Detik-detik Capres Ekuador Fernando Villavicencio Tewas Ditembak usai Kampanye

Paman capres Fernando Villavicencio, Galo Valencia, menyalahkan negara karena tidak memberikan keamanan yang cukup kepada keponakannya.

Editor: Faisal Zamzami
Rodrigo BUENDIA/AFP
(FILES) Mantan anggota Majelis dan sekarang calon presiden, Fernando Villavicencio, memberi isyarat di luar Kantor Kejaksaan Agung di Quito pada 8 Agustus 2023. Calon presiden Fernando Villavicencio ditembak mati pada 9 Agustus 2023 setelah rapat umum di Quito. 

Saksi mata mengatakan Villavicencio, seorang anggota kongres dan mantan wartawan, ditembak tiga kali, mengutip BBC.

Seorang anggota tim kampanyenya mengatakan kepada media lokal bahwa pria berusia 59 tahun itu sedang masuk ke dalam mobil, namun tiba-tiba seorang pria melangkah maju dan menembak kepalanya.

Video dari dalam gedung menunjukkan para pendukung Villavicencio yang panik mencari perlindungan dan selebaran kampanye berserakan di lantai hingga adanya lumuran darah.

Pembunuhan itu terjadi di tengah lonjakan kejahatan, kekerasan yang di negara kecil Amerika Selatan itu.

Ketika geng-geng penyelundup narkoba bersaing melakukan pembantaian di penjara dan tingkat pembunuhan meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2020 dan 2022.

Seperti diketahui, Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat presiden yang mencalonkan diri dalam Pilpres Ekuador, yang yang akan diadakan pada 20 Agustus 2023 nanti.

Lebih dari separuh warga Ekuador mengatakan dalam jajak pendapat bahwa memperbaiki masalah ketidakamanan negara adalah prioritas terbesar mereka.

Villavicencio adalah salah satu dari sedikit Capres Ekuador yang menuduh hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat pemerintah di Ekuador.

Ekuador secara historis merupakan negara yang relatif aman dan stabil di Amerika Latin, tetapi peningkatan kejahatan kekerasan baru-baru ini terjadi.

Profil Fernando Villavicencio

Dikutip dari dw.com, Fernando Villavicencio (59) merupakan mantan anggota serikat pekerja di perusahaan minyak milik negara, Petroecuador dan setelah itu bekerja sebagai jurnalis usai mengecam dugaan kerugian kontrak minya hingga jutaan dolar.

Kemudian, ia terpilih menjadi anggota dewan Ekuador pada tahun 2017 hingga masa jabatannya selesai pada bulan Mei 2023.

Villavicencio merupakan salah satu orang yang kritis menentang korupsi khususnya selama kepemimpinan Presiden Rafael Correa pada tahun 2007-2017.

Salah satu anggota tim kampanye Villavicencio mengungkapkan selama berkampanye, ia mendapat ancaman pembunuhan setiap minggu.

Sehingga ketika berpergian, Villavicencio harus dijaga oleh polisi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved