Naik Pangkat Jadi Brigjen, Kombes Terlibat Kasus Pemerasan Kini Ditempatkan di BIN

Brigjen RI pernah disanksi demosi terkait dugaan pemerasan terhadap korban penipuan jual beli dua jam tangan merek Richard Mille seharga Rp 77 M.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi - Naik pangkat jadi brigadir jenderal (Brigjen), komisaris besar (Kombes) diduga terlibat kasus pemerasan itu kini ditempatkan di BIN. 

Mengenai dugaan pemerasan yang dilakukan oleh penyidik sebesar Rp 3 M, hal itu diungkap langsung kuasa hukum pelapor, Heru Waskito.

"Penjelasannya meyakinkan cukup bukti, namun dalam prosesnya sepertinya ada tembok, sehingga berbelok," kata Heru Waskito kepada wartawan, Jumat (23/9/2022) lalu.

"Dan keduanya telah melakukan tindakan pemerasan dengan meminta sejumlah uang yang cukup fantastis senilai 3 miliar rupiah terhadap Tony," pungkasnya.

Baca juga: Khawatir AHY Merapat ke Puan, Prof Humam: Bukannya Sebaliknya, Ini yang Gatal PDIP

Berita Lainnya: Polisi Omelin Ibu Korban yang Tanya Update Kasus Rudapaksa Anaknya

Sedih! Salah seorang polisi marahi dan omelin ibu korban yang tanya update kasus rudapaksa anaknya di Polres.

Kejadian tersebut terjadi di Polres Metro Jakarta Timur.

Ibu korban, FA (32) datang ke Polres setempat menanyakan sejauh mana proses kasus rudapaksa yang menimpa anaknya berinisial NHR (9) yang diduga dilakukan UH (65).

Sang ibu mengaku sempat dimarahi dan diomeli oleh Kanit sebab sudah tiga orang yang menelpon menanyakan kasus yang sama.

Padahal yang menelpon tersebut, menurut pengakuan FA bukanlah dirinya.

"Saya sempat dipanggil Kanit (kepala unit). Saya dimarahin dan diomelin, (ditanya) sudah laporan ke mana saja karena katanya ada tiga orang sudah telepon dia," ujar FA di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Kesal 3 Bulan Tak Digaji, Karyawan Bakar Tempat Kerja hingga Ludes

FA ditegur polisi itu agar tak melapor ke mana pun dan biar pihaknya saja yang menangani kasus tersebut.

"Memang enggak dibentak, tapi nadanya kayak lagi marah. Ini habis Lebaran kalau enggak salah," ujar FA.

"Polres bilang suruh sabar, masalah kayak begini enggak satu sampai dua bulan selesai," tambahnya.

Ibu korban masih tak habis pikir kenapa terduga pelaku belum juga ditangkap sampai saat ini.

Padahal terduga sudah mengakui perbuatannya saat di hadapan warga dan ketua RT setempat.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved