Luar Negeri

Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Pembongkaran Kubah Masjid, Puluhan Ditangkap

Bentrokan terjadi di kota berpenduduk mayoritas Muslim di Provinsi Yunnan terkait rencana pembongkaran kubah masjid.

Editor: Faisal Zamzami
SUPPLIED via BBC Indonesia
Penduduk kota Nagu, China, bentrok dengan puluhan polisi di luar masjid pada Sabtu (27/5/2023). 

SERAMBINEWS.COM, YUNNAN - Kerumunan pengunjuk rasa bentrok dengan sejumlah personel kepolisian China, pada Sabtu (27/5/2023).

Bentrokan terjadi di kota berpenduduk mayoritas Muslim di Provinsi Yunnan terkait rencana pembongkaran kubah masjid.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kerumunan massa bentrok dengan polisi China di luar Masjid Najiaying di Kota Nagu.

Masjid Najiaying merupakan tengaran (landmark) yang didirikan pada abad ke-13.

Dalam beberapa tahun terakhir, masjid itu diperluas dengan kubah baru serta sejumlah menara.

Namun, putusan pengadilan pada 2020 menyatakan perluasan bangunan itu ilegal dan memerintahkan kubah masjid dibongkar.

Tindakan kepolisian untuk melaksanakan perintah pengadilan tampaknya telah memicu demonstrasi.

Video protes pada Sabtu lalu, yang diverifikasi oleh BBC, menunjukkan barisan polisi menghalangi jalan masuk ke masjid.

Sekelompok pria mencoba memaksa masuk dengan melemparkan batu ke arah polisi.

Baca juga: PBB Minta Semua Pihak Menahan Diri, Terkait Meningkatnya Ketegangan China-Taiwan

Video lain menunjukkan polisi kemudian mundur, saat massa memasuki Masjid Najiaying.

Kepolisian wilayah Tonghai, tempat Kota Nagu berada, mengeluarkan pernyataan pada Minggu (28/5/223) lalu yang menyerukan para pengunjuk rasa menyerahkan diri kepada polisi paling lambat 6 Juni.

Sejauh ini puluhan orang telah ditangkap.

"Mereka yang secara sukarela menyerahkan diri dan dengan jujur mengakui fakta pelanggaran dan kejahatan dapat diberikan hukuman yang lebih ringan atau pengurangan hukuman," kata pemberitahuan itu.

Pihak berwenang menyebut insiden itu sebagai halangan serius terhadap tatanan manajemen sosial.

Mereka pun mendesak orang-orang untuk melaporkan para pengunjuk rasa “secara aktif".

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved