Berita Banda Aceh

Aceh Darurat Narkoba, Kesbangpol Ajak Masyarakat Kerja Sama Memberantasnya

Menyikapi fenomena penyalahgunaan narkoba, Surya Edy Rachman mengingatkan bahwa masalah narkoba ini menjadi perhatian nasional.

Editor: Amirullah
ist
Aceh Darurat Narkoba, Kesbangpol Ajak Masyarakat Kerja Sama Memberantasnya 

SERAMBINEWS.COM - Aceh saat ini berada dalam keadaan darurat narkoba. Ini ditandai angka pengguna narkoba di Aceh saat ini berjumlah 83 ribu orang dan berada pada peringkat 6 nasional.

Hal itu dikatakan Kepala Kesbangpol Kabupaten Aceh Barat Daya, Salman SH dan Surya Edy Rachman mewakili Kesbangpol Aceh dalam FGD Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Blang Pidie, Selasa (16/05/2023).

“Di Abdya sendiri kasus penyalahgunaan narkoba yang ditindak mengalami pasang surut. Pada tahun 2019 terdapat 34 kasus, pada 2020 menjadi 27 kasus, pada 2021 turun ke 23 kasus dan pada 2022 kembali naik menjadi 34 kasus,” ungkap Salman SH.

Menyikapi fenomena penyalahgunaan narkoba, Surya Edy Rachman mengingatkan bahwa masalah narkoba ini menjadi perhatian nasional.

Dikatakan Surya, ada Permendagri Nomor 12/2019 yang menginstruksikan daerah untuk membentuk Perda atau Qanun pencegahan narkoba termasuk melakukan sosialisasinya bahayanya kepada masyarakat,” kata Surya.

Baca juga: Jangan Khawatir Data BSI Disebar Peretas LockBit, Terpenting Segera Ambil Tindakan Ini

Baca juga: Akankah Buka Peluang Berdamai dengan Inge Anugrah? Ari Wibowo: Hakim Sarankan Kami Agar Rujuk

Sementara Ismiati PhD dari Prodi Bimbingan dan Konseling UIN Ar-Raniry mengungkapkan bahwa narkoba adalah kejahatan peringkat kedua setelah pencurian.

“Dampaknya bahkan terjadi perceraian akibat narkoba, pasangan hidup tak sanggup hidup bersama. Pencurian dalam masyarakat akibat narkoba juga sangat tinggi,” ujar Ismiati.

Salah satu peserta, Salamah, mengusulkan agar orangtua memahami dan mendeteksi ciri-ciri telah terjadi penyalahgunaan narkoba.

“Mencegah itu lebih baik. Anak remaja harus dikontrol, dengan siapa dia bergaul. Jika perlu cium mulutnya, periksa kantongnya, jam berapa dia pulang ke rumah dan sebagainya,” ujar Salamah.

“Kaum perempuan harus punya modal mendidik. Anak jangan sampai mencari teman curhat di luar rumah. Ibu harus berperan ganda, sebagai ibu dan teman curhat bagi anak,” kata dia.

FGD diikuti 25 peserta dan didominasi kaum ibu, termasuk mantan pengguna narkoba yang sudah insaf.

FGD dipandu oleh Hasan Basri M Nur dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

Hampir seluruh peserta ikut berbicara dan memberikan pandangan tentang bahaya narkoba dalam masyarakat beserta peran sentral keluarga dalam pencegahan penyalahgunaannya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved