MTQ Bireuen

34 Cabang Lomba MTQ ke 36 Bireuen Tidak Ada Juaranya

Ada cabang lomba yang pesertanya tidak lengkap, ada bidang lomba peserta ada namun nilai diperoleh tidak memenuhi standar sehingga tidak ada juara.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Ketua koordinator dewan hakim, Dr Nazaruddin Abdullah MA, Sabtu (24/06/2023) malam menyampaikan laporan para juara MTQ ke 36 saat penutupan di lapangan RTH Cot Gapu Bireuen. 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pelaksanaan MTQ ke 36 tahun ini yang dimulai 17 Juni lalu berakhir dan ditutup secara resmi, Sabtu (24/06/2023), melaksanakan delapan cabang lomba dan 24 golongan diikuti 614 peserta utusan dari 17 kecamatan berlangsung di lima lokasi terpisah.

Dari delapan cabang lomba dan 24 golongan sebanyak 34 bidang lomba hasil sidang dewan hakim tidak ada juaranya.

Sebelum penutupan dilakukan ketua koordinator dewan hakim MTQ, Dr Nazaruddin Abdullah MA saat penutupan, Sabtu (24/06/2023) malam di lapangan RTH Cot Gapu Bireuen  menyampaikan secara rinci para juara masing-masing cabang lomba yang dilaksanakan selama enam hari dan tujuh malam. 

Dalam laporan tersebut, ada cabang lomba yang pesertanya tidak lengkap, ada bidang lomba peserta ada namun nilai diperoleh tidak memenuhi standar sehingga tidak ada juara.

Data diperoleh Serambinews.com, ke 34 bidang lomba yang tidak ada juaranya yaitu bidang lomba hifzil Quran 20 juz putri tidak ada juara harapan satu, kemudian hifzil 20 juz putra juga tidak ada juara harapan tiga.

Berikutnya, cabang hifzil Quran 30 juz putri tidak ada juara satu, dua dan tiga serta tidak ada juara harapan satu, dua dan tiga, begitu juga hifzil 30 juz putra tidak ada juara satupun.

Selanjutnya, tafsir bahasa Arab putri tidak ada juara satu dan dua, hanya ada juara tiga dan harapan satu, sedangkan harapan dua dan tiga ada juaranya, tafsir bahasa Arab putra  hanya ada juara tiga dan harapan satu dan dua, sedangkan juara harapan tiga tidak ada pesertanya.

Selanjutnya, tafsir bahasa Inggris putri hanya ada juara tiga dan juara harapan satu dan dua,  tafsir Inggris putra  hanya ada juara satu dan juara tiga tidak ada juara dua, kemudian juara harapan satu dan dua, sedangkan juara harapan tiga tidak ada pesertanya.

Berikutnya tafsir bahasa Indonesia putri tidak ada juara satu, dua dan tiga, hanya ada juara harapan satu, dua dan tiga,  tafsir bahasa Indonesia putra, tidak ada juara satu, dua dan tiga, hanya ada juara harapan satu dan dua, sedangkan harapan tiga tidak ada pesertanya.

Jumlah keseluruhan mencapai 34 orang tidak ada juaranya dari sejumlah cabang dan golongan.

Ketua koordinator dewan hakim, Dr Nazaruddin Abdullah MA mengatakan, ada beberapa cabang lomba kekurangan pesertanya, ada juga yang pesertanya hanya satu orang. Kemudian ada yang pesertanya yang lengkap, namun nilai diperoleh dalam perlombaan dibawah standar sehingga tidak ada juara satu, dua atau tiga dan hanya ada juara harapan.

“Ada cabang atau golongan yang peserta terbatas sehingga juaranya tidak lengkap, ada yang pesertanya lengkap, namun nilai yang diperoleh dibawah standar ketentuan MTQ maka tidak ada juara satu atau dua, hanya ada juara harapan,” ujarnya.

Ditambahkan, tidak adanya juara mencapai 34 bidang lomba harus menjadi data penting bagi semua pihak terutama pimpinan kontingen dan pengurus LPTQ setiap kecamatan agar MTQ ke depan pesertanya lengkap. 

Salah satu contoh, bidang hifzil Quran 20 juz dan 30 juz sangat minim peserta, begitu juga cabang tafsir kekurang peserta, kemudian cabang Karya Tulis Ilmiah  (KITQ)  yang sedikit mudah juga pesertanya tidak lengkap walaupun juaranya semua tingkatan ada, sebutnya.(*)

Baca juga: Ini Jadwal Puasa Arafah 9 Zulhijah 1444 Hijriah Tahun 2023, Lengkap Niat dan Keutamaannya

Baca juga: Balita Tewas Dianiaya Ibu Kandung dan Ayah Tiri, Terungkap Usai Korban Dibawa ke Rumah Sakit

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved