Idul Adha 1444 H

Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Ramadhan, Simak Niat dan Tata Caranya

Iswahyudi menuturkan, menggabung puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah, itu boleh.

Editor: Nur Nihayati
KOLASE/SERAMBINEWS.COM
Ilustrasi 

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Lupa Melafalkan Niat pada Malam Hari

Iswahyudi juga menjelaskan terkait niat puasa Dzulhijjah.

"Kalau mereka mau berniat pada tanggal 1 sampai 8 sebagai sunnah puasa Dzulhijjah di awal Dzulhijjah, 10 hari atau 9 Dzulhijjah, maka niatnya begini 'Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala'."

"Kalau dalam bahasa Indonesia artinya begini, 'aku berniat puasa bulan Dzulhijjah sunnah karena Allah Ta'ala'," jelas Iswahyudi.

Ia memaparkan, niat puasa Dzulhijjah boleh dilafalkan pada siang hari sebelum masuk waktu salat Zuhur.

Hal itu diperbolehkan asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

"Puasa sunnah itu kalau lupa tidak niat di malam hari, dia paginya ingat, maka boleh."

"Yang penting dia belum melakukan hal yang membatalkan puasa sampai jam 12 siang, sebelum waktu Zuhur masuk," papar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hukum Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Ramadhan, Simak Niat dan Tata Caranya,

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved