Kasus Penembakan Puskesmas di Sleman, Polisi Temukan Identitas Pelaku
Ada lima lubang bekas tembakan akibat serangan dan empat buah kaca jendela Puskesmas Depok 1 retak dan berlubang.
SERAMBINEWS.COM - Terjadi penembakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Depok 1, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (12/5/2023) siang.
Empat jendela Puskesmas Depok 1 menjadi sasaran penembakan orang tak dikenal.
Dikutip dari Tribun News, ada lima lubang bekas tembakan akibat serangan dan empat buah kaca jendela Puskesmas Depok 1 retak dan berlubang.
Seorang satpam di Puskesmas Depok 1 bernama Bambang, mengatakan peristiwa penembakan pertama kali diketahui pada Jumat pagi.
"Kita tahu pertama ada pecahan kaca. Kemudian ada ditemukan gotri. Ada tujuh gotri yang ditemukan. Gotri besi," kata Bambang, saat ditemui di lokasi.
"Empat jendela rusak. Ada tujuh tembakan, lima tembus kaca, dua tidak karena kena teralis," sambungnya.
Kendati terjadi dugaan aksi teror, pelayanan pasien tetap berjalan hingga Jumat siang.
"Puskesmas tetap buka seperti biasa. Ini tetap melayani pasien karena ini pelayanan publik. Buka seperti biasa. Tidak menganggu aktivitas pelayanan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut dan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Betul (ada penembakan), pelaku dan motif masih dalam penyelidikan," kata AKBP Yuswanto.
"Semoga segera terungkap," tambahnya.
Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Ancam Semua Pejabat Negara, Keluarga Kaget Didatangi Polisi
Polisi Temukan Titik Terang
Berbekal dari rekaman CCTV yang memperlihatkan dua orang berboncengan sepeda motor di lokasi kejadian, kuat dugaan kedua orang itu adalah pelaku teror penembakan.
Selain menemukan bukti berupa rekaman CCTV yang memperlihatkan dua orang terduga, polisi juga menyebut pelaku melepaskan tembakan sebanyak sembilan kali.
Dari olah TKP, polisi menemukan sembilan butir peluru gotri yang ditembakkan pelaku.
Namun, polisi belum bisa memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku.
Perisitiwa teror penembakan gedung puskesmas tersebut terjadi pada Kamis (11/05) malam.
Gedung puskesmas yang tak jauh dari rumah Menko Polhukam Mahfud MD ini diberondong sejumlah tembakan yang merusak kaca dan kayu.
Belajar dari kejadian ini, polisi pun meminta masyarakat untuk memperbanyak kamera pemantau di lingkungannya, demi memudahkan polisi melacak pelaku tindak kriminal.
Polisi Periksa Saksi dan CCTV
Dugaan penembakan yang mengenai kaca ruang arsip gedung Puskemas Depok 1, Kabupaten Sleman masih menjadi misteri.
Tim gabungan dari Polda DIY dan Polresta Sleman terus bekerja keras untuk mengungkap dugaan aksi teror tersebut.
Pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV telah dilakukan.
"Yang jelas kami tim terus bekerja, dari kemarin full dan hari ini juga masih terus dilapangan. Melakukan pemeriksaan. Kami mencari saksi dan bukti lain untuk mengungkap pelaku. Terutama CCTV, kami urutkan (seputar lokasi) sambil mencari saksi yang mengetahui," kata Wakasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Eko Haryanto, Sabtu (13/4/2023).
Menurut dia, sejak kemarin hingga hari ini rekaman CCTV telah dikumpulkan.
Menurut Eko, pihaknya membutuhkan sebanyak-banyaknya rekaman CCTV agar mendapatkan kejelasan kemungkinan terduga pelaku maupun kendaraan yang digunakan.
Adapun mengenai saksi, kata dia, hari ini telah ada sejumlah saksi yang dilakukan pemeriksaan.
Jumlahnya antara 3 sampai 5 orang yang telah dimintai keterangan.
Ia mengaku tidak begitu hafal jumlahnya.
Tetapi yang jelas, saksi yang diperiksa adalah orang diseputar lokasi kejadian.
"Mereka adalah pegawai dan orang sekitar yang dekat dengan lokasi. (Jumlahnya) antara 3-5, saya lupa pastinya," kata dia.
Sebagaimana diketahui, kaca gedung Puskemas Depok 1 diketahui pecah pada Jumat (12/5/2023) pagi.
Kaca tersebut pecah diduga karena ditembak orang tak dikenal.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah titik kerusakan dan 9 butir peluru gotri.
Eko mengaku belum mengetahui jenis senjata apa yang bisa memuntahkan gotri tersebut dan diduga digunakan oleh pelaku.
Sebab, peluru gotri tersebut bisa dimasukkan ke dalam beragam senjata.
Nantinya, gotri yang telah diamankan itu kemungkinan akan diuji Labforkan sehingga dapat menambah alat bukti.
Karenanya, mengenai kemungkinan senjata yang dapat menyampaikan adalah ahli.
"Kami masih menunggu (keterangan) ahli. Kemungkinan akan labfor untuk mengecek itu. Ahli nanti yang menyampaikan," kata Eko.
Tim di lapangan diakuinya terus bekerja keras agar dapat mengungkap kasus tersebut.
"Doakan semoga segera terungkap," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, dalam peristiwa tersebut pihaknya sudah melakukan olah TKP dan saat ini sedang menyelidiki sekaligus mengidentifikasi terduga pelaku.
Menurut Ardi, saat olah TKP di lapangan, jajarannya menemukan 9 butir gotri dan sejumlah kerusakan.
Di antaranya kaca pecah, luka di bagian kusen dan lecet di pagar yang terbuat dari besi diduga akibat terserempet gotri tersebut.
Tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut.
Meski ditemukan 9 butir gotri, menurut Ardi, peristiwa tersebut merupakan perusakan dan terlalu dini jika disebut penembakan.
"Terlalu dini jika disebut sebagai penembakan. Karena (peluru) yang ditemukan bukan proyektil tapi gotri. Kalau proyektil kan ada kalibernya dan dibuat dari timah. Kalau gotri cara peluncurannya tidak perlu menggunakan bubuk mesiu. Bisa pakai ketapel. Yang jelas itu perusakan," kata Ardi.
Baca juga: Tenaga Kontrak Dinkes Raih Hadiah Utama Fun Bike & Fun Walk HUT Abdya, Gak Nyangka Dapat Sepmor BeAT
Baca juga: Tenaga Kontrak Dinkes Raih Hadiah Utama Fun Bike & Fun Walk HUT Abdya, Gak Nyangka Dapat Sepmor BeAT
Baca juga: Gempa M 5,0 Guncang Pacitan Jawa Timur Tidak Berpotensi Tsunami, Berikut Keterangan BMKG
Sudah tayang di Kompas.tv: Soal Pelaku Penembakan Puskesmas di Sleman, Polisi: Kami Sudah Temukan Titik Terang!
dan TribunJgja: Polisi Periksa Saksi dan CCTV untuk Ungkap Dugaan Penembakan Gedung Puskemas Depok 1 Sleman
Halte, Gerbang Tol hingga Stasiun MRT Dibakar Saat Demo, Pemprov DKI Rugi hingga Rp 51 Miliar |
![]() |
---|
Rumahnya Dijarah Massa hingga Jadi Sorotan Media Asing, Sri Mulyani Tinggalkan 5 Pesan |
![]() |
---|
Rumah Nafa Urbach Dijarah Massa, Sisakan Barang Sang Mantan Zack Lee |
![]() |
---|
Ketua DPRA Teken Tuntutan Pendemo, Minta Tambah Poin Aceh Pisah dari Pusat |
![]() |
---|
Empat PPPK Tahap I Formasi 2024 di Lhokseumawe Meninggal Dunia Sebelum Terima SK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.