Berita Langsa

Warga Aceh Deklarasi Nezar Patria Sebagai Calon Gubernur Aceh

Sejumlah warga Aceh yang tergabung dalam Relawan Aceh Peuneurang Nanggroe mendeklarasikan Nezar Patria sebagai Calon Gubernur Aceh dalam Pilkada 2024

|
Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Sejumlah warga Aceh yang tergabung dalam Relawan Aceh Peuneurang Nanggroe mendeklarasikan Nezar Patria sebagai Calon Gubernur Aceh dalam Pilkada tahun 2024. Kegiatan Deklarasi tersebut berlangsung di Kota Langsa, Aceh, Sabtu (2/9/2023) 

Dengan dilantik sebagai Wamenkominfo, Nezar akan mendampingi Budi Arie Setiadi yang hari ini juga dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

Untuk diketahui, Nezar sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri BUMN sejak Juni 2022.

Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, Nezar dikenal sebagai aktivis yang pernah menjadi korban penculikan di masa Orde Baru.

Ia juga punya pengalaman berkarier di berbagai media massa setelah Orde Baru runtuh.

Selain Nezar, Jokowi melantik empat wakil menteri lainnya, yakni Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri, Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri BUMN, serta Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama.

Profil Nezar Patria

Nezar tercatat lahir di Sigli (Pidie), Aceh, pada 5 Oktober 1970.

Ayahnya bernama H Sjamsul Kahar, yang merupakan Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, surat kabar terbesar di Aceh.

Baca juga: Eks Kepala BAIS Ungkap Peran Oknum Tentara dan Jumlah Toko Penjual Obat Ilegal di Kelola Warga Aceh

Nezar kemudian berkuliah di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1997, Magister Sejarah Hubungan Internasional dari London School of Economics (LSE), Universitas London, Inggris (2007), dan Institut Teknologi Bandung pada 2022.

Nezar Patria memiliki akun Instagram dengan nama @nezarpatria dengan jumlah pengikut 5,245.

Dia dikenal sebagai salah satu aktivis gerakan Reformasi 1998.

Saat itu dia tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).

Bahkan Nezar menjadi salah satu dari 13 aktivis yang diculik pada masa Orde Baru.

Setelah dibebaskan, Nezar juga pernah berkecimpung menjadi relawan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Setelah Reformasi, Nezar mulai menekuni dunia jurnalistik seperti ayahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved