Berita Viral
Bidan dan Perawat Asik Tidur, Ibu Meninggal saat Melahirkan, Dinkes: Bukan Tidur Tapi Mau Istirahat
"Kami tidak membela diri, kata bidan dan perawatnya tadi mereka mengakui ada salahnya juga, salah komunikasi dengan keluarga pasien malam itu"
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Bidan dan Perawat Asik Tidur, Ibu Meninggal saat Melahirkan, Dinkes: Bukan Tidur Tapi Mau Istirahat
SERAMBINEWS.COM – Viral sebuah kisah curhatan seorang suami yang kesal dan kecewa dengan pelayanan dari Puskesmas Pauh, Sumatera Selatan.
Dalam postingannya itu, pria bernama Lika Santoso harus kehilangan sosok istri tercinta dan anak dalam kandungan.
Menurutnya, itu terjadi karena istrinya dibiarkan begitu saja tanpa dirujuk ke rumah sakit meski sudah pecah ketuban.
Bahkan, kata Lika, istrinya tidak mendapatkan penangan kegawat daruratan karena bidan dan perawat sibuk mau tidur.
Karena memang kejadian tersebut terjadi pada 9 Mei 2023 menjelang tengah malam di Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Baca juga: Kisah Pilu Suami, Istri Meninggal saat Lahiran, Bidan dan Perawat Disebut Tidur, Dinkes: Mohon Maaf
Menanggapi peristiwa ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid menjelaskan berdasarkan pengakuan Bidan dan Perawat ada kesalahan penjelasan kepada keluarga pasien atau miskomunikasi.
"Kami tidak membela diri, kata bidan dan perawatnya tadi mereka mengakui ada salahnya juga,
salah komunikasi dengan keluarga pasien malam itu, ada miskomunikasi, bercampur suasana panik juga," kata Tasman kepada Tribunsumsel.com, Senin (29/5/2023).

Kendala lain yang dihadapi mereka malam itu saat hendak merujuk pasien adalah mendapat masalah di perjalanan karena mobil ambulans terjebak di jalan rusak dan tak bisa bergerak.
Bahkan mereka terpaksa meminjam mobil warga untuk mengantar pasien dari Puskesmas Pauh menuju Kota Lubuklinggau dengan menempuh perjalanan mencapai waktu 3-4 jam.
"Jarak dari Puskesmas Pauh ke Lubuklinggau juga lumayan jauh, mobil ambulans mereka juga mengalami kendala, tersiring, menunggu mobil lain untuk mengantar, jadi mereka lamanya di situ," jelas Tasman.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Muratara, Zharifa menambahkan pihaknya ingin meluruskan soal dugaan pasien ditelantari bahwa dikabarkan ditinggal tidur oleh bidan.
"Sebenarnya mereka bukan mau tidur, mereka mau istirahat saja, karena bukaannya masih lama,
mereka tahu perkiraan jamnya, nah salahnya dia bilang mau tidur, jadi emosi lah suaminya, dan itu wajar," katanya.
Baca juga: Pilunya Wanita Ini, Bayinya Dipaksa Mertua Kasih ke Ipar Jelang Lahiran: Tahun Depan Beranak Lagi
Zharifa yang juga merupakan seorang bidan menjelaskan, bahwa tidak semua kondisi ibu hamil ketika pecah ketuban akan langsung melahirkan.
Katanya, ada banyak kasus persalinan yang jarak pecah ketuban dengan waktu melahirkannya cukup lama hingga berjam-jam.
"Tidak harus pecah ketuban itu langsung lahir, kadang memang ada yang berjam-jam, karena menunggu sampai pembukaan lengkap," jelasnya.
Terkait pertimbangan bidan belum memutuskan untuk dirujuk seperti yang dikesalkan oleh suami pasien, Zharifa mengatakan bidan mengacu pada partograf persalinan.
Sementara dari partograf persalinan pasien menunjukkan bahwa belum menyentuh garis waspada sehingga dianggap masih aman dan terkendali.
"Mereka (bidan) mengacu pada partograf, di partograf itu ada semua, apakah masih aman, kapan harus dirujuk, jadi mereka mengacunya di situ, dan itu sudah baku," jelas Zharifa.
Lebih lanjut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid menegaskan bahwa pihaknya belum bisa mengambil tindakan lebih jauh.
Pihaknya masih menunggu klarifikasi dari Puskesmas Pauh.
"Kita masih menunggu penjelasan secara tertulis kronologi dari bidan koordinatornya, dari manajemen Puskesmas," katanya, dikutip dari TribunSumsel.com.
Meskipun demikian, lanjut Tasman, tim dari Dinkes Muaratara sudah bertemu dengan Lika.
Permintaan maaf juga disampaikan dalam pertemuan tersebut.
"Kami menemui keluarga yang mendapat musibah, kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf, kami juga investigasi ke Puskesmas Pauh," tegas dia.
Pengakuan Lika
Cerita seorang suami asal Sumatra Selatan (Sumsel) yang curhat tentang istrinya meninggal dunia saat akan melahirkan, viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, curhatan ini dibagikan oleh Lika Santosa lewat akun Facebook pribadinya, @adiwinarso.adiwinarso.7.
Lika sendiri tercatat sebagai warga Desa Pauh 1, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Ia mengatakan, kejadian istrinya meninggal dunia saat akan melahirkan bermula pada 9 Mei 2023 lalu.
Sekira pukul 21.00 WIB, Lika membawa istrinya ke Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara.
"Jam setengah 1 lewat, istri saya pecah air ketuban. Sampai jam 2 belum juga lahir. Jam 3 belum juga lahir," tulis Lika.
Lika mengaku, saat itu istrinya hanya dibiarkan saja oleh petugas medis.
Bahkan berdasarkan kesaksian, bidan dan perawat pergi untuk tidur.
"Bidan sama perawat tidur. Saya marah, Saya bicara sama bidan.
'Apa kamu itu tidak mau mengurus? Apa ndak mau merujuk, kondisi Tika (istri Lika) mulai lemah," kata Lika mengulang percakapannya kala itu.
Lika melanjutkan ceritanya, isrinya masih berada di puskesmas.
Hingga sekira pukul 5 pagi keesokan harinya, istri Lika dirujuk ke Rumah Sakit AR Bunda, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"Sampai di rumah sakit, istri saya tidak bisa diselamatkan. Istri saya meninggal saat baru datang. 2 nyawa tida selamat," tulis Lika.
Lika pada akhir curhatannya meluapkan kekecewaannya.
Ia tidak puas dengan pelayanan tim medis yang berada di puskesmas.
Menurutnya, bidan dan perawat bisa bergerak cepat ketika itu.
Apakah bisa menangani istri Lika atau merujuk pasien ke rumah sakit.
"Kejadian sebuah kelalaian bidan puskesmas," tegas Lika diakhir postingannya.
Selain curhatan, Lika juga membagikan foto saat proses pemakaman istrinya.
Kesedihan tampak di raut wajah Lika yang berpose di samping jenazah istri tercintanya itu.
Hingga Selasa (30/5/2023), curhatan Lika sudah dibagikan ulang sebanyak belasan ribu kali.
Warganet juga meramaikannya dengan berbagai tanggapannya.
Termasuk ikut menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya istri Lika.
‘Saya Kesal’
Lika membenarkan kejadian yang menimpa istri dan bayinya.
Ia merasa kesal dengan petugas medis di puskesmas lantaran dinilai tak sigap memberikan penanganan.
"Harusnya mereka cepat-cepat ngasih rujukan kalau satu jam saja sudah pecah ketuban belum lahir, ini malah lari ke ruangan katanya mau tidur dulu," tegasnya, dikutip dari TribunSumsel.com.
Lika melanjutkan, setelah kejadian tersebut, ia meminta kejelasan dari Kepala Puskesmas Pauh.
Namun berhari-hari menunggu, ia tidak menemukan titik terang.
Hingga membuat Lika mencurahkan isi harinya ke media sosial.
"Karena saya masih menunggu, itu sudah dilapor kepada pimpinannya, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut, itulah makanya saya viralkan," kata Lika. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
berita viral
kisah viral
bidan
perawat
meninggal saat melahirkan
Dinas Kesehatan
Puskesmas Pauh
Sumatera Selatan
Musi Rawas Utara
Lubuklinggau
Serambi Indonesia
Serambinews
Kronologi Bripda MA Lempar Helm ke Pengendara Motor hingga Koma, Keluarga dan Polisi Beda Versi |
![]() |
---|
Viral Dosen Lempar Skripsi ke Lantai, Mahasiswa Emosi Tendang Meja: Dimana Ibu Satu Minggu? |
![]() |
---|
Viral! Penangkapan Demonstran DPR oleh Polisi di Restoran Mie, Pengunjung 'Pasang Badan' |
![]() |
---|
Detik-detik Imam di Sulteng Ditikam Jamaah saat Salat Subuh, Pelaku Ternyata Dalam Kondisi Ini |
![]() |
---|
3 Cerita Viral Bawa Jenazah Pakai Sepmor, di Gorontalo Pria Bawa Jasad Kakaknya Lewati Hutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.