com)

Alangkah sakit hatinya bahwa saudara-saudara suaminya yang juga pulang ke rumah tersebut telah menandai kamar untuk mereka.

Menurut wanita itu, sikap pandang bulu memang lumrah terjadi di keluarga besar suaminya hingga menyebabkan dirinya sakit hati.

“Pulang ke desa harus berebut kamar. Padahal kita datang lebih awal dari yang lain, tiba-tiba ada yang ada yang tandai kamar duluan,” ujar wanita itu mengawali curhatnya, dikutip dari mStar.com, Rabu (19/4/2023).

"Sibuk permasalahkan aurat istri dia, terus aurat saya kayak mana. Mertua pun kadang-kadang serba salah, jadi saya pun tidak bisa menyalahkan dia," ujar wanita itu.

Wanita itu juga menambahkan bahwa suaminya telah menyumbangkan dana sebesar 15.000 Ringgit (Rp 50,6 juta) untuk renovasi rumah orang tuanya dan itu tidak dihargai.

“Saat renovasi rumah dan menambah kamar, suamiku ada menyumbangkannya 15.000 Ringgit,”.

"Saudaranya yang lain satu sen pun tidak menyumbang. Saya bahkan tidak peduli siapa yang mendapat kamar, padahal janjinya siapa cepat sampai itu yang mendapat lebih dulu,” ungkap kekecewaanya.

Ia mengatakan, saudara suaminya memiliki ego yang cukup besar, dan tidak mau mengikuti keputusan.

Curhatan wanita itupun banyak dibanjiri komentar warganet.

Mereka mengaku sering menghadapi masalah ini dan menyarankan beberapa tindakan untuk mengatasinya.

"Keluargaku pasti pisah untuk pria dan wanita. Anak perempuan semua tinggal di rumah kakek saya, sedangkan anak laki-laki tinggal di dekat homestay. Insya Allah tidak akan ada masalah dengan ini,” ujar warganet.

“Wanita bisa tidur di kamar, yang laki-laki tidur di luar, jangan coba-coba tidur bareng pas lebaran, banyak orang, sedikit toleran saja,”kata lainnya.

“Makanya sekarang saya perhatikan banyak orang yang tidak tidur di rumah saat pulang, lebih memilih tinggal di dekat hotel atau homestay,” kata warganet lainnya.

“Kalau keluarga besar, secapek apapun, habis masak malam Lebaran, tidur lagi di homestay. Pagi lebaran datang lagi. Ini karena setiap orang memiliki kesadaran akan aurat keluarga,” ucap lainnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved