Selebritis

Netizen Nyinyir Anaknya Disunat saat Masih Bayi, Dinda Hauw Langsung Buka Suara, Takut Alami Fimosis

Dinda Hauw menyadari ada risiko penyakit yang bisa saja dialami kedua anaknya jika tidak disunat dengan segera.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
instagram.com/riomotret/Dindahw
Dinda Hauw dan Rey Mbayang 

Sedangkan, terdapat sejumlah faktor risiko fimosis pada orang dewasa yang akan menjadi masalah jika menimbulkan gejala.

Bayi Alami Fimosis, Jangan Tunda Lakukan Sunat

Sunat pada anak laki-laki umumnya dilakukan di usia sekolah, namun ada kondisi tertentu yang membuat tindakan sirkumsisi ini harus dilakukan segera, misalnya saja pada bayi yang menderita fimosis.

Kelainan penis pada bayi laki-laki ini terjadi ketika kulup melekat pada kepala penis dan menutup lubang penis.

Akibatnya, urin tidak dapat keluar normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan sehingga beresiko infeksi.

Baca juga: Dinda Hauw Dilarikan ke Rumah Sakit, Rey Mbayang: yang Sakit Satu Raga, yang tak Sehat Dua Jiwa

Menurut dr.Encep Wahyudan dari klinik Rumah Sunatan dikutip dari Kompas.com, gejala fimosis yang paling mudah dikenali adalah frekuensi kencing bayi yang jarang.

“Bisa dilihat dari frekuensi ganti popok yang berkurang, menandakan pipis bayi tidak lancar. Gejala lain adalah anak sering menggaruk penisnya,” kata Encep dalam talkshow yang dilakukan secara virtual (18/6).

Gejala lain adalah bayi mengejan saat pipis atau menangis setiap kali akan pipis.

Untuk memastikannya memang perlu diperiksakan ke dokter.

Fimosis yang ringan memang tidak harus segera membutuhkan tindakan sirkumsisi.

Namun, melakukan sunat dianggap sebagai pengobatan terbaik.

Terlebih di era modern ini metode sunat makin beragam dan lebih nyaman bagi anak dan minim rasa sakit.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved