Ela Lastari TKW Asal Garut Akhirnya Bisa Pulang Kampung, Disekap Majikan 3 Bulan di Arab Saudi

Ela Lastari (39) Pekerja Migran Indonesia asal Garut, Jawa Barat, yang pernah dikabarkan hilang di Riyadh, Arab Saudi, akhirnya bisa pulang

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa via Tribun Jabar
Ela Lastari (39) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Garut, Jawa Barat yang hilang kontak di Riyadh, Arab Saudi. Ela yang hilang kontak di Riyadh, Arab Saudi akhirnya ditemukan. Ela sudah di bandara dalam persiapan pulang ke Tanah Air, Sabtu (12/8/2023). (Istimewa via Tribun Jabar) 

SERAMBINEWS.COM - Ela Lastari (39) Pekerja Migran Indonesia asal Garut, Jawa Barat, yang pernah dikabarkan hilang di Riyadh, Arab Saudi, akhirnya bisa pulang ke Tanah Air.

Ela tidak pulang seorang diri, tapi bersama tiga orang tenaga kerja wanita (TKW) asal Jawa Barat yang juga mendapat tiket pulang hari ini.

"Yang pulang dari Jawa Barat ada yang dari Bandung, Subang, dan Indramayu. Kasus mereka hampir sama kayak saya," ujar Ela saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (12/8/2023).

Ela  mengaku sempat syok saat pertama kali dievakuasi oleh pihak keamanan dari rumah majikannya pada Juni 2023.

Namun, kondisinya saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisinya dua bulan yang lalu.

"Sekarang sudah baikan, sudah sehat, alhamdulillah keperluan apa pun selama di kantor Sakkan (penampungan) sangat terpenuhi," ungkapnya.

Ela adalah warga Kampung Cikondang, Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sebelumnya, ia dilaporkan telah mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan di tangan majikannya, termasuk penahanan paksa dan perlakuan yang tidak manusiawi.

Setelah upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, Ela akhirnya bisa segera bertemu anak-anaknya di Garut.

"Untuk keluarga dan anak-anak tercinta saya, tunggu saya di Tanah Air, saya sudah merdeka," ungkap Ela.

Baca juga: Sosok Nila Daniati, TKW Indramayu Tewas Ditusuk Pacar Sahabatnya di Malaysia, Yatim di Usia 4 Tahun

Sempat hilang kontak, ternyata disekap majikan dan diperlakukan tidak baik

 Ela Lastari (39) pekerja migran Indonesia yang hilang kontak di Riyadh, Arab Saudi akhirnya ditemukan.

Ela berhasil melakukan komunikasi dengan kerabatnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat melalui sambungan telepon.

Gun Gun Saepuloh (40), kerabat Ela mengatakan ibu anak dua itu dibantu salah satu anggota polisi di Riyadh untuk menelpon keluarga pada Kamis (15/6/2023).

Ela Lastari adalah warga Kampung Cikondang, Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pada 14 Mei 2023, ia dinyatakan hilang kontak oleh keluarga.

Anak kandung Ela, Anjani Pebriani (20) telah membuat laporan aduan ke Polres Garut.

Gun mengatakan, Ela ternyata tidak melarikan diri dari rumah majikan.

Belakangan ia diketahui tetap berada di rumah, namun tak dizinkan berkomunikasi dengan siapa pun.

Sang majikan saat itu, menurutnya sempat berkomunikasi dengannya dengan meminta sejumlah tebusan untuk memulangkan Ela ke Tanah Air.

"Waktu itu minta Rp 80 juta, tapi ya dulu bingung uang dari mana, hingga akhirnya majikannya bilang bahwa Ela sudah kabur dari rumahnya," ungkap Gun Gun.

Kepada Gun, Ela bercerita majikannya sempat dihubungi kepolisian setempat.

Ela pun ditemukan pihak kepolisian setempat pada Kamis, 17 Juni 2023.

Di ujung telepon, Ela sempat menangis saat memberitahu bahwa dia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya selama dikurung.

Ia tidak kuat untuk menceritakan yang ia alami selama proses pengurungan oleh majikan.

"Selama dikurung, mun didongeungkeun mah Gun. Ayeuna rek dibawa ka Dammam, nu penting bisa balik (selama dikurung kalau diceritakan mah Gun. Sekarang mau dibawa ke Dammam, yang penting bisa pulang)," ungkap Ela dengan isak tangis seperti ditirukan oleh Gun.

Setelah dibebaskan dan diserahkan ke polisi, Ela Lastari mendapat gajinya, tapi hanya dibayarkan tiga bulan dari delapan bulan dirinya bekarja.

"Hente teu kabur, abi di imah dikerem 3 bulan dikerem, ayeuna mah alhamdulillah, gaji dibikeun tapi teu kabeh, dibikeun na ukur tilu rebu. (Tidak kabur, saya ada di rumah, dikurung selama tiga bulan, sekarang alhamdulillah, gaji diberikan tapi tidak semua, diberikan cuma tiga ribu real)" jawab Ela.

Dalam percakapan yang penuh isak tangis itu, Ela Lastari meminta Gun untuk memberitahukan sanak saudaranya di Garut bahwa kondisinya baik-baik saja.

Ia juga menyebut bahwa soal gaji yang hanya dibayarkan tiga bulan itu bukan masalah untuknya.

Dalam percakapan yang penuh isak tangis itu, Ela Lastari meminta Gun untuk memberitahukan sanak saudaranya di Garut bahwa kondisinya baik-baik saja.

Selain itu ia mengatakan tak masalah jika gaji yang diterima hanya tiga bulan.

"Bejakeun ka kabehan dulur, alhamdulilah Ela ayeuna ker diproses, Ela minta balik, masalah gaji teu dimasalahkeun, nu penting balik (Beritahukan ke semua keluarga, Alhamdulillah Ela sekarang lagi diproses, Ela minta pulang, masalah gaji tidak dimasalahkan yang penting pulang)," ungkap Ela kepada Gun.

Sementara itu anak Ela, Anjani mengatakan sudah mendengar rekaman suara sang ibu saat pertama kali kontak kerabatnya di Tanah Air.

"Rasanya ngemplong hati ini. Alhamdulillah Mamah ada kabar lagi dan katanya kondisinya baik-baik saja," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (17/6/2023).

Ia mengaku sudah tidak bisa menahan rindu untuk bertemu dengan sang ibu.

Apalagi saat mendengar rintihan tangis dari rekaman telepon ibunya.

"Sudah kangen, mendengar cerita dikurung katanya oleh majikannya perasaan saya sedih," ungkapnya.

Baca juga: TKW Indramayu Tewas Ditikam Pacar Sahabatnya di Malaysia, Pelaku Tunggu di Kamar Tengah Malam

Pulang bersama tiga TKW asal Jawa Barat

Ela akhirnya pulang ke Tanah Air bersama tiga tenaga kerja wanita lainnya asal Jawa Barat.

"Yang pulang dari Jawa Barat ada yang dari Bandung, Subang, dan Indramayu. Kasus mereka hampir sama kayak saya," ujar Ela saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (12/8/2023).

Ia mengaku sempat syok saat pertama kali dievaluasi oleh pihak keamanan dari rumah majikannya pada Juni 2023.

Namun, kondisinya saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisinya dua bulan yang lalu.

"Sekarang sudah baikan, sudah sehat, alhamdulillah keperluan apa pun selama di kantor Sakkan (penampungan) sangat terpenuhi," ungkapnya.

Ela pun tiba di Jakarta pada Minggu (13/8/2023) sore.

Ela disambut oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan salah satu anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi.

Enjang mengatakan, kepulangan Ela merupakan buah dari perjuangan banyak pihak selama tiga bulan terakhir dalam menyelesaikan kasus penyekapan Ela.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari keluarga Bu Ela, pemerintah, aparat berwenang, rekan-rekan media, dan BP2MI sehingga perjuangan kita semua bisa berhasil," ujarnya melalui keterangan resmi kepada Tribunjabar.id, Minggu (13/8/2023).

Bantu ungkap penyaluran PMI ilegal

Setelah berhasil pulang ke Indonesia, Ela mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih.

Tak hanya itu, Ela mengaku siap membantu upaya pengungkapan penyaluran pekerja migran ilegal seperti yang ia alami. 

"Saya akan bongkar proses-proses bagaimana saya (menggunakan) visa ziarah bisa lolos ke Arab Saudi. Sponsor bilang ziarah legal, aman, ternyata justru itu ilegal. Sekarang sponsor malah lepas tangan,” kata Ela saat berada di Ruang Lounge PMI Bandara Soeta, Kantor BP2MI Banten.

Enjang pun mengatakan bahwa pihaknya akan terus membasmi praktik Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang berkedok penyalur pekerja migran di wilayah Jawa Barat, khusunya di Kabupaten Garut.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh rayuan para calo atau sponsor pekerja migran ilegal.

Menurutnya, hal tersebut dapat menyebabkan kerugian moril dan materil, bahkan mengancam keselamatan nyawa.

"Anak akan berpotensi kehilangan orangtua atau sebaliknya, orangtua akan kehilangan anak. Ini akan lebih menyakitkan lagi. Jadi, saya imbau bahwa seandainya tidak melalui jalur resmi, sebaiknya tidak menjadi PMI (pekerja migran Indonesia)," ungkapnya.

Saat ini, pemerintah telah menyiapkan jalur resmi bagi masyarakat yang ingin menjadi pekerja migran.

Tak hanya itu, pekerja migran juga akan turut didampingi oleh BP2MI yang akan memberikan perlindungan resmi bagi para pekerja migran.

Baca juga: Rekrutmen CPNS 2023 Berfokus Pada Transformasi Digital, Formasi Guru dan Nakes Jadi Perioritas

Baca juga: Ada Kaitannya dengan Psikologis, dr Boyke Ungkap Alasan Kenapa Gairah Seksual Meningkat saat Hamil

Baca juga: Ngaku Kebelet BAB, Remaja Ini Ternyata Mau Melahirkan & Buang Bayi ke Kloset,Terbongkar Tukang WC RS

Artikel ini telah tayang sebelumnya di TribunJabar.id

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved