Kedapatan Nongkrong di Warkop Saat Jam Belajar, 4 Siswa di Aceh Jaya Diamankan Satpol PP dan WH

Keempat siswa ini diamankan petugas saat melakukan pengawasan penegakan disiplin ASN dan Anak Sekolah di kawasan Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, Rabu (16/8/2023).

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah atau Satpol PP dan WH Aceh Jaya mengamankan empat siswa tingkat SMA yang diduga bolos sekolah.

Mereka diamankan saat kedapatan nongkrong di warkop saat jam belajar.

Keempat siswa ini diamankan petugas saat melakukan pengawasan penegakan disiplin ASN dan Anak Sekolah di kawasan Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, Rabu (16/8/2023).

Kasat Pol PP dan WH Aceh Jaya, Drs Supriadi melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman dan Pelindungan Masyarakat, Hamdani, mengatakan pelajar tersebut diamankan dan dibawa ke Kantor Satpol PP dan WH Aceh Jaya. 

Kemudian diinformasikan ke pihak sekolah dan dipanggil orang tuanya.

"Mereka kami ciduk di dua lokasi yang berbeda, saat terperegok petugas, ada yang berpakaian seragam sekolah dan pakaian bebas dan berdalih dengan alasan klasik.

Setelah diinterogasi lebih dalam dan diperiksa jok motor, kami menemukan tas sekolah dan sepatu yang disimpan. Di meja mereka nongkrong kami temukan satu bungkus rokok dan korek api," ujarnya.

Baca juga: BNN Kembali Obrak-abrik Ladang Ganja di Aceh Utara, 21 Ribu Batang Ganja Langsung Dimusnahkan

Setiba di kantor, mereka diberikan pembinaan berupa pesan-pesan edukasi, sayangi diri sendiri dan sayangi orang tua.

Ketiga siswa diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya bolos sekolah. Orang tua/wali juga ikut menandatangani surat pernyataan.

"Kemudian mereka kita diserahkan kepada orangtuanya masing-masing, kita beri pesan edukasi agar selalu menghargai orang tua dan memanfaatkan masa muda dengan lebih baik," tambahnya .

Ia berharap kepada orang tua dan pihak sekolah dalam wilayah Kabupaten Aceh Jaya untuk meningkatkan pengawasan terhadap para pelajar agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif. 

Kemudian juga agar selalu mendeteksi tumbuh-kembang anaknya yang sedang mencari jati diri dan rentan dipengaruhi hal-hal yang kurang baik, jika los kontrol dari orang tua.

"Teulah sithoen ureung meugoe, teulah Siuroe ureung meurusa," tutupnya mengutip pantun Aceh. 

Baca juga: VIDEO - Tokoh Aceh di Jakarta Peusijuek Wamen Nezar Patria

Makna pantun ini kira-kira kegagalan yang disebabkan dari suatu proses yang dijalankan dengan kelalaian akan menuai penyesalan yang berkepanjangan. (*)