Bobby Nasution Minta Agar Begal Ditembak Mati Dikecam Kontras, Tanggapan Polri: Ada Aturannya

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, tindakan melepaskan tembakan terhadap kriminal ada aturannya.

Editor: Faisal Zamzami
pemkomedan.go.id dan Instagram.com/bobbynst
Polri merespons soal pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta pelaku begal agar ditembak mati karena sudah sangat meresahkan masyarakat. 

SERAMBINEWS.COM - Polri merespons soal pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang meminta pelaku begal agar ditembak mati karena sudah sangat meresahkan masyarakat.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, tindakan melepaskan tembakan terhadap kriminal ada aturannya.

"Pada prinsipnya tindakan tegas terukur itu memang diatur oleh Undang-undang dalam rangka melindungi masyarakat, namun bukan berarti dilegalkan dalam setiap peristiwa," kata Sandi di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Sabtu (14/7/2023).

Sandi menyebut tindakan tegas terukur tersebut bisa saja dilakukan dengan melihat kondisi-kondisi tertentu dalam melakukan penegakan hukum.

"Sepanjang untuk melindungi masyarakat, sepanjang untuk melindungi diri dalam rangka penegakan hukum atau pelaksanaan tugas itu memang ada aturan yang bisa menjelaskan hal tersebut," jelasnya.

Meski demikian, Sandi menuturkan, penegakan hukum bukanlah yang utama. Pencegahan terjadinya tindak pidana menurutnya lebih penting untuk dikedepankan.

"Polisi saat ini bukan mengedepankan penegakan hukum, tapi polisi mengedepankan masyarakat menjadi polisi untuk diri sendiri dan lingkungan," pungkasnya.

Baca juga: VIDEO Aksi Begal yang Gagal Rampas Motor Terekam CCTV, Korban Lari Minta Pertolongan Warga

KontraS Kecam Sikap Bobby

Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam sikap Bobby untuk menembak mati pelaku begal.

KontraS menganggap pernyataan Bobby tersebut telah mengabaikan HAM dan dinilai mendukung polisi untuk sewenang-wenang.

"Namun pernyataan yang dilontarkan oleh Walikota Medan merupakan pernyataan abai terhadap HAM dan seolah-olah mendukung kepolisian untuk melakukan kesewenang-wenangan," demikian tertulis dalam siaran pers KontraS, dikutip Tribunnews.com, Rabu (12/7/2023).

KontraS menegaskan bahwa Bobby merupakan kepala daerah yang memimpin warga sipil dan sudah seharusnya berperan dalam melindungi dan mengayomi.

Sehingga, sambungnya, sudah sepantasnya Bobby dapat mendukung penegakan hukum sesuai perundang-undangan dan prinsip HAM.

"Wali Kota Medan seharusnya mendukung penegakan hukum yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip HAM bukannya secara serampangan mengeluarkan pernyaatan yang berpotensi menimbulkan pelanggaran HAM," sambungnya.

Dalam konteks pelaku begal, KontraS menekankan bahwa mereka tetaplah warga negara yang wajib diperlakukan adil dalam proses hukum.

Adapun aturan tersebut pun telah diatur dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 8 Tahun 2009 tentang HAM.

"Perlu digarisbawahi bahwa para 'begal' juga merupakan warga negara yang memiliki hak untuk memperoleh proses hukum secara adil dan oleh Perkap Nomor 8 Tahun 2009 secara tegas diatur bahwa anggota Polri harus menjamin hak setiap orang untuk diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak," kata KontraS.

Baca juga: Komplotan Begal Kembali Beraksi di Medan, Korban Nyaris Kena Tebas Parang hingga Motor Dirampas

Sebelumnya, menantu Presiden Jokowi itu bersepakat ketika pelaku begal dan geng motor yang meresahkan warga Medan ditembak mati.


Hal itu disampaikan Bobby Nasution saat menghadiri pemaparan kasus di Polres Pelabuhan Belawan.

Bobby mengungkapkan kasus kejahatan di Kota Medan harus menjadi atensi dan perhatian bersama.

"Tindakan-tindakan kejahatan yang dilakukan di wilayah hukum Polres Belawan, ini akan ditindak tegas secara terukur. Dan apabila masih sering terjadi, (saya) sangat-sangat setuju kalau bisa dihukum yang setegas-tegasnya," kata Bobby Kamis (6/7/2023) dikutip dari Tribun Medan.

Ia mengatakan, dirinya sangat mendukung jika polisi menembak mati begal dan geng motor yang melakukan perlawanan, serta sudah membuat resah masyarakat Kota Medan.

"Hari ini, (kejahatan) di wilayah Kota Medan akan ditindak di lapangan, walaupun harus ditembak mati," kata Bobby.

Dalam kesempatan itu, Bobby juga mengatakan bahwa dirinya sempat melakukan patroli di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.

Ia sempat berbincang dengan pedagang yang merasa resah dengan maraknya aksi kejahatan seperti begal dan perampokan.

Meski pedagang tidak terluka secara fisik, kata Bobby, tapi psikis pedagang terganggu akibat teror kejahatan yang kian mengganas.

Atas hal tersebut, Bobby kembali meminta agar kepolisian memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan ini.

Ia menegaskan, dirinya mendukung apabila pelaku kejahatan yang sudah membuat resah, apalagi sampai melukai warga ditembak mati.

 

Kodam I Bukit Barisan Terjunkan Anggota Bantu Polri Atasi Begal di Medan: Sesuai Permintaan Bobby

 

Kodam I Bukit Barisan menurunkan prajurit membantu Polri mengatasi begal.

Komandan Deninteldam I/BB, Letkol Inf Jontra Gultom mengatakan hal itu sesuai dengan permintaan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

"Kita telah menyebar anggota untuk membantu Polri, dalam hal ini Polrestabes Medan untuk mengatasi begal sesuai permintaan Wali Kota Medan, Bobby Nasution," kata Komandan Deninteldam I/BB, Letkol Inf Jontra Gultom, Sabtu (15/7/2023).

Jontra mengatakan telah menginstruksikan anggotanya agar tidak ragu menindak tegas dan terukur kepada geng motor dan begal karena sudah sangat merajalela.

"Perlunya tindakan tegas terukur bagi pelaku kriminal. Jika masih sering terjadi, tindakan di lapangan akan diterapkan tanpa ragu," sebutnya.

Terpisah, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico J Siagian mengatakan, TNI turun tangan memberantas begal dan geng motor lantaran diminta Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda).

Tim khusus basmi begal ini telah disebar kurang lebih selama seminggu.


Namun demikian dia enggan merinci berapa jumlah anggota dan dimana saja.

"Atas permintaan Forkopimda. Sudah 1 mingguan. Salah satu tugas nya, patroli dan bubarkan geng motor,"kata Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Rico J Siagian.

 

Kongres Pemuda Indonesia Dukung Bobby Nasution

Presiden Kongres Pemuda Indonesia (KPI), Pitra Romadoni Nasution mendukung sikap Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk menembak mati pelaku begal dapat dilakukan pihak kepolisian.

Pitra menilai sikap Bobby harus didukung agar menimbulkan efek jera terhadap pelaku begal.

"Kongres Pemuda Indonesia menilai harapan Wali Kota Medan, Bobby Nasution kepada pihak kepolisian untuk menindak para pelaku di lapangan walaupun harus ditembak mati, adalah suatu tindakan tegas melawan kejahatan pembantaian masyarakat oleh begal di Kota Medan sehingga tindakan tegas tersebut harus didukung guna memberikan efek jera kepada kejahatan begal," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Bahkan, Pitra menganggap kebijakan Bobby tersebut semestinya mendapat penghargaan lantaran menjaga warganya agar tidak menjadi korban pembegalan.

"Kongres Pemuda Indonesia apresiasi statemen Wali Kota Medan tersebut dan semestinya Bobby Nasution dapat penghargaan karena sikap heroiknya yang berani menyatakan sikap tegas dalam menjaga warganya dari kejahatan pembantaian begal di Kota Medan," katanya.

Di tengah kritik pernyataan Bobby yang dianggap tidak membela HAM, Pitra justru menilai sebaliknya.

 

Ia mengungkapkan bahwa apa yang dinyatakan oleh Bobby tersebut justru wujud pembelaan HAM khususnya terhadap korban pembegalan.

"Kongres Pemuda Indonesia memandang para pihak yang mengkritik Wali Kota Medan dengan dalih HAM untuk membela begal adalah para pihak yang tidak pernah merasakan penderitaan korban dan keluarga korban begal sehingga tidak setuju dengan statemen Wali Kota Medan," tuturnya.

Pitra pun menyarankan kepada para pengkritik Bobby agar mencoba mengendarai kendaraan bermotor sendirian di Kota Medan sebagai referensi terkait ada atau tidaknya pembegalan.

"Kongres Pemuda Indonesia menyarankan para pengkritik Wali Kota Medan yang tidak setujul begal ditembak mati, agar melakukan penelitian terhadap begal di tengah malam dengan menyetir sepeda motor sendirian untuk dijadikan bahan referensi penelitian di kemudian hari setelah berhadapan langsung dengan begal pembantai masyarakat."

"KPI berharap kiranya penelitian tersebut membuahkan hasil dengan tetap mendukung pelaku kejahatan begal setelah dibegal," ujarnya.

Pitra pun mencontohkan kasus teranyar pembegalan di Medan yang dialami oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Ihsanul Hasbuan yang dibegal oleh empat orang pada 14 Juni 2023 lalu sehingga mengakibatkannya tewas.

"Kala itu korban hendak membeli makanan di Kelurahan Pulo brayan Darat 1 Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Rabu (14/6/2023). Korban tewas setelah ditendang dan tubuhnya disabet celurit," jelasnya.

Baca juga: Bunuh Mahasiswa UMSU, Satu Pelaku Begal Ditembak Polrestabes Medan

 

Baca juga: Anas Urbaningrum Tegaskan Tak Takut Dikriminalisasi Lagi: Kezaliman Hanya Terjadi Pada Era Dahulu

Baca juga: Ayah Bunuh Anak Kandung di Kediri Ditangkap, Pelaku Buang Mayat Korban dalam Kondisi Hidup

Baca juga: Meylisa Zaara Bongkar Gelagat Aneh Suaminya Selingkuhi Pria Lain: Dia Marah saat Dipeluk Istri

 

Sudah tayang di Tribunnews.com: Respons Bobby Nasution Terkait Permintaan Agar Begal Ditembak Mati, Polri: Ada Aturannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved