Breaking News

Kajian Islam

Lebih Galak dari si Pemberi Utang, Buya Yahya : Tinggal Tunggu Azab dari Allah dan Dimiskinkan

Jika anda belum mampu membayarnya, datangi orang si pemberi utang dan bicarakan baik-baik bukan justru kabur.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YOUTUBE/AL BAHJAH TV
Buya Yahya 

Ulama Khasrismatik Buya Yahya mengungkap balasan bagi orang yang menolong saudaranya yang sedang dalam kesusahan.

Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan mampu hidup sendiri dan akan membutuhkan bantuan orang lain.

Sejatinya manusia diciptakan saling tolong menolong dan membantu satu sama lain yang sedang mengalami kesulitan.

Anjuran saling tolong menolong antar saudara terlebih dengan saudara muslim dalam hal kebaikan sebagaimana firman Allah SWT.

“Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2)

Dalam hal ini tolong menolong kepada saudara yang sedang mengalami kesusahan, bukan hanya dalam hal materi saja, melainkan sumbangan tenaga, fikiran dan semangat juga diperlukan.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan, jika ada saudara yang mengadu kepada anda soal kesusahannya, harusnya ada bersikap bangga.

"Jika ada sudara-saudari anda yang mengadu kepada anda, seharusnya anda bangga karena anda lebih dipercaya, kata Buya Yahya.

Menyikapi saudara seperti itu, anda dituntut jangan berkeluh kesah.

Justru sebaliknya, bantulah saudara anda dengan maksimal.

Jika saudara berkeluh kesah soal kesusahannya, bantu ia dengan sedekah. Karena menurut Buya, sebaik-baik sedekah adalah yanga anda berikan kepada suadara.

Sedekah yang dilakukan kepada saudara sendiri akan mendapatkan dua pahala sekaligus kata Buya Yahya.

Pahala pertama adalah pahala sedekah dan pahala kedua adalah pahala silaturahim.

Namun meski begitu, seseorang yang ditolong jangan terus-terusan menggantungkan hidupnya kepada saudara, berusahalah ia dengan mandiri.

"Di sisi lain jangan anda menjadi orang yang menggantung terus kepada suadara sementara tidak mau mandiri, ini adalah sebuah kedunguan," tegas Buya Yahya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved