Sosok Petugas SPBU Meninggal Ditabrak Bus Pelat Aceh, Ternyata akan Menikah Waktu Dekat

setelah tragedi maut tersebut, beredar pula kabar soal rencana pernikahan korban. Disebutkan, bahwa korban akan menikahi kekasihnya dalam waktu dekat

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Youtube Serambinews
Detik-detik Bus PMTOH Tabrak Petugas SPBU di Ogan Ilir Hingga Tewas Terseret Sejauh 2 M 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah tragedi kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang petugas SPBU baru-baru ini terjadi.

Seorang petugas SPBU di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan meninggal dunia usai ditabrak oleh bus yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU tempatnya bekerja.

Peristiwa tersebut terjadi di SPBU seberang Komplek TPI, Indralaya, Ogan Ilir, Jumat (5/5/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Korban tewas usai tubuhnya ditabrak oleh sebuah bus dengan nomor pelat BL 7739 A.

Saat kejadian, tubuh korban sempat terseret hingga 2 meter.

Setelah kejadian itu, korban sempat dilarikan ke rumah sakit.

Namun sayang, nyawanya tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia.

Sosok petugas SPBU yang tewas ditabrak bus di SPBU Indralaya tersebut diketahui bernama Rian.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Rian diketahui merupakan warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Indralaya kabupaten setempat.

Baca juga: Pengakuan Sopir Sebelum Bus Terjun ke Sungai di Tegal, Sudah Aktifkan Rem Tangan dan Ganjal Ban

Sosok Rian baru-baru ini pun diungkap oleh kepala desa (kades) dari tempat petugas SPBU ini berasal.

Kepala Desa Tanjung Agung, Nazuli Abu Hasan mengatakan, bahwa korban selama ini dikenal sebagai sosok yang lurus.

Nazuli mengungkapkan, sosok almarhum Rian dikenal sangat baik, santun, tak pernah membuat ulah apalagi sampai meresahkan.

Rian (20 tahun), petugas SPBU di Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel, meninggal ditabrak bus berpelat Aceh, Jumat (5/5/2023)
Rian (20 tahun), petugas SPBU di Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel, meninggal ditabrak bus berpelat Aceh, Jumat (5/5/2023) (TribunSumsel)

"Orangnya lurus-lurus saja, baik, jujur, tidak pernah bikin ulah. Kalau kami istilahkan, almarhum ini nak idup bae, tidak banyak tingkah. Suaranya saja lembut," beber Nazuli sebagaimana dikutip dari Tribun Sumsel.

"Kan ada tuh anak jaman sekarang yang sifatnya beringas. Almarhum ini sangat jauh dari sifat itu."

"Kami dari pemerintahan desa mengucapkan turut berduka cita, semoga almarhum husnul khatimah," ucap Nazuli.

Disamping itu, setelah tragedi maut tersebut, beredar pula kabar soal rencana pernikahan korban.

Disebutkan, bahwa korban akan menikahi kekasihnya dalam waktu dekat ini.

Namun terkait rencana pernikahan korban, Kades Nazuli mengaku belum mendengar kabar tersebut.

Ia mengatakan, secara administrasi pemerintahan desa, belum ada laporan terkait rencana pernikahan Rian.

"Belum ada kabar. Kalau dari keluarga maupun almarhum sendiri menyampaikan ke saya, belum ada," terang Nazuli.

"Barangkali bisa saja kalau orang ngomong-ngomong saja kan. Tapi yang jelas, kami selaku pemerintahan desa belum ada data misalnya mau meminang atau tunangan," imbuhnya.

Menurut Nazuli, jika ada rencana pernikahan khususnya di Desa Tanjung Agung, biasanya ada informasi ke pemerintahan desa, termasuk mengurus surat-menyurat.

"Tapi tidak ada," tegasnya.

Baca juga: Bus Asal Aceh Terlibat Kecelakaan di Ogan Ilir, Petugas SPBU Tewas Tertabrak, Bermula Hendak Isi BBM

Koronologis Kejadian

Kronologi bus tabrak petugas SPBU di Ogan Ilir, Sumsel terungkap saat polisi menggelar olah TKP tak lama setelah kejadian, Jumat (5/5/2023) petang.

Diketahui, petugas SPBU yang ditabrak bus dengan nomor polisi BL 7739 A meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Saat kejadian, korban diketahui sedang duduk di besi pembatas nozzle SPBU.

Namun tiba-tiba tubuhnya dihantam dan dilindas oleh truk yang melaju dari arah Indralaya menuju Kayuagung.

Ejik, salah seorang petugas SPBU menututkan, bus rute Aceh-Bandung yang dikendarai oleh N awalnya ingin mengisi solar.

"Solar habis. Terus petugas kami ada yang melambaikan tangan ke sopir bus, pertanda kalau solar habis," ungkap Ejik saat ditemui di TKP.

Bus lalu melaju arah tempat pengisian Pertamax yang sedang dijaga korban kecelakaan bernama Rian.

Menurut saksi mata, korban yang sedang duduk tak dapat menghindari bus dan tubuhnya tertabrak dan terseret sekitar 2 meter.

"Korban langsung terkapar dan hidungnya mengeluarkan darah banyak sekali," tutur Ejik.

Korban lalu dibawa ke RSUD Ogan Ilir, namun meninggal dunia saat dalam perjalanan.

Jasad korban sudah dibawa ke rumah duka di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Indralaya, untuk dikebumikan.

Sementara sopir bus nyaris dihakimi massa, namun diselamatkan oleh petugas kepolisian yang datang ke TKP.

Menurut keterangan saksi mata, bus dengan nomor polisi BL 7739 A tersebut diketahui melaju dari arah Indralaya menuju Kayuagung.

"Kendaraan bus dan sopirnya dibawa ke Mapolres Ogan Ilir untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata seorang petugas Satlantas Polres Ogan Ilir.

Baca juga: Sopir Bus Pelat Aceh Tak Sadar Tabrak Petugas SPBU hingga Meninggal: Pandangan Saya Kosong

Korban Baru Ganti Shift

Meninggalnya Rian (20), petugas SPBU di Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel, mengejutkan rekan kerja.

Rian meninggal dunia ditabrak bus saat bekerja pada Jumat (5/5/2023) sekitar pukul 15.00.

Agus, rekan korban sesama petugas SPBU menganal Rian sebagai sosok yang baik, pendiam dan juga jujur.

Korban diketahui pernah adu argumen dengan konsumen yang memaksa minta nota kosong.

"Pernah ada konsumen, bapak-bapak isi bensin. Setelah itu, orang itu minta nota kosong dan kebetulan yang sedang melayani itu Rian," ungkap Agus, dikutip dari Tribun Sumsel.

Rian pun disebut menolak menyerahkan nota kosong hingga dikomplain oleh konsumen tersebut.

"Setelah itu, tidak ada lagi orang yang minta nota kosong ke Rian. Dan memang dia bilang tidak mau melayani konsumen seperti itu karena harus profesional," ungkap Agus.

Pada hari nahas, Jumat (5/5/2023) petang, Rian baru saja masuk shift sebagai operator.

Ia ditabrak bus hingga terseret 2 meter.

Berupaya dibawa ke RSUD Ogan Ilir di Tanjung Senai, Indralaya, namun korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan.

Jasad korban pun dibawa ke rumah duka di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Indralaya, untuk dikebumikan.

"Semoga almarhum husnul khatimah karena orang baik dan tidak pernah bikin masalah di lingkungan kerja," ucap Agus.

Sopir bus mengaku tak sadar

Sentara itu, N (58), sopir yang mengendarai bus berpelat BL 7739 A saat diserahkan ke Polsek Indralaya mengaku, bahwa dirinya tak sengaja menabrak petugas SPBU hingga tewas.

N mengaku sadar dirinya telah menabrak seseorang setelah kaca bus sebelah supir dipecah oleh warga.

"Perasaan saya (pandangan) gelap karena kelelahan, pikiran kosong," ujar pelaku saat baru tiba di Mapolsek Indralaya, Sabtu (6/5/2023), sebagaimana dikutip dari Tribun Sumsel.

Sebelum menabrak korban, pelaku mengaku sempat menghentikan laju kendaraan selama beberapa detik.

Hal tersebut sesuai dengan rekaman CCTV dimana kendaraan bus berhenti dekat nozzle solar karena ingin mengisi bahan bakar.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Bus PMTOH Tabrak Petugas SPBU di Ogan Ilir Hingga Tewas Terseret Sejauh 2 M

Namun karena solar habis, bus lalu melaju condong ke kanan dan menabrak korban yang sedang menjaga nozzle Pertamax.

"Saya tidak lihat, pandangan kosong. Saya tidak sadar tabrak orang," ungkap pelaku.

Pelaku baru mengetahui ada orang yang tertabrak kendaraan yang dikemudikannya, setelah diberi tahu warga dan pengendara di SPBU.

Kendaraan lalu diminta mundur dan menepi dan kaca bus sempat dilempar hingga pecah oleh warga yang emosi.

Pelaku juga sempat akan dihakimi warga, namun diselamatkan petugas kepolisian yang datang ke TKP.

Pelaku mengaku mengemudikan bus rute Aceh-Bandung tersebut menggantikan rekannya saat tiba Betung, Banyuasin, beberapa jam sebelum terjadi kecelakaan.

"Kemarin-kemarin saya bawa mobil juga, sudah istirahat tapi masih lelah," kata pelaku.

Baca juga: Update Harga Emas Hari Ini, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Minggu 7 Mei 2023

Sementara menurut keterangan polisi, 34 penumpang bus telah melanjutkan perjalanan dengan dipindahkan ke bus lain.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman, melalui Kanit Gakkum Satlantas Ipda Iwanto Putra mengatakan, tindak lanjut perkara kecelakaan ini ditangani Polsek Indralaya.

"Setelah olah TKP, menginterogasi sopir, pemeriksaan saksi-saksi dan berkoordinasi dengan pimpinan, bahwa kejadian tersebut lokusnya tidak di jalan raya. Itu di dalam area SPBU," kata Iwanto.

Dijelaskannya, menurut Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), kategori lakalantas terjadi di jalan raya, bukan area khusus seperti SPBU.

"Maka hasil koordinasi dengan pimpinan, pelaku diserahkan ke Unit Reskrim Polsek Indralaya," terang Iwanto.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved