Warga Aceh Dianiaya hingga Meninggal

Hotman Paris dapat Aduan Lagi, Ternyata Korban Praka RM Tak Cuma Satu : Semua Ini Lebih dari Narkoba

Orang tersebut mengaku sudah pernah melaporkan kasus kekesaran ini kepada Mahfud MD. Sayangnya, komunikasi berhenti di ajudan Mahfud MD.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Hotman Paris minta korban selain Imam Masykur datang ke Hotman 911, sebut bisa direct message (DM) melalui Instagram resminya. 

Hotman Paris dapat Aduan Lagi, Ternyata Korban Praka RM Tak Cuma Satu : Semua Lebih dari Narkoba 

SERAMBINEWS.COM - Pengacara Hotman Paris ambil bagian dalam kasus Imam Masykur (25), warga Aceh yang tewas usai dianiaya oleh oknum Paspampres, Praka Riswandi Malik (RM).

Hotman Paris saat ini resmi menjadi kuasa hukum keluarga korban.

Baru-baru ini, Hotman Paris kembali mendapat aduan baru soal praka RM.

Hotman Paris yang dari awal memang ingin membantu keluarga Imam Masykur pun dibuat syok, sebab lewat aduan yang dia terima ternyata ada banyak orang yang menjadi
korban Praka RM.

Hal ini diungkap oleh Hotman Paris melalui unggahan video TikTok, video tersebut memuat tangkapan layar percakapan dari si pelapor melalui pesan WhatsApp.

Dalam sebuah video berdurasi 18 detik tersebut, Hotman Paris memperlihatkan tangkapan layar yang berisi aduan.

Baca juga: Hotman Paris Minta Korban Selain Imam Masykur Datang ke Hotman 911: DM Instagram Ini

Pertama, aduan tersebut mengatakan bahwa ada banyak korban Praka RM lain selain Imam Masykur yang dianiaya sampai tewas.

Dalam laporan tersebut, si pelapor juga mengaku sudah pernah melaporkan kasus kekesaran ini kepada Mahfud MD.

Sayangnya, komunikasi berhenti di ajudan Mahfud MD.

"Horas lae. Banyak korbannya Paspampres itu lae. Dan sebab musababnya Saya tau smua.

Saya gk mau diekspos dan kapan saya bisa sampaikan smua ke tulang hotman? Semua ini melebihi (sensor) Narkoba besaran duitnya.

Dulu sudah saya sampaikan ke mafud MD tapi putus komunikasi di ajudannya," tulis pelapor tersebut.

Baca juga: Hotman Paris Ditunjuk Jadi Pengacara Keluarga Imam Masykur: Halo Bapak Panglima TNI, Mohon . . .

Selain itu, pelapor juga memuat tiga foto pria yang diblur, mereka merupakan korban praka RM yang lain, meski diblur, namun terlihat foto tersebut tampak seperti bekas luka cambukan di punggungnya.

Ia juga menyertakan kapan dan di mana kekerasan itu terjadi, yaitu dua di antaranya adalah di Bogor dan Bekasi.

"Ne kejadian kurang lebih sebulan lalu di bekasi. Dibogor juga ada,"

"Ini kasus yang lagi di angkat sama hotman nggak lae?" tanya orang tersebut memastikan.

"Iya. Tapi goto diatas foto korban lainnya sebelum almarhum. Jangan hanyut dengan bahasa penjual atau penjaga kosmetik lae.

Mulai atas sampai bawah kecuali hansip dan satpol PP semua dpt koordinasi," tandas pelapor yang identitasnya disembunyikan oleh Hotman Paris.

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Terjadi Lagi, Polri Sebut Karena Kelalaian Hingga Disorot Hotman Paris

Sementara itu dalam caption yang diunggah, Hotman Paris lantas mempertanyakan kemana para pengawasan karena kasus ini baru ketahuan sekarang.

Ia lantas meminta semua korban Praka RM mendatangi Hotman 911 untuk meminta pendampingan hukum melawan kasus ini.

"Waduh! Sudah lama berbuat??Pengaduan ke Hotman 911! Pelaku bukan Institusi Paspampres tapi oknumnya!! Tapi kok sudah lama makan korban tapi baru sekarang ketahuan? Dimana pengawasan ?agar semua korban datang ke Hotman 911," tulis Hotman Paris.

Masykur Minta Tolong Dikirimi Uang Rp 50 Juta saat Disiksa

Imam Masykur (25), Warga Gandapura, Bireuen, Aceh ini menghembuskan napas terakhir diduga saat disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Oknum Paspampres diduga berinisial Praka RM dkk (dua orang) itu tega menghabisi nyawa Masykur dengan luka bekas penyiksaan.

Terduga pelaku meminta uang sebanyak Rp 50 juta ke Masykur sebelum dibunuh.

Video penyiksaannya dalam mobil sambil korban meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang, beredar cepat di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.

Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah.

Saat itu terdengar korban berulang kali mengatakan "dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).

Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa penyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia.

Baca juga: BREAKING NEWS - Gadis 16 Tahun Digilir 16 Pelaku, Polres Aceh Timur Sudah Amankan 3 Orang

Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal, beredar cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh.

Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.

Haji Uma Kecam Penyiksaan Tersebut

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma, mengecam penyiksaan yang dilakukan oknum Paspampres terhadap warga Aceh hingga meninggal tersebut.

"Tindakan yang dilakukan oleh Paspampres terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia merupakan tindakan yang biadab," kata Haji Uma kepada Serambinews.com, Sabtu (26/8/2023) malam

Selain itu, Haji Uma juga meminta Presiden Jokowi menindak tegas oknum Paspampres tersebut, dengan memberhentikan dan menghukum dengan seberat-beratnya.

Haji Uma mengatakan, ia mendapatkan informasi ada penyerahan ijazah Imam Maskur dari RSPAD Jakarta Pusat.

Penyerahan jenazah itu dilakukan pada 24 Agustus 2023. Namun, informasi ini baru berkembang pada Sabtu (26/8/2023) malam.

Menurut Haji Uma, dalam berita acara penyerahan jenazah Imam Masykur menyebutkan, berdasarkan laporan Pomdam Jaya tertanggal 22 Agustus 2023 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiayaan yang mengakibatkan mati, yang diduga dilakukan anggota Paspampres Praka RM dkk (dua orang).

Selain dari Haji Uma, Serambinews.com juga menerima foto-foto korban dan sejumlah video korban saat disiksa.

Awal Kejadian

Informasi yang diterima Serambinews.com, pada tanggal 12 Agustus 2023, korban Imam Masykur didatangi pelaku lalu membawa pergi secara paksa.

Setelah itu, keluarga menerima telepon dari korban dan saat itu ia menyebutkan sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya.

Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.

Karena itu, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Menurut Said Sulaiman, Imam Masykur dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 12 Agustus 2023.

Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.

Jenazah Imam Masykur diterima oleh Said Syahrizal yang merupakan keluarganya.

Anggota DPR RI asal Aceh Fadhlullah Kawal Kasus Ini

Anggota DPR RI asal Aceh, Fadhlullah melaporkan kasus oknum Paspampres yang diduga menganiaya warga Bireuen hingga tewas ke Panglima TNI.

Anggota Komisi I DPR RI bidang Pertahanan, Luar Negeri, Intelijen, Komunikasi dan Informatika itu menyebut, bakal mengawal kasus yang menewaskan Imam Masykur (25) oleh oknum Paspampres ini sampai tuntas.

Pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) hingga Polisi Militer (POM) untuk diproses hukum yang seadil-adilnya.

"Waktu dapat informasi (penganiayaan) langsung saya tindak lanjut kepada Panglima TNI dan POM juga," kata Fadhlullah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Aceh itu kepada Serambinews.com, Minggu (27/8/2023).

"Supaya proses hukum ditegakkan seadil mungkin," tambahnya.

Baca juga: BERITA POPULER - Sosok Suami Pertama Ratu Narkoba Aceh, Kejaksaan RI Buka 7.846 Formasi CPNS 2023

Pihaknya juga menyayangkan institusi sebesar Paspampres, namun ada oknum anggotanya yang tega melakukan perbuatan keji hingga menghilangkan nyawa orang lain seperti yang terjadi dalam kasus ini.

"Cuma yang kita sayangkan institusi sebesar ini, apalagi Paspampres yang menyalahgunakan kewenangannya," ucap Fadhlullah.

Anggota dewan asal Aceh di Senayan itu juga menyampaikan akan mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Dan insya Allah tanggal 6 (September) ini kami akan rapat bersama Menhan dan Panglima TNI, KASAD, KASAU, KASAL dan kasus ini akan saya kawal sampai tuntas," ungkap Fadhlullah.

"Tidak bisa kita terima sebagai orang Aceh, kasus ini harus kita kawal sampai tuntas," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved