Berita Abdya

Tim Visitor Kemenkes Kunjungi RSUD-TP Abdya

Jumlah perawat HD di RSUDTP yang sudah sertifikasi HD cuma 4 orang dari jumlah perawat HD 8 orang. Sesuai SOP, harusnya semua perawat HD bersertifikat

Penulis: Taufik Zass | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Kunjungan Tim visitor dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh ke Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Peukan (RSUD-TP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (13/07/2023) 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Tim visitor dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Peukan (RSUD-TP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Kunjungan yang berlangsung Kamis (13/07/2023) tersebut terkait perpanjangan izin operasional unit Hemodialisa (HD) di RSUD-TP.

Kegiatan Exit Meeting dihadiri Pj Bupati Abdya, H Darmansah MM, dua orang tim visitasi dari Kemenkes dan perwakilan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), perwakilan Dinkes Provinsi Aceh, Dinkes Kabupaten dan beberapa pihak terkait lainnya.

Semua tim visitasi langsung turun ke unit HD RSUD-TP dengan didampingi oleh supervisor Prof dr Maimun Syukri, dokter penanggung jawab HD yaitu dr Suherdy Sp.PD dan dokter pelaksana HD dr Yuliana dan Kepala Ruangan Unit HD, Nisful Nahar beserta seluruh perawat pelaksana HD.

Menurut informasi, jumlah perawat HD di RSUD-TP yang sudah sertifikasi HD cuma 4 orang dari jumlah perawat HD 8 orang. Sesuai SOP, harusnya semua perawat HD bersertifikat, karenanya Pj Bupati Abdya, H Darmansah S.Pd MM meminta kepada 4 orang lagi yang belum miliki sertifikasi agar dapat segera mengikuti diklat khusus di Medan paling lambat bulan Desember ini.

"Bila RSUD-TP tidak ada biaya, maka biaya untuk itu di tanggung Pemda, agar RSUD-TP  terus berbenah untuk melayani masyarakat dengan hati dan jiwa," pesan Pj Bupati Abdya pada pertemuan tersebut.

Plt Direktur RSUD-TP Abdya, dr. Aris Fazeriandy, M.Ked (Ped), Sp.A, yang dihubungi Serambinews.com terpisah, Jumat (14/07/2023) menjelaskan, pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang mengalami gangguan ginjal yang membutuhkan cuci darah.

Dikatakan dr Aris, inovasi dalam hal pelayanan seperti mulai dari pendaftaran yang langsung di ruang HD dengan memakai sistem digital Finger Print sudah dilaksanakan termasuk dalam hal pelayanan obat-obatan yang langsung diterima pasien tanpa menunggu antrian di Apotik. "Dengan tersedianya 8 mesin dengan 8 bed Merk Fresenius 4008 N, buka pelayanan 24 jam di dukung oleh ahli penyakit dalam, dokter umum dan perawat bersertifikat di bidang HD," paparnya.(*)

Baca juga: Tim Visitor Kemenkes RI ke RSUD-TP Abdya, Terkait Perpanjangan Izin Operasional Layanan Cuci Darah

Baca juga: 4 Desa di Kecamatan Babahrot dan 1 Gampong di Kecamatan Tangan-tangan Abdya Sempat Banjir

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved