Mari Hidup Sehat Tanpa Rokok, Berdampak Positif pada Kesehatan

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting dalam mencegah penyebaran Covid-19. Salah satu indikator PHBS adalah tidak merokok di dalam rumah, yang juga dikenal sebagai asap tangan ketiga.

Paparan asap rokok telah menyebabkan banyak kematian dini dan penyakit serius pada bayi dan anak-anak. Sayangnya, rumah seringkali menjadi tempat utama anak-anak terpapar asap rokok. Provinsi Aceh memiliki jumlah perokok yang tinggi.

Menurut Ketua PDPI Aceh, dr. Ferry Dwi Kurniawan, penelitiannya menunjukkan bahwa bahkan anak-anak SMP di Banda Aceh sudah mulai merokok. Mereka meniru perilaku orang tua mereka.

“Rata-rata mereka sudah mulai merokok itu sejak SMP. Dan mereka umumnya melihat pada figur orang tuanya,” kata Ferry Dwi Kurniawan kepada Serambi, pekan lalu.

Rokok terdiri dari bahan kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, tar, benzene, arsenik, dan formaldehida. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia, termasuk zat yang diduga menyebabkan kanker.

Dr. Ferry menjelaskan bahwa perokok mengalami penyempitan saluran napas, menyebabkan kesulitan bernafas dan kerusakan paru-paru yang tidak dapat dipulihkan. Banyak perokok juga menderita tuberkulosis (TB) dan kanker paru-paru.

Kasus TB di Aceh cukup tinggi, dan orang-orang enggan pergi ke rumah sakit untuk pengobatan. Kelompok yang berisiko tinggi terkena TB adalah penderita diabetes mellitus. Selain itu, kanker paru-paru juga menjadi masalah serius dengan berbagai faktor penyebabnya.

Di RSUDZA sendiri, kata dr Ferry, 90 persen penderita kanker paru merupakan pasien rujukan dari daerah. “Ada faktor genetik misalnya, lalu didukung oleh faktor lingkungan, maka jadi itu penyakit,” katanya.

Mari hidup sehat tanpa rokok dan menerapkan PHBS untuk menjaga kesehatan kita dan mencegah risiko penyakit serius. (*)