Breaking News

Dokter di Palembang Tertipu Tiket Konser Coldplay, Tergiur Jasa Jastip di Instagram, Rugi Rp12,5

Nicho kehilangan uang Rp12,5 juta untuk pembelian dua tiket konser Coldplay yang dibelinya melalui akun Instagram jastip.

Editor: Faisal Zamzami
Instagram/@pkentertainment.id
Resmi, Coldplay konser di Jakarta pada 15 November 2023. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Konser band asal Inggris Coldplay di Jakarta yang digelar 15 November mendatang menjadi isu terhangat di Tanah Air beberapa hari ini.

Bukan hanya karena panasnya persaingan saat war tiket, namun juga muncul orang-orang yang menjadi korban penipuan tiket konser Coldplay.

Salah satunya adalah Nicho Saputra Nugraha, dokter di Palembang menjadi korban penipuan pembelian tiket konser Coldplay melalui jasa titip (jastip).

Nicho kehilangan uang Rp12,5 juta untuk pembelian dua tiket konser Coldplay yang dibelinya melalui akun Instagram jastip.

Kronologi bermula saat Nicho awalnya berniat membeli tiket Coldplay. 

Kemudian manajer Nicho, Nina diminta untuk mencari tiket konser Coldplay itu dengan cara melalui akun jastip di Instagram.

Nina menemukan akun Instagram jastip @tixconcert.id yang menjual tiket dengan harga Rp 6.250.000.

"Jadi klien saya yang merupakan managernya ini lantas mencari akun jastip nonton konser tersebut dan menemukan akun Instagram ini," ujar kuasa hukum Nina, Febi Irianto dikutip dari Sripoku.com, Sabtu (20/05/2023).

Setelah dicek, tampilan akun Instagram pelaku cukup meyakinkan lantaran banyak menampilkan testimoni pelanggan mereka.

"Jadi karena pas lihat akun Instagram itu meyakinkan, rapi dan juga ada testimoni di feed dan sorotan lantas klien kami ini percaya yang melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp," ujarnya.

Nina pun menghubungi pemilik akun lewat nomor WhatsApp yang tercantum dan segera melakukan transaksi.

Baca juga: Belasan Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay Lapor ke Bareskrim Polri, Modus Jasa Titip


“Klien kami tidak curiga karena banyak testimoni positif di akun tersebut. Sehingga, pembayaran dilakukan sebanyak tiga kali untuk dua tiket dengan harga Rp12,5 juta,” kata Febi, saat memberikan keterangan pers, Sabtu (20/5).

Setelah uang dikirimkan, tiket yang dijanjikan tak dikirimkan. Nina pun kemudian menghubungi nomor yang tertera namun tak kunjung aktif.

“Akun instagram itu sempat mengubah nama menjadi @tiketkuiniyahh, setelah kami cari lagi akunnya sudah tidak ada di Instagram,” ujarnya.

Pihak Nicho sudah melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumatera Selatan. Ia berharap polisi dapat segera menangkap pelaku agar tak banyak korban lainnya.

“Bukti transfer dan chat WA sudah kami serahkan ke penyidik untuk dilakukan tindak lanjut,” jelasnya.

Menurutnya, laporan beserta barang bukti sudah diterima pihak kepolisian dengan nomor STTPL/260/V/2023/SPKT Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.

Baca juga: Karyawati Ini Rela Jual Emas Demi Dapati Tiket Konser Coldplay: Kepingin Kali Nonton

Pihak kepolisian menyangkakan pemilik atau penyelenggara akun media sosial Instagram @tixconcern.idn melanggar Pasal 28 (1) undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik.

Adapun barang bukti yang telah diterima pihak kepolisian tersebut di antaranya resi transfer uang dan tangkapan layar pesan singkat antara akun Instagram korban dengan akun terlapor.

“Karena sudah diterima kami harap laporan ini dapat segera di proses dan pelakunya ditangkap,” kata dia.

Sebelumnya, ada 14 orang di wilayah Jabodetabek yang menjadi korban dugaan penipuan tersebut dengan total kerugian sebesar Rp30 juta.

Zainul Arifin selaku kuasa hukum para korban mendatangi kantor Bareskrim Polri untuk melaporkan perkara tersebut.

"Kami ke Bareskrim melaporkan atau memberikan informasi membuat laporan polisi terkait dengan peristiwa pidana dugaan penipuan melalui media elektronik, dalam hal ini penjualan tiket konser musik group band Coldplay," kata Zainul di Jakarta, Jumat (19/5).

Menurut Zainul, para pelaku penipuan penjualan tiket itu diduga merupakan sindikat yang melibatkan oknum di beberapa promotor.

"Karena kenapa tidak berselang beberapa detik? War (perang rebutan) tiket itu dibuka, itu langsung closed (ditutup). Maka dari itu, kami mencurigai barangkali ada oknum yang di dalam itu bermain," tegasnya.

 
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A. Bactiar mengimbau masyarakat yang menjadi korban untuk melaporkan secara resmi kepada Bareskrim Polri agar kasus tersebut bisa ditangani secara maksimal.

"Kami mengimbau jika masyarakat menjadi korban agar segera membuat laporan resmi agar bisa kami tangani secara maksimal," kata Brigjen Vivid.

Guna mencegah penipuan semakin meluas, Bareskrim Polri akan mengundang penyedia jasa penjualan tiket resmi untuk dimintai keterangan.

"Akan mengundang penyedia jasa penjualan tiket resmi untuk mendapat keterangan dalam mendukung pengungkapan dugaan penipuan tiket online," ujar Vivid.

 

Ticket War Coldplay di Indonesia dan Luar Negeri Tetap Ada Calo dan Jastip

Ticket war konser Coldplay ternyata masih menyisakan rasa kesal bagi para fans yang tak kebagian tiket. Seperti yang diungkapkan Tia (bukan nama sebenarnya) lewat media sosial Instagramnya.

Tia menilai banyaknya calo membuat fans biasa seperti dirinya jadi sulit mendapat tiket, baik saat presale maupun public on-sale.

"Yahh begitulah, semua mendadak jadi calo. Yang bukan calo juga ikutan nyalo," tulis Tia di Instagram Storynya pada Jumat (19/5/2023).

"Ngeberantas calo sebenarnya gampang, enggak beli dari mereka saja juga kelar!!! Biar si calo mandi tiket (mungkin negara kita emang belum siap musisi besar). Calo yang harganya bisa lebih dari 2x lipat," tambahnya.

Tia mengatakan, seandainya dia punya budget lebih untuk membeli tiket, ia tidak akan membeli dari calo. Ia mengaku selama ini bekerja mencari uang tidak instan, sehingga tak rela kalau uangnya dinikmati calo.

"Untungnya gw cari uangnya pakai keringat, bukan pakai uang "cepet", jadi enggak rela buang uang untuk calo. (Khan katanya mau jadi negara maju)," ujarnya.

Tia mengaku lain kali akan lebih memilih nonton konser di luar negeri, sekalian memberi devisa wisata ke negara lain.


"Bener saja sih kita memang 20 tahun tertinggal dari negara maju," ucapnya.

Ada juga penggemar Coldplay bernama Aya, yang gagal mendapat tiket meski sudah ikut war di warnet gaming. Aya mengeluhkan website yang dituju tak bisa dibuka lantaran sedang maintenance.

Aya pernah beberapa kali menonton konser di luar negeri.

 Menurutnya secara umum sistem penjualan tiket sama dengan di Indonesia, ada ruang tunggu online juga.

"Cuma memang enggak ngalamin eror atau glitch kayak di sini. Dan enggak ada server tetiba maintenance sebelum ticketing dibuka," kata Aya kepada Kompas TV, Jumat (19/5/2023). 

Aya bercerita di warnet gaming tempatnya war tiket, ia harus bersaing dengan para penyedia jastip tiket konser. Ia menyebut mereka mempunyai grup yang isinya para jastip dan saling memberi info jika ada ticket war.

Jika sebagian orang menyebut jastip sama dengan calo, Aya tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Jastip enggak ada (di luar negeri), tapi calo banyak. Kebanyakan bisa jual di web legal kayak Viagogo. Aku sebagai concert goer enggak terlalu masalah sama jastip. Asal proposional," tutur Aya yang bekerja di industri media. 

 
Ia menerangkan, para jastip menyewa warnet minimal Rp100.000.

 Lalu rata-rata fee jastip yang mereka terapkan maksimal Rp400.000. Aya menilai jumlah itu masih masuk akal.

"Yang enggak masuk akal itu kalau jastip fee-nya Rp1 juta atau 15 persen dari harga tiket. Lah situ promotor juga bukan, calo sih iya," tegasnya.

Aya mengakui jika konser Coldplay di Indonesia terasa lebih heboh jika dibanding di luar negeri. Hal itu karena Coldplay sudah pernah konser sebelumnya di negara-negara tersebut. Sedangkan di Indonesia baru kali ini.

"Di luar negeri karena show-nya banyak. Di US saja mereka ke banyak state. Kalau Asia kan mereka destinasinya dikit. Apalagi ke Indo dan Malaysia yang belum pernah mampir sama sekali. Ya pasti lebih hype sih," sebutnya.

Seperti diketahui, penjualan tiket Coldplay di Malaysia juga ludes dalam hitungan menit. Bahkan ada calo yang menjual kembali tiket Coldplay seharga Rp300 juta lewat online.

Lain lagi dengan Olla, fans Coldplay yang sudah 2 kali nonton konser band asal Inggris itu pada 2017, di Australia dan Singapura.

Olla bercerita, tidak ada war saat ia membeli tiket konser Coldplay di Melbourne saat itu.

 
"Aku ngecek hari Senin untuk pilih-pilih seat. Dan mikir-mikir mau nonton yang tiket berapa harganya. Bisa aku tunda tuh. 2 hari kemudian aku beli masih ada," kata Olla saat dihubungi Kompas TV, Jumat (19/5). 

Sedangkan di Indonesia, untuk jenis seat tertentu sudah habis dalam 2-5 menit begitu penjualan terbuka. Selang 15 menit kemudian, semua jenis tiket sudah full booked. Lalu dalam waktu 1-2 jam, semua tiket dibayar lunas dan sold out.

Menurut Olla, ada beberapa hal yang membuat ticket war konser Coldplay di Indonesia jadi sedemikian ketat.

"Pembeli tiket di Aussie kemungkinan pembelinya lebih santai dan sedikit karena ada konser juga di kota lain. Di Sydney dan 1 kota lagi di Canberra kalau enggak salah," terangnya.

"Kalau menurut aku, sekarang di Indonesia lebih karena pascapandemi, orang-orang lebih menggila untuk nonton konser dibanding dulu. Bukan karena sistem pembelian ticket atau karena cuma konser 1 hari. Bisa dilihat dari beberapa konser artis internasional belakangan ini, banyak yang rusuh," lanjutnya.

Kalau soal calo, Olla bilang saat di Melbourne ada yang menjual tiket saat hari berlangsungnya konser di lokasi. Tapi kalau di Singapura tidak ada calo.

Sedangkan jastip, saat itu baru ada sedikit yang menawarkan jasanya lewat Instagtram untuk konser di Singapura.

 
Sementara secara umum, menurutnya sistem penjualan tiket Colplay saat di Australia dan Singapura dengan Indonesia saat ini sama saja.

"Yang bikin sekarang beda, calo dan jastip bermunculan karena si calo-calo dan jastip-jastip ini liat antusiasme orang yang luar biasa sejak info plan konser Coldplay ini dirilis Mas Menteri (Menparekraf Sandiaga Uno)," ujar Olla yang merupakan seorang pengusaha muda. 

Namun, di konser 2023 ini Olla memutuskan untuk tidak ikut war ticket Coldplay, karena tahu persaingannya akan super ketat.

"Enggak pernah ngerasain war ticket. Karena kalau sudah pasti banyak yang minat suka langsung males.
Pas tahu di awal bakal susah dapetin tiketnya, biasanya langsung mundur teratur," pungkasnya.

 

Baca juga: Kilas Balik Harga Emas Sepekan 15-21 Mei 2023, Terendah Sentuh Rp 1.045.000 per Gram, Ini Rinciannya

Baca juga: Barsela Expo 2023 - Giok Nagan Raya Diminati Warga, Ada Kerajinan Cincin, Gelang hingga Keris Aceh

Baca juga: Tabrakan Maut di Aceh Jaya Renggut Satu Nyawa

Sudah tayang di Kompas.tv: Kronologi Dokter Tertipu Tiket Konser Coldplay, Tergiur Jasa Jastip di Instagram Berujung Penipuan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved