Breaking News

Korban Tenggelam Ditemukan

Warga Apresiasi Aksi Tim SAR dalam Pencarian Pelajar Korban Tenggelam di Sungai Souraya Subulussalam

"Kita mengapresiasi upaya Tim SAR melakukan berbagai macam strategi dalam upaya mencari pelajar korban tenggelam di Sungai Souraya Kecamatan Sultan Da

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
TIM SAR saat akan melakukan pencarian Haikal Ariga (14), pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam yang tenggelam di Sungai Souraya menggunakan Aqua Eye, Minggu (25/6/2023) 

"Kita mengapresiasi upaya Tim SAR melakukan berbagai macam strategi dalam upaya mencari pelajar korban tenggelam di Sungai Souraya Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam," kata Andong Maha tokoh masyarakat Sultan Daulat.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Masyarakat Kota Subulussalam mengapresiasi aksi tim Search And Rescue (SAR) dalam membantu pencarian korban tenggelam di daerah ini.

"Kita mengapresiasi upaya Tim SAR melakukan berbagai macam strategi dalam upaya mencari pelajar korban tenggelam di Sungai Souraya Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam," kata Andong Maha tokoh masyarakat Sultan Daulat.

Memasuki hari ketiga, Senin (26/6/2023) tim Search And Rescue (SAR) melanjutkan proses pencarian pelajar korban tenggelam di Sungai Souraya, Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Upaya tersebut membuahkan hasil di mana warga yang terlibat misi pencarian melihat adanya sosok mayat mengapung.

Haikal Ariga (14), pelajar SMP yang tenggelam dan hilang di Sungai Souraya, Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Sabtu (24/6/2023) akhirnya ditemukan meninggal, Senin (26/6/2023). 

Korban ditemukan di perairan Souraya tepatnya kawasan Desa Kuala Keppeng, Kecamatan Rundeng.

Baca juga: VIDEO Viral Oknum Polisi Marah Ditegur Karena Merokok Sambil Berkendara, Pria Ini Ajak Adu Jotos

Sanak keluarga tampak terpukul menyaksikan tubuh kaku siswa berprestasi itu.

Hal itu terpantau pascapenemuan mayat Haikal tepat hari ketiga pencarian di Desa Kuala Keppeng, Kecamatan Rundeng.

Korban ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal dunia di permukaan sungai Souraya tepatnya kawasan Desa Kuala Keppeng, Kecamatan Rundeng.

Informasi yang diterima Serambinews.com, mayat korban ditemukan warga di sana sekitar pukul 10.30 WIB.

Dikabarkan, jasad korban awalnya terlihat warga yang terlibat misi pencarian menyusuri sungai berjarak lebih kurang 15 mil atau 25 kilometer aliran sungai.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Posko Tim SAR gabungan yang sedang stanbay di lokasi. 

Baca juga: Aceh Singkil Terima Sapi Kurban Presiden Jokowi Bobot 1 Ton Lebih, Dipotong di Mukti Lincir

"Dan korban langsung dievakuasi oleh tim SAR yang sedang melakukan penyisiran sejak pagi hari di kawasan Kuala Keupeng," ujar Zumardi Chaidir, anggota Tim SAR Aceh Selatan.

Secara terpisah, Ketua Satgas SAR Subulussalam, Maslin Kombih melalui Zumardi Caidir juga membenarkan mayat korban tenggelam.

Maslin mengatakan, setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dari lokasi untuk dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Jabi-Jabi Barat, Kecamatan Sultan Daulat.

Maslin mengapresiasi upaya segenap pihak membantu pencarian korban tenggelam di Sungai Souraya.

Dia pun menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan semua pihak termasuk masyarakat di sana.

"Atas telah ditemukan jenazah korban, maka dengan resmi operasi SAR untuk pencarian orang hilang ditutup," pungkas Maslin.

Baca juga: Berkurban Tapi Tidak Menyaksikan Penyembelihan Hewan Kurban, Bagaimana Hukumnya? Ini Kata UAS

Sebelumnya Tim SAR melakukan berbabagai macam strategi dalam upaya mencari pelajar korban tenggelam di Sungai Souraya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Upacaya pencarian menurut Zumardi Chaidir, salah seorang anggota Tim SAR yakni metode membuat gelombang atau goncangan pada sungai hingga menyelam menggunakan oksigen. 

Metode lain pencarian korban tenggelam dengan menggunakan Aqua Eye.

Dijelaskan Aqua Eye bekerja seperti radar yang bisa mendeteksi benda hingga kedalaman 50-100 meter di bawah air.

Dalam pencarian terhadap pelajar bernama Haikal Ariga yang hilang saat mandi di Sungai Souraya Sabtu (24/6/2023) Basarnas Pos Meulaboh menurunkan 3 personel.

Jumlah tersebut dibantu SAR Aceh Selatan dan Kota Subulussalam masing-masing 4 personel.

Baca juga: VIDEO Toyota All New Yaris Cross Mengaspal di Aceh, Mobil Irit BBM Dijual Mulai Rp 359 Juta

Tim Basarnas Pos Meulaboh dan SAR Aceh Selatan turun dengan membawa sejumlah peralatan yaitu rubber boat, peralatan SAR air, Aqua Eye dan alat pelindung diri (APD).

Tim SAR menyisir secara visual di areal lokasi terduga sebagai tempat pelajar SMPN 1 Sultan Daulat yang hilang.

Untuk diketahui, Aqua Eye difungsikan sebagai pendeteksi utama korban tenggelam di dalam sungai atau laut.

Bentuk alat ini seperti sapu mini yang memiliki gagang serta sensor sonar pada unjung alat tersebut.

Aqua Eye termasuk alat yang portable, sehingga cara penggunaannya cukup mudah dan sederhana. Melalui alat ini, dapat melihat benda-benda di kedalaman air.

"Pencarian pelajar hilang di Sungai Souraya Sultan Daulat inipun dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi korban bawah air yaitu Aquaeye," ujar Zumardi.

Meski demikian sejauh ini tim SAR gabungan Meulaboh, Aceh Selatan dan Kota Subulussalam belum berhasil menemukan korban.

Personel Basarnas Pos Meulaboh, Aceh Barat bersama Satgas SAR Aceh Selatan turun membantu pencarian pelajar SMP korban tenggelam di Sungai Souraya, Kota Subulussalam.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, tim Basarnas dan SAR sudah tiba di Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Minggu (25/6/2023).

Zumardi Chaidir, SAR Aceh Selatan kepada Serambinews.com menyampaikan pihaknya sudah berada di Kota Subulussalam dalam misi pencarian korban tenggelam.

Zumardi mengatakan jumlah personel yang diterjunkan yakno tiga dari Basarnas Pos Meulaboh, SAR Aceh Selatan dan Subulussalam masing-masing empat personel.

Pencarian korban tenggelam pagi ini telah dimulai dengan menggunakan perahu motor milik Basarnas. 

Upacaya pencarian menurut Zumardi menggunakan sejumlah metode mulai membuat gelombang atau goncangan pada sungai hingga menyelam. 

Sebelumnya, puluhan masyarakat bergabung mencari pelajar yang menjadi korban tenggelam di sungai Souraya.

Korban tenggelam bernama Haikal Ariga (14) pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Dia dilaporkan tenggelam, Sabtu (24/6/2023) usai menerima rapor di sekolahnya.

Haikal Ariga merupakan sosok berprestasi di sekolahnya termasuk berprilaku baik.

Betapa tidak, sebelum dilaporkan tenggelam Haikal Ariga baru saja menerima tiga penghargaan di sekolahnya bersamaan penyerahan rapor.

Kepala SMP Negeri 1 Sultan Daulat, Bahari, S.Pd kepada Serambinews.com yang turut ke lokasi pencarian Haikal mengatakan jika korban adalah sosok berprestasi.

Bahari bahkan mengatakan dia baru saja menyerahkan tiga piagam penghargaan kepada korban sebelum dilaporkan tenggelam di sungai.

Ketiga penghargaan yang diterima Haikal masing-masing, juara kelas, juara umum serta juara pelajar terajin shalat Jumat.

"Kami sangat kaget dan terpukul kala mendengar Haikal tenggelam, karena dia anak baik dan berprestasi," kata Bahari.

Bahari mengaku sangat kaget ketika mendapat kabar Haikal tenggelam di sungai karena baru saja menerima penghargaan.

Awalnya, kata Bahari kabar pelajar tenggelam memang simpang siur. Karena dikira anak SD.

Namun belakangan dipastikan jika korban tenggelam adalah Haikal, yang tak lain siswa di SMPN 1 Sultan Daulat.

Korban Haikal dikabarkan pamit kepada orang tuanya untuk mandi-mandi dengan temannya.

Dia pergi mandi ke sungai bersama tiga rekannya dari PT Asdal. Rata-rata temannya termasuk Haikal tidak mahir berenang.

Haikal dilaporkan tenggelam usai melompat dari jembatan ke sungai dan tak sanggup menyeberang.

Adapula yang menyebut Haikal bersama rekannya sempat melompot ke sungai dan menyeberang hingga kali ketiga dia tak mampu dan tenggelam.

Korban dilaporkan tenggelam di Sungai Souraya pukul 12.30 WIB usai menerima raport dari sekolah.

Dikabarkan, korban bersama tiga rekannya menuju ke Sungai Souraya usai menerima rapor.

Mereka langsung melompat dari Jembatan yang membentang antara Desa Sigrun dengan Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daular.

Usai melompat tiga rekannya berhasil berenang menyeberangi sungai terpanjang di Aceh tersebut.

Sementara korban yang dikabarkan kurang mahir berenang terjebak di tengah sungai. 

Dikabarkan, korban sempat meminta tolong namun kawan-kawannya tidak berani karena juga tidak mahir berenang.

Setelah ada kabar semua elemen saling bahu melakukan pencarian di sekitaran dengan mengunakan perahu motor atau disebut robin. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved