Kericuhan di Tenggulun Ternyata Berawal dari Pengusiran Ternak oleh Sekuriti

“Lembu warga ada yang masuk ke perkebunan, diusir sama sekuriti. Entah bagaimana berkembang menjadi ada pemukulan,” kata Datok Penghulu Kampung Tenggulun, Abidin, Kamis (7/9/2023).

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Aksi protes masyarakat ke PT Simpang Kiri Plantation (Evan) bermula dari pengusiran ternak milik warga oleh sekuriti.

Pengusiran ini berujung pada pemukulan yang kemudian dilaporkan ke Polsek Simpangkiri.

Unjuk rasa ini dilakukan warga, setelah mediasi yang dilakukan di Mapolsek Simpangkiri tidak menemui titik temu. 

Mediasi itu dilakukan untuk mencari solusi, atas laporan pengaduan yang dilakukan sekuriti perkebunan terhadap seorang warga.

“Lembu warga ada yang masuk ke perkebunan, diusir sama sekuriti. Entah bagaimana berkembang menjadi ada pemukulan,” kata Datok Penghulu Kampung Tenggulun, Abidin, Kamis (7/9/2023).

Abidin mengungkapkan, mediasi dilakukan alot dan baru berakhir pada Kamis (7/9/2023) pukul 03.00 WIB. 

Salah satu persoalan yang belum menemui titik temu mengenai uang perdamaian.

Informasinya pihak korban meminta uang perdamaian Rp 30 juta, sedangkan pelaku hanya mampu Rp 5 juta.

Saat ini, aksi unjuk rasa masih terus berlangsung. 

Titik kumpul massa berada di depan pintu gerbang areal HGU PT Simpang Kiri Plantation.

Aparat kepolisian juga sudah terlihat di lokasi untuk menenangkan massa. (*)

Baca juga: Warganya Dilaporkan ke Polisi, Massa Unjuk Rasa ke Perkebunan Simpang Kiri Palntation