Kajian Islam
Buya Yahya Ungkap 3 Ciri Akhlak Mulia, Nomor 3 Tak Banyak Orang Tau, Coba Cek Apakah Ada pada Dirimu
Memiliki akhlak yang baik tidak hanya membuat diri sendiri merasa damai, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
Buya Yahya Ungkap 3 Ciri Akhlak Mulia, Nomor 3 Tak Banyak Orang Tau, Coba Cek Apakah Ada pada Dirimu
SERAMBINEWS.COM - Pendakwah Buya Yahya mengungkap tiga ciri akhlak mulia.
Akhlak mulia adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan seseorang.
Memiliki akhlak yang baik tidak hanya membuat diri sendiri merasa damai, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.
Dalam sebuah video, Buya Yahya berbagi hikmah tentang tiga ciri akhlak mulia yang jarang diketahui banyak orang.
Dilansir Serambinews.com, menurut penjelasan dalam video Buya Yahya, yang diunggah pada website resmi albahjah.or.id, Buya Yahya mengungkap tiga ciri akhlak mulia, berikut diantaranya:
Baca juga: Keutamaan Luar Biasa 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, Simak Penjelasan Buya Yahya
1. Pandai Menahan Emosi dan Amarah
Dalam video yang diunggah oleh youtube Buya Yahya Official, Buya Yahya mengatakan bahwa orang yang memiliki akhlak mulia adalah mereka yang pandai menahan emosi dan amarah.
"Ketika diganggu atau dicaci oleh orang lain, mereka tidak terbawa emosi yang negatif. Mereka tidak mudah marah-marah dan tetap menjaga ketenangan batin," katanya.
Kemampuan ini menunjukkan kehebatan dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi sulit.
Seorang yang hebat adalah mereka yang mampu memerangi amarahnya sendiri.
Mereka berusaha untuk menahan diri dan tidak membiarkan amarah menguasai pikiran dan tindakan.
Baca juga: Inilah 3 Tips Seni Bercinta untuk Kemesraan Suami Istri, Buya Yahya : Jaga Keharmonisan Rumah Tangga
Kualitas ini membedakan mereka dengan orang-orang biasa.
Menahan amarah bukanlah hal mudah, tetapi melalui latihan dan kesadaran diri, seseorang dapat menguasai emosinya dengan baik.
2. Kemampuan Memaafkan
Setelah berhasil menahan amarah, ciri akhlak mulia selanjutnya adalah kemampuan untuk memaafkan.
Buya Yahya yang merupakan seorang ulama dan juga pengasuh LPD Al Bahjah menjelaskan bahwa memaafkan merupakan ilmu yang cerdas.
"Ketika seseorang melakukan kesalahan atau melukai kita, kita harus mampu memaafkannya. Memiliki akhlak mulia berarti kita mampu memaafkan orang lain dengan tulus," sambungnya.
Baca juga: Agar Ibadah Tak Sia-Sia, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur, 7 Tips dari Buya Yahya, Ketahui & Ikuti!
Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang telah terjadi, tetapi mengubah pandangan kita terhadap orang yang melakukan kesalahan tersebut.
Kita merenung panjang dan menyadari bahwa meskipun orang tersebut berbuat salah kepada kita, dia juga adalah saudara dalam umat manusia.
Menggunakan ilmu ini dengan bijak, kita dapat menghindari pertikaian dan konflik yang tidak perlu.
3. Memberikan Kebaikan Meskipun Diperlakukan dengan Buruk
Ciri akhlak mulia yang ketiga adalah memberikan kebaikan meskipun kita diperlakukan dengan buruk.
Buya Yahya mengungkapkan bahwa ada tiga model manusia yang diajarkan oleh Nabi Muhammad terkait sikap dalam menghadapi perlakuan orang lain.
Model pertama adalah jika kita diperlakukan dengan kejahatan, apakah boleh kita membalas dengan kejahatan?
Baca juga: Doa agar Terhindar dari Riya saat Ibadah, Buya Yahya : Baca 3 Kali Sehari, Dianjurkan Rasulullah
Nabi menjawab bahwa tidak ada kelebihan dalam membalas kejahatan.
Model kedua adalah jika kita diperlakukan dengan kebaikan, maka sebaiknya kita membalas dengan kebaikan.
Jika seseorang berbuat baik kepada kita, sudah seharusnya kita memberikan balasan yang baik pula.
Hal ini merupakan tindakan yang adil dan benar.
Namun, ciri akhlak mulia yang paling istimewa adalah model ketiga.
Model ketiga mengajarkan kita untuk memberikan kebaikan meskipun kita diperlakukan dengan buruk.
Baca juga: Lakukan 2 Amalan Ini pada Bulan Haji, Buya Yahya : Pahalanya Nggak Bisa Dibandingkan dengan Sedekah
Ketika seseorang menjahili kita atau berbuat tidak baik, sikap yang mulia adalah tetap menjaga silaturahmi dan memberikan kebaikan.
Buya Yahya menjelaskan bahwa penyambung silaturahmi sejati bukanlah orang yang hanya membalas kebaikan orang lain.
Lebih dari itu, penyambung silaturahmi sejati adalah orang yang diputuskan hubungannya oleh orang lain, namun justru ia menyambungkan kembali hubungan tersebut.
Bahkan saat ia mendapat perlakuan buruk, ia tetap memperbaiki dan memperkuat ikatan silaturahmi tersebut.
Memiliki kemampuan untuk memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat jahat kepada kita adalah tanda akhlak yang mulia.
Ini adalah langkah yang tidak mudah dilakukan, namun ketika kita mampu mencapainya, kita mencapai derajat yang tinggi dalam menjaga silaturahmi dan hubungan dengan sesama.
Baca juga: Lakukan 2 Amalan Ini pada Bulan Haji, Buya Yahya : Pahalanya Nggak Bisa Dibandingkan dengan Sedekah
Dalam video tersebut, Buya Yahya mengajak kita untuk merenungkan dan mengamalkan pelajaran tersebut.
Melalui pemahaman dan praktik yang tepat, kita dapat mengembangkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlak mulia bukan hanya sekedar teori, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Ketiga ciri ini menunjukkan kehebatan dan kedalaman karakter seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.
Dalam mengembangkan akhlak mulia, penting bagi kita untuk terus belajar dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan harmoni dan kedamaian di sekitar kita.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
akhlak mulia
Buya Yahya
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Ciri Akhlak Mulia
ciri ciri akhlak yang mulia
akhlak
Shalat Tahajud, UAH Anjurkan Baca 3 Surah Pendek Ini, Jenis Surah yang Sering Diamalkan Rasulullah |
![]() |
---|
Tunda Mandi Junub Usai Berhubungan Suami Istri Malam Hari Dibolehkan, Tapi Harus Lakukan Adab Ini |
![]() |
---|
Lupa Salah Satu Rukun Shalat Tapi Tidak Sujud Sahwi, Apakah Shalatnya Sah? Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Bolehkah Shalat Isya Dikerjakan di Waktu Tahajud? Simak Jawaban Buya Yahya |
![]() |
---|
Talak Lewat WA atau SMS Apakah Sah? Ini Hukumnya Menurut Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.