Gaduh Rumput JIS, Analis: Menteri PUPR Seolah-olah Jadi Asesor FIFA, Itu Sulut Polemik

Gaduh rumput JIS, Analis Sepakbola, Tommy Willy menyebut Menteri PUPR seolah-olah menjadi Asesor FIFA sulut polemik publik.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Instagram @jakintstadium
Gaduh rumput JIS, Analis Sepakbola, Tommy Willy menyebut Menteri PUPR seolah-olah menjadi Asesor FIFA sulut polemik publik. 

"Sehingga nggak perlu berlama-lama ataupun menjadi apa ya, yang prematur kitanya sendiri yang menyatakan tidak sesuai dan sebagainya," sambungnya.

Perlu diingat, menurutnya venue U-17 berbeda dengan Piala Dunia di atasnya, oleh sebab itu mengenai beberapa kekurangan di stadion dapat disesuaikan.

Dan JIS ini, lanjutnya, bila bicara kualifikasi berdasarkan FIFA guidelines terkait stadion, sudah banyak yang memenuhi syarat.

"Sebetulnya ini sih kalau kita checklist-checklist, sebetulnya banyak memenuhi syarat," ungkap Towel.

"Tinggal memang kalau ada yang misalnya belum rapi, belum apa itu kan normal dalam menjelang dalam sebuah persiapan," tambahnya.

Berhubung waktu penyelenggaraan Piala Dunia U-17 yang semakin mepet, ia mendorong agar PSSI segera berkomunikasi dengan FIFA terkait verifikasi stadion ini.

"Jarak penunjukannya jadi tuan rumah juga mepet, segeralah timeline-nya dipercepat," kata Towel.

"Nggak bisa berleha-leha karena kemarin sudah dicek, diverifikasi tapi kan kita tahu ada halangan di GBK," tambahnya.

Menurutnya, JIS salah satu stadion yang pantas menjadi alternatif di Jakarta untuk venue Piala Dunia U-17 mengingat GBK bakal digunakan untuk tempat konser Coldplay.

"Bali harus jadi catatan apakah diberi kesempatan lagi setelah Piala Dunia U-20 gagal dan juga ada World Beach Games," ungkap Towel.

"Jadi saya pikir JIS salah satu stadion yang menurut saya pantas menjadi alternatif di Jakarta selain GBK," tambahnya.

Mengenai rumput yang disebutkan tidak berstandar FIFA, menurutnya perlu diketahui konsep pembangunan dan desain awal JIS memang hibrid dengan komposisi 5 persen rumput alami, 95 persen sintetis.

Beberapa di antara keunggulan rumput hibrid yakni dianggap tahan lama, lalu kemudian menyerap air lebih banyak, lalu lebih cocok di daerah pesisir.

"Hibrid ini digunakan di stadion-stadion internasional lainnya seperti Allianz Arena, Wanda Metropolitano di Atletico Madrid," ungkap Towel.

"Jadi, bukan hal yang baru karena FIFA juga punya tiga kriteria tentang permukaan atau lapangan rumput, semuanya bisa memenuhi syarat sepanjang sesuai dengan standar FIFA," tambahnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved