Impian Rektor di 22 Tahun Kampus Unimal Negeri, Akan Bangun Rumah Sakit Besar

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Setelah 22 tahun Unimal menjadi negeri, tentu berawal dari titik nol hingga mampu mendaki ke puncak yang gemilang menjadi universitas paling terkenal.

Saat ini, 24 ribu mahasiswa yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia sedang belajar di 48 program studi yang ada di Unimal. Kemudian untuk keberadaan guru besar paling tidak Unimal harus miliki 48 guru besar sesuai dengan 48 Prodi yang ada saat ini.

Namun saat ini Unimal memiliki 9 guru besar dan 7 orang lainnya sedang dalam masa persiapan. Untuk mewujudkan impian mulia itu, tentu saja pihaknya sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak sampai dapat mewujudkan secara nyata. Untuk diketahui, penegerian Universitas Malikussaleh,

Aceh, tidak lepas dari peran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ketika menjadi Presiden Republik Indonesia. Ketika itu, sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Aceh meminta penegerian Universitas Malikussaleh sebagai bagian dari proses penyelesaian konflik Aceh.

Salah satu gedung Kampus Universitas Malikussaleh di Lancang Garam, Lhokseumawe adalah puncak dari upaya yang maksimal untuk meningkatkan status Universitas Malikussaleh yakni ketika Presiden Megawati Soekarno Putri mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 95 Tahun 2001, tanggal 1 Agustus 2001 mengenai Penegerian Universitas Malikusssaleh.

Dengan dinegerikannya Universitas Malikussaleh, Aceh, yang berpenduduk sekitar 5,2 juta jiwa tersebut sudah memiliki empat universitas negeri, yakni Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam Banda Aceh dan Universitas Malikussaleh (Unimal) di Lhokseumawe, Aceh Utara, Universitas Teuku Umar (UTU) di Meulaboh dan Universitas Samudra (Unsam) di Kota Langsa.

Rektor Unimal Prof. Dr. Ir. H. Herman Fithra, ST, MT, IPM, ASEAN.Eng, mengatakan pihaknya memiliki impian besar yaitu program pembangunan rumah sakit Unimal di dalam kampus. Sehingga keberadaan rumah sakit Unimal dapat membantu masalah kesehatan masyarakat sekitar.

Maka Unimal mendorong Fakultas Kedokteran melahirkan para dokter yang selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan pengobatan. Apalagi Aceh merupakan wilayah rentan terjadinya bencana alam.

Herman juga mengaku sejumlah fakultas yang perlu mendapatkan perhatian khusus perlu didorong untuk dapat berperan serta dalam pembangunan negeri. “Diantaranya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unimal memfokuskan adanya riset dan penelitian terhadap perdamaian Aceh yang sudah berlangsung selama 18 tahun,” pungkasnya.(*)