Opini
Badai Chatbot, Lonceng Kematian Kredibilitas Akademik
LAPORAN dari beberapa universitas terkemuka pada konsorsium Russel Group di Inggris menyatakan, telah terjadi peningkatan plagiarisme dua kali lipat p
Izarul Machdar, Guru Besar Fakultas Teknik USK
LAPORAN dari beberapa universitas terkemuka pada konsorsium Russel Group di Inggris menyatakan, telah terjadi peningkatan plagiarisme dua kali lipat pada masa pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena diberlakukannya sistem ujian online untuk mahasiswa dan mereka menggunakan sumber daya internet untuk menyelesaikan soal-soal ujian yang diberikan, dan pada akhirnya indeks prestasi akademik mahasiswa meningkat.
Selama pandemi, situs web Chegg yang menyediakan layanan edukasi daring, termasuk buku teks, solusi soal, dan bantuan belajar mahasiswa mencatat peningkatan hingga 196 persen yang meminta bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan akademis mahasiswa. Tidak hanya di luar negeri, paradoks ini juga terjadi di tingkat lokal. Nilai indeks prestasi akademik mahasiswa justru meningkat signifikan pada saat sistem online diberlakukan. Padahal dimaklumi bahwa banyak keterbatasan infrastruktur di perguruan tinggi lokal untuk mendukung sistem perkuliahan online ini, apalagi untuk prodi-prodi keteknikan.
Kiranya paradoks ini tidak menjadi kajian bagi pengelola kampus, bagaimana mungkin dengan keadaan darurat dan fasilitas minimal, prestasi mahasiswa justru dapat di upgrade. Dengan sistem online, penilaian yang hanya melihat "apa dibuatnya" tanpa "konfirmasi" apa yang dibuatnya akan menghasilkan nilai akhir yang bias dan paradoks. Setelah masa pandemi, pengelola kampus hanya "menarik napas lega" setelah aturan dicabut oleh pemerintah dan semuanya dapat kembali ke keadaan "normal" seperti sekarang ini.
Hadirnya tool canggih chatbot (media interaksi komunikasi dengan robot) seperti ChatGPT (produk OpenAI) atau Bard (keluaran Google, Maret 2023) dapat menjadi badai berkepanjangan di PT tidak seperti masa Covid-19 lalu. ChatGPT hanya membutuhkan waktu lima hari untuk mencapai satu juta pengguna aktif yang menjadikannya satu-satunya aplikasi dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.
Yang mengejutkan, sebagian besar dari 13 juta pengguna ChatGPT saat ini adalah pelajar dan mahasiswa. Terungkap pula, bahwa 89
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.