Berita Viral

Urus Berkas Kependudukan, Perangkat Desa Ajak Wanita Main Ke Hotel atau Bayar Rp 1 Juta, Ternyata

SR semakin terkejut, karena oknum perangkat desa itu memberi penawaran keringanan pembayaran asalkan mau berhubungan badan di kamar hotel.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Istimewa kolase Tribun Jabar
R oknum pegawai desa di Bandung mengaku bahwa soal kabar pungli dan ajakan bersetubuh ke warganya itu cerita tak benar, menurutnya warganya meminta dengan sendirinya untuk berhubungan badan 

Mau Urus Berkas Kependudukan, Perangkat Desa Ajak Wanita Main Ke Hotel atau Bayar Rp 1 Juta, Ternyata

SERAMBINEWS.COM, BANDUNG – Siasat bejat oknum perangkat desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ia meminta kepada seorang warga perempuan untuk memilih, bayar Rp 1 juta atau berhubungan badan.

Tawaran itu dilakukan oknum perangkat desa saat ada seorang wanita yang ingin mengurus berkas kependudukan.

Pengakuan tersebut diungkapkan oleh SR.

Ia menjadi korban pungli oleh oknum perangkat Desa Banyusari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, berinsial R.

Awalnya, SR datang ke kantor Desa Banyusari untuk membuat akta kelahiran, KK, dan KTP.

Setelah sampai di kantor desa dan hendak mengurus berkas kependudukan, ia dibuat terkejut lantaran dimintai uang sebesar Rp 1 juta.

SR semakin terkejut, karena oknum perangkat desa itu memberi penawaran keringanan pembayaran asalkan mau berhubungan badan di kamar hotel.

Baca juga: Kepergok Ngamar di Hotel sama Pria Lain, Istri Kejar Suami Pakai Handuk Doang: Tunggu, Dengarkan Aku

R oknum pegawai desa di Bandung mengaku bahwa soal kabar pungli dan ajakan bersetubuh ke warganya itu cerita tak benar, menurutnya warganya meminta dengan sendirinya untuk berhubungan badan
R oknum pegawai desa di Bandung mengaku bahwa soal kabar pungli dan ajakan bersetubuh ke warganya itu cerita tak benar, menurutnya warganya meminta dengan sendirinya untuk berhubungan badan (Istimewa kolase/Tribun Jabar)

Tak terima dengan perlakuan pelecehan tersebut, SR kemudian melaporkan kejadian ini ke kantor polisi.

SR bercerita datang ke Kantor Desa Banyusari untuk mengurus akta kelahiran, Kartu Keluarga dan KTP.

Lalu R meminta uang Rp 1 juta untuk mengurus tiga dokumen tersebut.

"Nah itu oke selesaikan dengan nominal segitu dan saya sanggup," kata SR, dikutip dari TribunewsBogor, Sabtu (24/6/2023).

Menurut SR, R mendadak membatalkan kesepakatan Rp 1 juta untuk membuat akta kelahiran, KK dan KTP.

SR mengatakan R justru mengajaknya berhubungan badan sebagai ganti uang Rp 1 juta.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved