Breaking News

Atlet Aceh Meninggal

Febirlina Nduru, Atlet Muaythai Aceh yang Meninggal Dunia Ternyata Penerima Beasiswa Zakat

Mulanya, Febirlina Nduru beragama Kristen sesuai keyakinan orang tuanya. Di usia 17 tahun ia memutuskan jadi mualaf, dan menerima beasiswa Baitul Mal.

|
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
Febirlina Nduru (Siti Rahmah) Atlet Muaythai Provinsi Aceh asal Desa Penuntungan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam meninggal dunia, Senin (4/9/2023) di Ruang ICCU Rumah Sakit Kesdam, Banda Aceh 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Febirlina Nduru, atlet Muaythai binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh dikabarkan meninggal dunia, Senin (4/9/2023) di Ruang ICCU Rumah Sakit Kesdam, Banda Aceh. 

Meninggalnya jawara Muaythai asal Desa Penuntungan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam ini membuat olahraga Provinsi Aceh sangat kehilangan.

Putri pasangan pasangan Faotulo Nduru dan alm. Yuniati Giawa ini menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 12.00 WIB. Dia adalah atlet berprestasi hingga mendapat beasiswa zakat dari Baitul Mal Aceh.

Informasi yang diterima Serambinews.com, almarhumah dirawat di RS Kesdam sejak Minggu malam. “Kita semua berbelasungkawa atas berpulangnya Feberlina Nduru, seorang atlet andalan Provinsi Aceh,” kata Nobuala Halawa, SH, MH, Bid Advokasi Hukum  KONI Kota Subulussalam kepada Serambinews.com.

Anak kedua pasangan Faotulo Nduru dan alm Yuniati Giawa ini mulanya beragama Kristen sesuai keyakinan orang tuanya. Namun di usia 17 tahun ia memutuskan jadi muallaf, mengikuti jejak sang abang yang telah lebih dulu menjadi muslim.

Sejak saat itu ia konsisten memanggil dirinya dengan sapaan “Siti”, nama depan dari nama hijrahnya “Siti Rahmah”. “Di dokumen resmi nama Siti masih Febirlina Nduru. Di KTP, akte, ijazah semua masih belum ganti. Makanya Siti masih harus pakai nama Febirlina Nduru. Tapi boleh panggil Siti aja,” katanya.

Pengabdiannya terhadap dunia olahraga di Kota Subulussalam hingga Provinsi Aceh begitu luar biasa. Dara kelahiran Nias tahun 2000 adalah atlet andalan Kota Subulussalam dan kini menjadi binaan Koni Provinsi Aceh. Dia bahkan menjadi atlet yang dipersiapkan untuk Pekan Olah Raga (PON) mendatang.

Selama ini, Feberlina banyak menyabet prestasi hinga ke tingkat nasional untuk dipersembahkan kepada Provinsi Aceh. Kecintaan Febrelina yang akrab disapa Siti terhadap olah raga bela diri muncul secara alami sejak kelas 3 SD.

Ia mengaku memiliki dorongan untuk berkelahi sehingga butuh tempat pelampiasan emosi yang lebih positif. “Awalnya Siti gabung ke klub karate. Dapat pelatih dan pernah ikut bertanding tapi tak pernah menang. Mungkin karena tak dapat restu dari Mamak,” kata Siti dalam sebuah wawancara semasa hidupnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Baitul Mal Aceh.

Orang tua Siti memang sempat menentang pilihan putrinya itu karena pertimbangan kurang cocok untuk anak perempuan. Tapi, melihat kegigihan Siti dan prestasi yang berhasil ia peroleh, orang tuanya pun luluh.

Siti pindah ke cabang olahraga muaythai pada tahun 2017 setelah pelatihnya melihat peluang Siti berkembang di cabang itu.

Siti juga bergabung dengan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) sebagai atlet binaan dari kota Banda Aceh dan rutin berlatih di sela-sela jam sekolah di Daruzzahidin.

Berkat bakatnya dia mendapat perlakuan khusus, diberikan dispensasi untuk libur sekolah jika ada karantina atau pertandingan dengan syarat harus melampirkan surat izin dari KONI.

Satu persatu prestasi di cabang muaythai berhasil ia torehkan. Siti menyabet dua kali gelar juara Pra PORA (tahun 2017 dan 2021), juara PORA  tahun 2018, juara PORWIL tahun 2019, dan tiga kali juara KEJURNAS (tahun 2017,  2018, dan 2022) terbaru, Siti mengharumkan nama Aceh dengan meraih medali emas dalam Kejurnas Liganas Muaythai 2022 di Sulawesi Selatan, Januari lalu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved