Nasib Pilu Siswi SMA, Hamil 6 Bulan Usai Disetubuhi Pak Guru, Kini Korban Trauma Sering Menangis

Pelaku bahkan meminta korban menggugurkan kandungan dengan memberi korban uang sebesar Rp 3 juta.

Editor: Faisal Zamzami
Koalse Tribun Bogor/Istimewa
Seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ciputat, Tangerang Selatan, berinsial RW diperdayai guru di sekolahnya hingga melakukan hubungan intim di apartemen. 

SERAMBINEWS.COM - Nasib pilu menimpa seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) berinsial RW (19) yang jadi korban persetubuhan oknum guru.

 Korban saat ini hamil 6 bulan disetubuhi oknum guru olahraganya berinisial GM di apartemen di kawasan Tangerang Selatan.

Pelaku yakni GM yang sudah beristri memberi uang Rp 3 juta setelah mengetahui korban hamil.

Pelaku GM meminta korban mengugurkan kandungannya. 

Setelah itu GM yang tinggal di wilayah Gunung Sindur, Bogor, bersama istrinya kini menghilang ditelan bumi.

Nasib malang ini menimpa seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ciputat, Tangerang Selatan.

 

Saat ini RW (19) mengalami trauma setelah dihamili oknum guru olahraga dari sekolah lain di Tangerang Selatan.

Hal itu ditandai dengan kondisi korban yang saat ini lebih sering menangis pada malam hari.

"Ya korban masih trauma. Trauma dengan perlakuan si pelaku juga. Kalau malam sering nangis juga," ucap paman RW berinisial S saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/6/2023).

S menduga tangisannya RW sering pecah pada malam hari lantaran menanggung beban atas perbuatan pelaku berinisial MG.

Pasalnya, pelaku menyetubuhi RW dengan adanya paksaan.

Sebelumnya diberitakan, Seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) berinisial RW (19), diduga disetubuhi oknum guru olahraganya berinisial GM di apartemen di kawasan Tangerang Selatan.

Akibatnya, RW mengandung janin yang berusia enam bulan setelah peristiwa persetubuhan itu terjadi pada November 2022.

Paman korban berinisial S (39) menceritakan, kehamilan diketahui keluarganya setelah melihat gelagat RW yang mencurigakan.

Baca juga: Siswi SMA Dihamili Pak Guru, Disetubuhi di Apartemen, Korban Diminta Aborsi Diberi Uang Rp 3 Juta

Kehamilan tersebut pertama kali diketahui pihak keluarga saat melihat gelagat aneh dari korban yang mulai malas-malasan sekolah.

Perut korban juga tampak semakin lama semakin membesar.

Korban sempat mengelak saat pertama kali ditanyai soal gelagat anehnya.

"Dia awalnya enggak terbuka. Keluarga merhatiin kok perutnya makin lama makin besar, terus di suruh sekolah malas-malasan " kata S saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/6/2023).

Keluarga korban terus mendesak hingga korban akhirnya mengaku telah mengandung selama enam bulan.

Diduga, orang yang menyetubuhi remaja tersebut adalah guru olahraganya di sekolah. 

Sang guru berinisial GM.

"Akhirnya ditanya sama kakak perempuannya. Terus dia (RW) mengakui (sedang hamil) sambil histeris- histeris gitu," ucap S.

Persetubuhan itu terjadi sekitar November 2022.

Baca juga: Baru Nikah Sebulan, Istri Sudah Hamil 5 Bulan, Suami Syok Tahu Pelakunya, Sudah 11 Kali Disetubuhi

 
RW dengan ditemani sepupunya kemudian mendatangi kediaman GM untuk meminta pertanggung jawaban.

Namun, GM justru meminta korban untuk menggugurkan kandungannya.

Pelaku juga memberi korban uang sebesar Rp 3 juta.

"(Korban) minta pertanggungjawaban pelaku. Sejauh mana pertanggungjawabannya".

" Tapi pas di sana si pelaku malah ngasih uang untuk digugurin aja. Ngasih uangnya Rp 3 juta," beber S.

Atas peristiwa itu, pihak korban kemudian melaporkan GM ke Mapolres Tangerang Selatan pada Rabu (7/6/2023).

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya.

Baca juga: Nasib Pilu Siswi SD, Disetubuhi Ayah dan Kakek Kandung Berkali-kali, Ketahuan Hamil oleh Guru

Pengakuan Ibunda Korban

Dikutip dari Instagram @infopondokcabe, RO (46) ibunda korban, mengatakan menurut pengakuannya, korban bertemu dengan guru yang meng hamilinya pada November 2022 di kolam renang.

Keduanya saling kenal dengan perantara seorang guru olah raga di sekolah asal RW.

Mereka bertemu saat latihan renang di wilayah BSD.

"Kami bertemu saat latihan renang. Dia (GM) adalah teman dari guru saya di sekolah. Dia mengaku masih lajang dan saya percaya karena dia adalah teman dekat dari guru saya di sekolah".

" Saya tidak mengira bahwa dia akan membawa saya ke apartemen,” terang RW saat berbincang dengan wartawan. 

Usai perkenalan itu, GM mulai melakukan pendekatan hingga pada akhirnya guru bejat tersebut mengajak korban ke suatu apartemen.

Di sana GM memerdayai RW dengan mengajaknya berhubungan badan.

"Dia ngakunya masih bujangan segala macem. Saya percaya aja karena merasa dia kan teman dekat dari guru saya di sekolah, nggak mungkin macam-macam. Nggak tahunya dibawa ke apartemen," kata RW didampingi sang ibu.

Tak lama kemudian, korban mulai mengalami gejala muntah-muntah dan pusing. Karena penasaran, dia mencoba tes ke hamilan dan hasilnya positif.

Perasaan cemas dan takut campur aduk, hingga membuatnya berupaya menutupi ke hamilan itu.

"Awalnya saya sering muntah-muntah, saya takut, terus saya coba pakai test pack dan hasilnya positif," katanya.

Sejak meyakini dirinya hamil, korban berupaya menghubungi GM.

Namun bukannya bertanggung jawab, GM justru memberikan korban uang sebesar Rp3 juta untuk biaya aborsi.

Setelah itu, GM memblokir akses kontak telepon maupun media sosial korban.

RO, ibu RW dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima kejadian ini karena GM sudah merusak masa depan anak mereka.

"Kami telah melaporkan kejadian ini ke Polres. Kami tidak dapat menerima kejadian ini, karena hal ini merusak masa depan anak saya, terlebih lagi dia masih bersekolah," ujar sang ibu dengan tegas. 

Kata Kepala Sekolah

Sementara, Kepala Sekolah tempat RW belajar, yang berinisial R, menyatakan bahwa pihak sekolah baru mengetahui kasus ini dan akan mengunjungi keluarga RW untuk mencari solusi terbaik. 

"Kami akan menyelidiki dan mencari informasi lebih lanjut, dan kemudian kami akan mengunjungi keluarganya".

" Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan kami akan mencari solusi yang bijaksana," jelas R saat dikonfirmasi terkait kasus itu. 

Dengan begitu, kasus ini menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak, mengingat bahwa ke hamilan di luar nikah merupakan pelanggaran serius terhadap hak-hak individu dan etika moral.

Tindakan pelaku yang seorang pendidik menunjukkan kegagalan dalam melindungi dan membimbing para siswa. 

Penting bagi masyarakat dan institusi pendidikan untuk memastikan keamanan dan keberlangsungan pendidikan para siswa.  

Langkah-langkah efektif perlu diambil untuk menjaga integritas dan perlindungan terhadap siswa, termasuk penerapan protokol keamanan di sekolah dan pemantauan ketat terhadap perilaku guru dan staf pendidikan. 

Kendati demikian, kasus ini juga harus ditangani secara serius oleh hukum. 

Pelaku harus dihadapkan pada proses hukum yang adil dan dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca juga: VIDEO - Pengejaran Boat Pengeboman Ikan Asal Sibolga di Perairan Simeulue

Baca juga: VIDEO Ditelpon Guru Sekolah Anak, Orangtua Kaget Rp950 Juta Tabungannya Ludes, Pelakunya Tak Diduga

Baca juga: Adik Bunuh Abang di Subulussalam Saat Lindungi Ibu, Wanita Ini Sedih, Minta Anaknya Jangan Dihukum

 

Sudah tayang di Kompas.com: Traumanya Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel, Sering Menangis Saat Malam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved