Warga Aceh Dianiaya Hingga Meninggal
Yuni Menangis di Peti Mati Imam Masykur, Oknum Paspampres Siksa dan Renggut Nyawa Sang Kekasih
Yuni Mauliza menangis di peti mati Imam Masykur, oknum Paspampres siksa dan renggut nyawa sang kekasih dengan cara keji.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Yuni Mauliza menangis di peti mati Imam Masykur, oknum Paspampres siksa dan renggut nyawa sang kekasih dengan cara keji.
Diketahui video kekasih Masykur menangis di peti mati calon suaminya itu viral di media sosial.
Dalam video singkat berupa dua slide foto itu, Yuni yang terlihat mengenakan jilbab hitam dan mengenakan masker sedang terkulai lemas sambil meletakkan pipinya di atas peti jenazah Masykur.
Kemudian slide selanjutnya, Yuni terlihat menangis sambil memegang peti jenazah Masykur dan tangan kiri memegang dadanya.
"Selamat jalan sayang, Surga menantimu Allah lebih menyayangimu," tulisnya dikutip dari TikTok @yunimauliza_ dikutip, Selasa (29/8/2023).
"Kamu sudah tenang tidak ada lagi yang menyakitimu, semoga keadilan di negara ini berpihak pada kita," sambungnya.
Baca juga: Oknum Paspampres Diduga Siksa Warga Bireuen Aceh hingga Tewas, Ini Rekam Jejak Praka Riswandi Manik
Baca juga: Postingan Terakhir Imam Masykur, Seolah Tahu Maut Bakal Menjemput?
Tak hanya di ruang jenazah, Yuni juga menemani hingga ambulans berjalan.
Dan sekali lagi, wanita itu hanya bisa terkulai lemas sambil meletakkan pipinya di peti berisi jasad Masykur yang terbujur kaku.
Berikut tulisnya:
Terima ga terima tetap harus ikhlas, pergi mu begitu cepat sayang.
Tugasmu disini sudah selesai sayang, kamu sudah tenang, Allah lebih menyayangimu, sekarang kita pulang negara ini sungguh kejam untukmu syg.
Semoga keadilan tetap berpihak padamu dengan seadil2nya hukum di negara ini tapi lain lagi rencana Tuhan kita tidak dijodohkan didunia ini kita hanya dipertemukan saja.
Doa terbaik menyertaimu, kamu diperlakukan bagaikan nyawa tidak berharga sama sekali bagi mereka, dengan tanpa disadari jalan mu ke surga sudah ditunjukkan oleh mereka yang tidak layaknya disebut manusia
Hingga Selasa pagi, dua video tersebut sudah dilihat sebanyak 1,2 juta dan 1,5 juta di platform TikTok.
Warganet kemudian membanjiri kolom komentar akun media sosial Yuni sambil mendoakan yang terbaik untuk keduanya.
"Hanya peti yang bisa di peluk, hanya rerumputan yang bisa dipandang dan hanya nisan yang menandakan orang itu telah pergi, beu luah kubu (semoga dilapangkan kuburnya). Aamiin," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
"Saba beu rayeuk ya kak (semoga diberi kesabaran kak)," komen warganet lainnya.
"Peluk jauh cantik," tambah warganet lainnya sambil memberikan emoticon menangis.
"Ya Allah tunjukkan keadilan pada keluarga ini," timpal warganet lainnya.
Baca juga: Anggota DPR RI asal Aceh Fadhlullah Lapor Oknum Paspampres ke Panglima TNI: Saya Kawal Sampai Tuntas
Postingan Terakhir Imam Masykur, Seolah Tahu Maut Bakal Menjemput?
Postingan terakhir Imam Masykur (25) warga Aceh yang disiksa hingga tewas oleh oknum Paspampres, seolah tahu maut bakal menjemput?
Kepergian Imam Masykur bukan hanya menyisakan duka bagi keluarga korban, tapi kini menjadi isu nasional yang jadi pembicaraan publik.
Pasalnya, oknum anggota Paspampres yang harusnya menjaga presiden dari bahaya, kini malah membahayakan bagi warga asal Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh itu.
Penyiksaan yang diduga dilakukan Praka Riswandi Manik (29) dkk sampai merenggut nyawa Masykur.
Sejumlah video dugaan penyiksaan yang dilakukan Praka RM viral di media sosial, pelaku meminta uang Rp 50 juta ke keluarga korban sebagai tebusan.
Diketahui Masykur baru sekitar setahun merantau ke Jakarta, beberapa momen sempat direkamnya terutama saat berada di bandara.
Video tersebut diunggahnya melalui akun TikTok @imammasykur548 sekitaran April 2022 lalu.
Baca juga: Ali Basyah Amin, Ahli Ekonomi Regional Lulusan USK Pertama
Kemudian sebelum momen di bandara, Masykur juga mengunggah video permohonan maaf atas segala dosa-dosanya.
"Maafkan dosa-dosa saya ya Allah," tulis Imam Masykur di akun TikTok pada 23 Maret 2022 lalu.
Demikian kata-kata di video yang dieditnya:
Aku datang (dengan dosa)
Sekali lagi duhai Penciptaku
Sebagaimana yang Engkau inginkan duhai sesembahanku
Aku berharap Engkau mau menerima permintaan maafku
Balasan Surga yang kekal dan tambahan nikmat dari-Mu
Baca juga: Terungkap Alasan Rujuk dengan Indra Bekti untuk Jauhi Zina, Aldilla Jelita Sampai Disebut Ini
Sementara di video sebelumnya lagi, Masykur juga sempat membuat video dengan kata-kata yang berkaitan dengan kehilangan.
Nanti kamu akan merasakan
Berharganya seseorang
Ketika kamu mencarinya tapi tidak lagi menemukannya
Nanti kamu sadar sudah kehilangan
Saat apa yg kamu genggam kemarin
Benar-benar pergi
Yang tulus tidak akan datang dua kali
Walaupun kamu menemukan yang baru
Pasti enggak akan sama
Seperti yang dulu lagi
Ingat!
Sesuatu yang sangat menyedihkan itu
Adalah PENYESALAN
Membaca beberapa unggahan terakhir memantik warganet meramaikan kolom komentar di akun TikTok Masykur.
“Caption-nya bikin merinding kita semua, tahun 2022 yang lalu tapi kita baca semua pada tahun 2023,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
“Ya Allah, kabulkan doa pada caption-nya,” tambah warganet lainnya.
“Dari sini kita bisa ambil pelajaran tulislah yang baik-baik, saat kita meninggal tulisan itu tidak akan luntur,” tulis warganet lain.
“Asoe Surga bang Imam (ahli surga bang Imam),” timpal warganet lainnya.
Rekam Jejak Oknum Paspampres yang Siksa Masykur hingga Tewas
Oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diduga siksa warga Bireuen, Aceh hingga tewas. Ini rekam jejak Praka Riswandi Manik.
Diketahui Praka Riswandi Manik (29) menjadi terduga penganiaya Imam Masykur (25), warga Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh yang baru merantau setahun di Jakarta.
Perjalanan merantau Masykur berujung maut, keluarga harus ikhlas ketika sosok yang disayang pulang tinggal jasad dengan bekas penyiksaan di sejumlah bagian tubuh.
Terduga Praka Riswandi Manik menjadi viral usai videonya diduga sedang menyiksa Masykur sambil meminta uang Rp 50 juta ke keluarga korban.
Lalu siapa Praka Riswandi Manik?
Praka Riswandi Manik berdasarkan informasi yang diterima Serambinews.com, berasal dari Aceh Singkil, kelahiran 10 Juni 1994.
Pria yang dikenal dengan inisial Praka RM ini merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama.
Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.
Selanjutnya Praka Riswandi bertugas di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.
Dalam sejumlah video yang beredar, Praka Riswandi menikah di Masjid Raya Baiturrahman pada 17 November 2018.
Masykur Minta Tolong Dikirimi Uang Rp 50 Juta saat Disiksa
Imam Masykur (25), Warga Gandapura, Bireuen, Aceh ini menghembuskan napas terakhir diduga saat disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Oknum Paspampres diduga berinisial Praka RM dkk (dua orang) itu tega menghabisi nyawa Masykur dengan luka bekas penyiksaan.
Terduga pelaku meminta uang sebanyak Rp 50 juta ke Masykur sebelum dibunuh.
Video penyiksaannya dalam mobil sambil korban meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang, beredar cepat di grup WhatsApp masyarakat Aceh.
"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.
Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.
"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.
Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah.
Saat itu terdengar korban berulang kali mengatakan "dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).
Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa penyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia.
Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal, beredar cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh.
Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.
Haji Uma Kecam Penyiksaan Tersebut
Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma, mengecam penyiksaan yang dilakukan oknum Paspampres terhadap warga Aceh hingga meninggal tersebut.
"Tindakan yang dilakukan oleh Paspampres terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia merupakan tindakan yang biadab," kata Haji Uma kepada Serambinews.com, Sabtu (26/8/2023) malam.
Selain itu, Haji Uma juga meminta Presiden Jokowi menindak tegas oknum Paspampres tersebut, dengan memberhentikan dan menghukum dengan seberat-beratnya.
Haji Uma mengatakan, ia mendapatkan informasi ada penyerahan ijazah Imam Maskur dari RSPAD Jakarta Pusat.
Penyerahan jenazah itu dilakukan pada 24 Agustus 2023. Namun, informasi ini baru berkembang pada Sabtu (26/8/2023) malam.
Menurut Haji Uma, dalam berita acara penyerahan jenazah Imam Masykur menyebutkan, berdasarkan laporan Pomdam Jaya tertanggal 22 Agustus 2023 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiayaan yang mengakibatkan mati, yang diduga dilakukan anggota Paspampres Praka RM dkk (dua orang).
Selain dari Haji Uma, Serambinews.com juga menerima foto-foto korban dan sejumlah video korban saat disiksa.
Awal Kejadian
Informasi yang diterima Serambinews.com, pada tanggal 12 Agustus 2023, korban Imam Masykur didatangi pelaku lalu membawa pergi secara paksa.
Setelah itu, keluarga menerima telepon dari korban dan saat itu ia menyebutkan sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.
Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya.
Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.
Karena itu, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.
Menurut Said Sulaiman, Imam Masykur dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 12 Agustus 2023.
Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.
Jenazah Imam Masykur diterima oleh Said Syahrizal yang merupakan keluarganya.
Anggota DPR RI asal Aceh Fadhlullah Kawal Kasus Ini
Anggota DPR RI asal Aceh, Fadhlullah melaporkan kasus oknum Paspampres yang diduga menganiaya warga Bireuen hingga tewas ke Panglima TNI.
Anggota Komisi I DPR RI bidang Pertahanan, Luar Negeri, Intelijen, Komunikasi dan Informatika itu menyebut, bakal mengawal kasus yang menewaskan Imam Masykur (25) oleh oknum Paspampres ini sampai tuntas.
Pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) hingga Polisi Militer (POM) untuk diproses hukum yang seadil-adilnya.
"Waktu dapat informasi (penganiayaan) langsung saya tindak lanjut kepada Panglima TNI dan POM juga," kata Fadhlullah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Aceh itu kepada Serambinews.com, Minggu (27/8/2023).
"Supaya proses hukum ditegakkan seadil mungkin," tambahnya.
Pihaknya juga menyayangkan institusi sebesar Paspampres, namun ada oknum anggotanya yang tega melakukan perbuatan keji hingga menghilangkan nyawa orang lain seperti yang terjadi dalam kasus ini.
"Cuma yang kita sayangkan institusi sebesar ini, apalagi Paspampres yang menyalahgunakan kewenangannya," ucap Fadhlullah.
Anggota dewan asal Aceh di Senayan itu juga menyampaikan akan mengawal kasus ini sampai tuntas.
"Dan insya Allah tanggal 6 (September) ini kami akan rapat bersama Menhan dan Panglima TNI, KASAD, KASAU, KASAL dan kasus ini akan saya kawal sampai tuntas," ungkap Fadhlullah.
"Tidak bisa kita terima sebagai orang Aceh, kasus ini harus kita kawal sampai tuntas," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.