Berita Aceh Tamiang
Bangkitkan Pariwisata Usai Pandemi Covid 19, Aceh Tamiang Benahi Sektor Keselamatan Pengunjung
Pemulihan sektor ini membutuhkan kerja keras semua pihak, termasuk peran kelompok sadar wisata dan relawasan keselamatan.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Pemulihan sektor ini membutuhkan kerja keras semua pihak, termasuk peran kelompok sadar wisata dan relawasan keselamatan.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi pertumbuhan pariwisata di Aceh Tamiang.
Pemulihan sektor ini membutuhkan kerja keras semua pihak, termasuk peran kelompok sadar wisata dan relawasan keselamatan.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Asra ketika menutup pelatihan pemandu keselamatan wisata tirta di Karangbaru, Kamis (15/6/2023).
Pelatihan ini diikuti puluhan perwakilan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan relawan yang tergabung dalam regu pencarian dan pertolongan.
Asra berharap, pelatihan ini semakin mematangkan para pengelola objek wisata untuk lebih ramah dan santun kepada pengunjung.
Terpenting kata dia, pengelola harus bisa menjaga kebersihan.
“Kita terbuka saja, objek wisata kita belum bersih. Ini harus menjadi perhatian, setelah ini harus lebih baik,” kata Asra.
Baca juga: Karateka Peraih Emas Hidupkan Kembali KKI Aceh Tamiang yang Sempat Mati Suri
Selain harus menjadi pendamping yang santun, pengelola objek wisata ini juga harus bisa menjadi alarm dini terhadap potensi bahaya.
Kewaspadaan dini ini merupakan proteksi paling ampuh terhadap pengunjung atas kemungkinan perubahan cuaca.
“Harusnya kita sudah bisa membaca tanda-tanda alam, jadi tidak terlambat ketika ada musibah banjir di sungai atau air naik di laut,” kata Asra.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Aceh Tamiang, Muhammad Farij mengungkapkan objek wisata air merupakan destinasi unggulan di daerah ini.
Wisata pemandian ini kata dia terdapat mulai dari wilayah hulu hingga hilir, sehingga membutuhkan perhatian lebih ekstra.
“Di pegunungan ada beberapa objek wisata tirta, seperti Gunung Pandan, Kaloy dan lainnya, sedangkan di hilir ada Pulau Rukui,” kata Farij.
Farij mengakui pihaknya memang menaruh perhatian lebih atas perbaikan objek wisata ini karena sejak pandemi Coivd-19, sektor ini masih banyak yang belum bangkit kembali.
“Akibat Covid-19 kemarin, banyak objek wisata kita yang mati. Kami semaksimal mungkin membangkitkan kembali destinasi ini karena menyangkut perekonomian masyarakat,” kata Farij.
Dia menambahkan perbaikan sektor ini bukan sebatas pada keselamatan pengunjung, tapi juga membutuhkan peningkatkan infrastuktur.
Untuk tahap awal, tahun ini akan dilakukan pembangunan fasilitas sosial di objek wisata Sangkapane, seperti musolah, jalan setapak, TPS, gazebo dan papan mitigasi bencana.
“Kami juga sedang mempelajari wisata arung jeram di Sungai Kaloy, ini sedang disusun rencananya,” kata Farij. (*)
Baca juga: Jungle Tracking ke Puncak Gunung Para Raja, Jadi Agenda Festival Pulau Banyak Aceh Singkil 2023
“Pasukan Pembuat Hujan” Damkar Laris Diundang Acara Kemerdekaan |
![]() |
---|
Pohon Tumbang Ditabrak Mobil di Aceh Tamiang, Lalu Lintas ke Banda Aceh Sempat Terhambat |
![]() |
---|
Tunjangan Rumah Rp 3 Juta per Hari, Anggota DPR RI Disarankan Tinggal di Hotel |
![]() |
---|
Penuhi Cadangan Beras, Aceh Tamiang Perluas Gerakan Tanam Padi |
![]() |
---|
Kaki Palsu Tiba dari Jakarta, Siswi di Aceh Tamiang Doakan Para Donatur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.