Karate

Karateka Peraih Emas Hidupkan Kembali KKI Aceh Tamiang yang Sempat Mati Suri

Dedi bersama rekan-rekannya sangat aktif mengikuti kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional. Diakuinya tidak mudah menembus level nasional, menginga

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DOK HUMAS
Ketua Pengprov Aceh, Salmaza (kiri) menyerahkan pataka kepada Teuku Dedi Zulfikar, selaku Ketua Pengcab KKI Aceh Tamiang yang baru, Minggu (11/6/2023). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Sempat mati suri selama 15 tahun, Kushin Ryu-M Karate Do Indonesia (KKI) Aceh Tamiang coba dihidupkan kembali. Adalah Teuku Dedi Zulfikar, karakteka berprestasi di era 80-90an yang mencoba mengembalikan ruh para petarung ini.

Pengcab KKI Aceh Tamiang secara resmi dikukuhkan oleh Pengprov KKI Aceh pada Minggu (11/6/2023).

Pengukuhan ini dihadiri puluhan karateka muda dari Aceh Tamiang dan Langsa, serta sejumlah tokoh KKI dari berbagai daerah.

Kepenguruan baru ini dipimpin Teuku Dedi Zulfikar yang merupakan karateka dari perguruan KKI sejak tahun 1984. Di masa itu, Aceh Tamiang masih berstatus daerah administratif Aceh Timur. “Kami masih di bawah bendera KKI Aceh Timur, tapi dojo Kualasimpang sangat terkenal ketika itu,” kenang Dedi.

Dedi bersama rekan-rekannya sangat aktif mengikuti kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional. Diakuinya tidak mudah menembus level nasional, mengingat wilayah Aceh Timur saat itu sangat luas.

KKI Lhokseumawe Juara Umum Kejuaraan Karate Piala Samsul Yusuf I Tahun 2023, Ini Urutan 2 Hingga 5

Meski begitu bukan berarti Dedi putus asa. Setelah beberapa kali membela panji Aceh Timur untuk even kejurda dan PON, Teuku Dedi Zulfikar akhirnya berhasil merebut medali emas dalam Kejurda Lhokseumawe tahun 1990.

Memori kemenangan itu diakuinya masih melekat dalam benaknya. Seakan tak ingin sejarah ini lekang di makan usia, Dedi pun tergerak untuk mengaktifkan kembali KKI Aceh Tamiang. Dia berharap dojo ini bisa menampung bakat sekaligus membantu atlet muda menjadi karateka berprestasi.

“Sebagai langkah awal, kami fokuskan pada satu dojo, kemudian perlahan kami akan buka dojo di Pertamina dan di seluruh sekolah,” kata Dedi didampingi Sekretaris KKI Aceh Tamiang, Thayib.

Ketua Pengprov KKI Aceh, Salmaza sangat mengapresiasi terbentuknya kembali kepengurusan Aceh Tamiang. Dia pun mengakui kalau Aceh Tamiang dulunya gudang karateka berpresatasi. Dia berhrap kemunculan KKI bisa meningkatkan prestasi Aceh di tingkat nasional dan internasional.

“Saya sangat berterimakasih kepada rekan-rekan yang sudah mau menghidupkan kembali KKI Aceh Tamiang. Ini langkah maju untuk perkembangan perguruan karate di bawah Forki,” kata Wakil Wali Kota Subulussalam ini.

Apresiasi ini tidak terlepas banyaknya karate muda yang hadir dalam pelantikan kepengurusan KKI Aceh Tamiang. Dia menilai karate muda ini sebagai aset yang harus terus dibina.

Namun untuk menghindari kesalahpahaman, Salmaza mengingatkan kalau karate berfungsi sebagai ilmu bela diri. Artinya di luar even olah raga, karate hanya digunakan untuk membela diri.

“Jangan cari lawan, dengan terus berlatih akan memberi manfaat kepada mental dan fisik. Ini penting untuk generasi muda kita,” kata Salmaza.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman pun mendukung penuh lahirnya kembali KKI di Bumi Muda Sedia. Sebagai bentuk dukungan ini, pemerintah daerah meminjamkan lapangan tenis di Kota Kualasimpang sebagai dojo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved