BERITA POPULER

BERITA POPULER - Penumpang Kapal Lompat ke Laut, USK Turunkan UKT, JK: Dana Otsus Bisa Diperpanjang

Satu diantaranya mengenai seorang penumpang kapal lambat berjenis kelamin wanita yang melompat ke Laut ketika kapal tengah berlayar dari Pelabuhan

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM
Rangkuman Berita Populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini, edisi 14-20 Agustus 2023. 

Dalam video berdurasi singkat itu, tampak wanita yang mengenakan baju bewarna putih itu berdiri di pinggir kapal.

Ia tampak hendak melompat ke dalam laut, namun terlihat masih ragu.

Baca selengkapnya

2. Rektor UIN Ar-Raniry: WH Tidak Bisa Tindak Oknum TNI/Polri Pelanggar Syariat, Nyawa Taruhannya

Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman mengatakan, penegakan Syariat Islam di Aceh masih belum maksimal dan terkesan ‘pandang bulu’.

Dikatakannya, Dinas Syariat Islam dan Wilayatul Hisbah (WH) masih memiliki keterbatasan, sehingga penegakan Syariat Islam tidak maksimal.

“Misalnya ketika WH berhadapan dengan pelanggar Syariat Islam dari kalangan oknum TNI/ Polri. WH tidak bisa bertindak karena mereka (oknum TNI/ Polri) lebih kuat, dan kalau WH terlalu maju mungkin nyawa mereka bisa menjadi taruhannya,” ungkap Prof Mujib dalam Kajian Aktual Tastafi Banda Aceh, Sabtu (12/8/2023) malam.

Ia pun mendorong agar WH di dalamnya terdapat TNI/ Polri, atau setidaknya dalam menjalankan operasi penegakan Syariat Islam melibatkan TNI/ Polri.

Sehingga jika adanya pelanggaran syariat Islam yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI/ Polri bisa ditindak sebagaimana aturan yang berlaku.

Baca selengkapnya

Baca juga: BERITA POPULER - Sosok Abdul Rasyid, 3 Insiden Upacara Kemerdekaan, Jet Pribadi Jatuh ke Jalan Raya

3. Tokoh Muda Aceh Menilai Cara Pandang Pusat yang Salah Terhadap Aceh Membuat Aceh Sulit Berkembang

Tokoh muda Aceh, Sayed Muhammad Muliady SH menilai salah satu faktor Aceh tidak bisa berkembang karena cara pandang atau paradigma Pemerintah Pusat kepada Aceh yang salah.

"Aceh selama ini dipandang sebagai pintu belakang republik. Itu kesalahan paling fatal selama 78 tahun Indonesia merdeka," kata Sayed saat menjadi narasumber program Selamat Pagi Indonesia yang disiar Metro TV, Jumat (11/8/2023).

"Seharusnya Aceh dianggap pintu depan republik. Yaitu pintu gerbang republik. Kenapa pintu gerbang republik, di atas Aceh ada 2 miliar manusia. Ada Cina, ada India, ada Eropa, ada Arab yang potensi ekonominya luar biasa. Kalau dari pintu belakang, mereka nggak masuk ke sini," sambungnya.

Ia menggambarkan, apabila Aceh sebagai pintu depan, maka kapal-kapal dari Eropa yang melintasi samudera tidak perlu lagi transit ke Singapura tapi bisa singgah di Sabang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved